Mingyu keluar dari kamar mandi, rambutnya yang basah ia usak dengan handuk biru laut bekas mengelap tubuhnya. Suara gaduh dari dapur menarik langkahnya untuk menyapa kekasihnya yang masih sibuk membuat makan malam untuk dirinya sendiri. Mingyu memandang punggung jeonghan yang masih menghadap kompor, dengan manja ia hampiri pemuda cantik itu, lalu tangan panjangnya melingkar diperut jeonghan.
Aroma sabun menyeruak diperciuman jeonghan, segarnya tetesan air dari ujung rambut mingyu yang menetesi dibagian bahu kemeja jeonghan nampak setengah basah dan membuat resapan dikulit bahu itu.
Jeonghan menoleh sebatas Pundak, dan ciuman lembut mingyu membuat rona wajahnya bersemu, beberapakali pemuda bertubuh tinggi itu mengecup rahang bawah kekasihnya."Kamu tidak ingin masakanku hanguskan, gyu?"
"Hehe..."
Mingyu melepas pelukannya dan berdiri disamping jeonghan sambil melihat tangan jeonghan yang lincah mengaduk masakannya diwajan.
"Aku tunggu dikamar ya"
Ujar mingyu setelah memutuskan untuk pergi dari dapur. Jeonghanpun menoleh kepergian namja chingunya, dan tetap tersuguh senyuman manis yang tergurat malu-malu diwajah ayu yoon jeonghan.
Detik jam seakan menyalubungi kamar cheondung, suara dentumannya mengalun merana, tak ada jangkrik atau cicak sebagai teman berbincang, joshua masih menggenggam jemari pria parubaya yang masih tak sadarkan diri itu. Bibirnya terus berdoa pada tuhannya, matanya tertutup menyisahkan linangan airmata yang terus basah.
-
Seungcheol akhirnya bisa memejam damai, dekuran halus seakan melampiaskan rasa lelahnya yang ia pendam sendiri.
-
Suara sandal tipis tengah menaiki anak tangga, perasaan gusar dan marah nampak teraut dari wajahnya yang tegas, hingga ia sampai didepan pintu kamar putranya yang tentu saja masih gelap dan tertutup.
Wanita yang kini tengah sibuk mempersiapkan pernikahan putranya itu, mungurungkan diri dan kembali lagi.Ponsel pintar diatas meja kamarnya iapun raih, panggilan pintas ia tekan lalu dengan kaki yang terus bergerah gelisah ia mondar-mandir menanti jawaban dari orang yang ia hubungi.
Sekali lagi ia coba untuk memanggil yang kedua kali, saat panggilan yang pertama tak diangkat, namun hingga panggilan yang keenampun tak ada jawaban dari orang itu.
Istri dari kim jongin itu, melempar ponselnya kekarpet kamar, tak ada yang lepas ataupun rusak, karena ponsel yang ia gunakan selalu bermerk dan brend.Wanita yang nampak masih cantik itu mengambil kembali ponselnya yang masuk kekolong lemari, dan nomer lain ia hubungi.
"Iya nyonya"
Suara sautan dari sebrang telepon.
"Dimana tuan muda?!"
"Saya tidak tahu nyonya"
"Bukankah dia bersama kamu!"
"Tidak nyonya, tuan muda pergi tanpa membawa mobil"
"BODOH..!! kenapa kau biarkan dia pergi"
"Saya tidak berani, mencegahnya nyonya"
"DASAR TIDAK BERGUNA, cepat cari dia, kabarkan dia dmana bila kau sudah menemukannya!"
Dan wanita itupun menutup sambungan teleponnya dengan kasar.
"Ada apa?"
Suara khas dari sang suami menginterupsi kemarahannya, sontak ia memalingkan tubuhnya dan menghadap sumber suara.
"Tidak ada apa-apa, ayah...
Ayo tidur lagi"Dengan cepat ia rubah mimik wajah cemas dan marahnya, bergegas ia hampiri sang suami disamping ranjangnya.
"Mingyu kenapa? Apa dia belum pulang?"
"Anak kita sangat rajin sekali, bahkan selarut inipun ia belum kembali dari kantor"
"Apakah perusahaan ada masalah?"
"Tentu perusahaan baik-baik saja, jangan mencemaskan itu, kita percayakan saja pada mingyu"
Tersenyum kecil dari bibir jongin yang masih sulit mengatakan kata-kata yang kurang jelas.
-
Jeonghan keluar dari kamar adiknya, setelah mandi dan menemani hingga woozi tertidur, iapun kembali kekamarnya yang minimalis.
Pintu kamar terbuka separuh, nampak jelas mingyu tengah membaca novel yang masih belum selesai dibaca jeonghan disamping meja ranjang, sepertinya ia sangat menghayati isi buku itu, karena suara tapak sandal jeonghanpun terabaikan olehnya.
Jeonghan mengambil kasur lipat dari dalam lemari yang lebih rendah dari samping lemari bajunya, ia bentangkan kasur itu dibawah ranjangnya, sandal yang dipakai mingyu ia singkirkan menepi, dan saat ia akan mengambil bantal, mingyu kaget dan segera menutup novel yang dibacanya, ia nampak bodoh dengan senyum kekanak-kanakan, tangan jeonghanpun ia ombang ambingkan berayun."Ayo pindah kebawah"
Pinta jeonghan sambil menunjuk kasur lipat yang berada dibawah kakinya dengan lirikan bola matanya.Mingyu yang diusir memanyunkan ujung bibirnya, dengan berat hati ia pun harus beranjak dari ranjang kekasihnya.
Jeonghan yang kini telah berganti posisi, mengarahkan tubuhnya kearah bawah dimana mingyu kini telah membaringkan tubuhnya dikasur lipat dibawah ranjang jeonghan. Masih tetap berkaitan genggaman jemari mereka menyeberang dibibir ranjang, mingyu yang terus mengusap-usap punggung tangan jeonghan dengan ibu jarinya, seakan enggan untuk segera memejamkan matanya."Aku benci tatapan tuan hong saat menatapmu"
Jeonghan yang setengah tersadar membuka kembali pelupuk matanya, ia kini membalas usapan mingyu dipunggung telapak tangannya, senyuman kecil coba jeonghan lampirkan untuk meledek pecemburu itu, namun mingyu malah menarik tubuh jeonghan hingga jatuh dan menindih tubuhnya, ringisan kecil jeonghan keluhkan saat lututnya membentur pinggiran ranjang, namun mingyu tidak mau tahu ia tetap memeluk tubuh kekasihnya diatas tubuhnya..
Joshua menghembuskan nafasnya pelan namun berat, tubuh ringkihnya dia sandarkan pada punggung kursi yang ia duduki
Sesaat matanya mengatup tuk dapatkan nyamannya berhenti sejenak dari rutinitasSepatu suster terdengar tak bersuara, sampai cheondong diperiksapun joshua tak menyadarinya
Capek yang menderah tubuh kurus pria berkelas itu meninabobokkan mata dan kesadarannyaMingyu semakin erat memeluk tubuh semampai kekasihnya
Pinta dari jeonghan, ia abaikan
Hingga jeonghan mengalah berbagi ranjang dg pria berkaki panjang yang selalu ingin diperhatikan" gyu.. Makasih ya.. Udah nemenin oci"
"Itu udah jadi tugasku sayang..."
Mingyu mengusap rambut pria cantik dihadapannya
Dan jeonghan membenamkan wajahnya didada bidang mingyu dg posisi miring
Tangan mingyu belingkar dipinggang prianya"Aku pengen sayang~"
Mingyu berbisik seduktif dirambut kekasihnya
Dan jeonghan yang melihat sesungguhan dan pengorbanan mingyu, akhirnya luluh
Pria cantik itu mundur dan mengangkat wajah manisnya kearah mata mingyu yang sedang menahan syahwatnyaMingyu tersenyum

KAMU SEDANG MEMBACA
Time
RomansTittle : TIME Autor : kirana_xoblaq main cast : yoon jeonghan, kim mingyu, joshua hong, choi seungcheol Other cast : seungkwan, woozi, dokyeom, wonwoo, cheondung (ex mblaq) Rate : mengikutin alur Genre : yaoi, romance, angst Length : chapter