ciuman pertama

860 63 9
                                    

"Tuan..."

Jeonghan mendudukkan tubuhnya pada sofa panjang diruangan kerja joshua, mata lentiknya tertuju pada namja kurus disamping sofa yang didudukinya, tangan jeonghan meremas ujung jas yang dipakainya, nampak sedikit berantakkan kondisi baju jeonghan saat ini, rambutnya yang tadi diikat ekor kudapun, sekarang lepas dari karet gelangnya.
Jangan abaikan mata joshua yang sayu memerah karena nafsu.

"Maaf tuan hong, saya telah merepotkan anda, saya permisi dulu"

Joshua hanya duduk dan menatap kearah jeonghan dengan ekspresi datar dan dingin.
Jeonghanpun bangkit dari duduknya,dan kaki jenjangnya melangkah tapaki lantai ruangan itu,dan ketika tangannya hendak meraih knop pintu,sebuah suara menginterupsi kegiatannya.

"Siapa namamu"

Jeonghan seketika berbalik setelah mendengar satu pertanyaan dari manusia dingin itu, dia seakan tak percaya bahwa tuan hong tertarik dengan jati dirinya, masih didepan pintu yang tengah tertutup jeonghan menatap joshua disofa yang semula joshua duduki, jeonghan menyunggingkan senyum tipisnya yang selintas membuat joshua terkesima pada namja yang kini tengah terurai rambutnya.
Joshua beranjak dari tempat duduknya kemudian dia memungut ikat rambut jeonghan yang jatuh didekat sepatunya.

"Kau mau saya pakaikan?"

Jeonghan terperanjat tak percaya tatkala joshua menyodorkan ikat rambutnya dan bahkan dia bersedia mengikatkannya dirambut jeonghan.

"Tidak perlu repot-repot tuan, biar saya sendiri saja"

Jeonghan mengambil ikat rambut itu ditangan joshua, sementara joshua menatap intens kearah wajah sekaligus rambut jeonghan yang tergerai indah, dan tanpa sadar joshua menghentikan aktivitas jeonghan mengikat rambutnya, dia sepertinya keluar dari kendali otaknya dia seakan terhipnotis oleh paras ayu yang tersuguh didepannya itu.
Jeonghanpun tak kala kagetnya ketika tangan halus joshua memegang tangannya dan ikatan rambut itu kembali terurai.
Perasaan jeonghan bercampur aduk, antara takut dan perasaan lain yang sulit diungkapkan, kini detak jantungnya bergemuruh hebat saat joshua semakin sedekat dengan jarak dia berdiri.
Hingga mata jeonghan tak sanggup menatap manik tajam joshua yang mengarah kepadanya.
Punggung jeonghan kini benar-benar membentur pintu yang tertutup itu, pandangan mata jeonghan tertuju pada langkah sepatu joshua yang semakin dekat kearahnya.

"Siapa namamu"

Joshua mengulangi pertanyaannya lagi

"Yoon jeonghan"

Jeonghan meremas ikat rambutnya yang dia genggam ketika jemari joshua mengangkat dagunya agar bisa melihat wajahnya lebih jelas.

"Kau mau menjadi gay denganku"

"Tuan...."

Kini jeonghan menatap tak percaya pada manik sipit yang menunggu jawaban darinya.

"Kenapa anda memilih saya?"

Tanpa memberi jawaban joshua langsung menyambar bibir merah bercampur pucat milik jeonghan, joshua benar-benar meraup kenikmatan bibir manis itu dan tanpa perlawanan jeonghan menikmati setiap kecupan,jilatan dan buaian yang disuguhkan dari lidah joshua pada bibir dan mulut jeonghan yang sedit terbuka.
Tangan joshua terulur untuk meraih knop pintu dan menguncinya, kini jeonghan benar-benar dalam kendalinya.
Joshua begitu terpengaruh pada nafsunya yang terpendam, tangannya menyusup pada kemeja dalam joenghan dan membukanya hingga pinggangnya nampak terekpos dengan seksi.
Joshua meremas lembut permukaan kulit pinggang jeonghan dengan seduktif, nafasnya memburu dipacu oleh nafsu untuk menikmati tubuh namja cantik itu.

Derttttttttt.....
Suara ponsel jeonghan berbunyi didalam jas yang jeonghan kenakan, dengan buru-buru jeonghan menghentikan kegiatan joshua menjamai tubuhnya.

TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang