teman

878 68 7
                                    

Sepasang mata bulan sabit menghentikan langkahnya pada sosok objek yang membuatnya tercengang

"Tuan muda kim..."

Gumamnya masih dalam ketepakuan, matanya melirik keparas lain saat segurat tawa terdengar digendangan telingahnya.

"Kenapa dia bisa kenal dengan anak pemilik perusahaan"

Dan saat joshua ingin menyapa mereka namun sebuah suara mengintrupsi langkahnya

"Tuan hong.."

"Iya"

"Anda baru datang tuan"

"Em.."

"Ayo kita masuk bersama"

".............."

"Tuan hong sudah sarapan?"

"Saya tidak biasa sarapan"

"Nanti siang kita makan bersama ya tuan hong"

"Maaf sudah ada janji"

"Oh..begitu ya"

"Permisi"

"Tunggu"

Namun joshua tetap berjalan mendahului seungkwan dan mempercepat langkahnya.
Seungkwan melambatkan gerak kakinya dan menatap punggung lelaki pujaan hatinya dengan nanar

"Apakah dia sengaja menghindariku?"

Seungkwan meremas kepalan tangan kanannya dan tangan yang lain memegang dadanya yang terlalu sakit(ilustrasi rasa).

*******
Mingyu melambaikan tangannya saat jeonghan memasuki ruang kerjanya, karena poster tubuhnya yang cukup tinggi sehingga dia bisa melihat isi ruangan itu lewat jendela yang lumayan tinggi pula.

Jeonghan merapikan mejanya dan mulai duduk dikursi kerjanya, dia meraih tumpukkan buku yang kemarin belum diselesainya, didepan layar komputer dia stand by disana dengan berkas-berkas dimejanya

Sementara mingyu masih mengintai aktivitas namja cantik itu.

"Kenapa dia sangat imut, tuhan tak adil, kenapa dia dilahirkan sebagai namja"

Mingyu tersenyum tanpa henti hingga sebuah tangan menyentuh pundaknya, dan alhasil membuat mingyu terperanjat kaget

"Kau mengagetkanku saja tuan jeon?!"
Kenapa kau ada disini???"

"Dan kenapa anda jadi penguntit!"

"Sssss...siap?!!
Aku cuma mau ngecek cara kerja karyawan-karyawan disini saja"

"Apa yang mau anda cek?!..disini orangnya belum banyak yang datang, ini masih pagi tuan muda"

Sebenarnya apa yang dipikirkan wonwoo,hingga dia masuk kedalam ruangan itu dan memastikan apa yang dilihat anak derekturnya.
Matanya mengedar kesetiap bangku karyawan, disana hanya ada beberapa orang yang sudah hadir tapi yang terlihat menarik perhatian wonwoo adalah sosok gadis muda dengan rambut hitam yang diikat ekor kuda dan sebagian poninya tergerai disatu sisi pipinya hingga tampak menutupi wajah cantik itu.

Mata mingyu melotot tatkala wonwoon menghampiri jeonghan dimejanya

"Selamat pagi nona, apakah anda anak baru disini, sepertinya saya baru melihat anda"

"Ach ne..nama saya jeonghan, ngomong-ngomong anda siapa ya?"

"Saya sekertaris tuan kim derektur perusahaan ini"

TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang