Jose Pov
Entah perasaanku saja atau bukan, hari ini aku merasa pekerjaanku sangat banyak sekali. Mulai dari mengurusi permintaan para client untuk mengubah jadwal meeting yang sebelumnya sudah ditentukan, belum lagi aku harus memeriksa berkas-berkas yang akan diberikan pada Fred ahhhh dan masih banyak lagi tentunya. Aku sangat sibuk sekarang.
Kulihat kanan, kiri, depan dan belakang. Ahh tidak ada siapa-siapa. Badanku sangat pegal dan kaku sekali. Sedikit menggeliat akan membuat badanku terasa lebih nyaman sepertinya. Aku mulai memundurkan kursiku sedikit ke belakang. Kuangkat kedua tanganku ke atas. Tak lupa aku juga mengangkat sedikit kedua kakiku. Aku mulai menggeliat keénakan.
"Uhhhhhoaam." Aku menguap sembari menutup kedua mataku. Hahh, nikmat sekali. Badanku sudah terasa lebih rileks sekarang. Kuturunkan kembali kedua tangan dan kakiku. Masih dengan mata terpejam, aku mengusap wajahku dengan kedua tanganku. Kuturunkan tangan seraya membuka kedua mataku dan....
"AHHHHH." Aku berteriak kaget. Sejak kapan ada Erick di sini? Menopang dagu sembari menatapku intens? Ih!
"Hai cantik." Aku ini laki-laki Erick! Bukan perempuan!
"Aku ini laki-laki ih! Dan ka... kau sedang apa di situ hah?" tanyaku ngotot.
"Ini tuh kantor. Bukan rumah. Bersikaplah sebagai seorang pegawai yang baik. Jangan seperti orang pemalas begitu." Hah? Jangan bilang Erick melihat apa yang aku lakukan barusan.
"Ma... maksudnya? A-aku bekerja dengan baik kok," ucapku mengelak.
"Heh, memangnya aku tidak lihat apa yang kamu lakukan tadi hmm? Pemalas sekali sih," ujarnya seraya mengubah posisinya menjadi berdiri tegap.
"A-apaan sih. Aku tidak melakukan apa-apa kok. Sudah sana gih, aku mau kerja," ucapku mengalihkan pembicaraan.
"Oke, lagipula aku memang akan pergi,"-Erick mulai berjalan menuju arah lift. Namun dia kembali berbalik menatapku-"mmm ngomong-ngomong, itu ada iler di mulutmu," ucapnya sambil meletakkan jari telunjuk di mulutnya. Aku bergegas mengambil kaca yang ada di dalam laci. Kuarahkan untuk melihat bagian mulutku. Ternyata tidak ada apa-apa di sana. Sialan, Erick mengerjaiku.
"ERICKKKKK!!!" teriakku kesal.
"HAHAHAHAHA." Dia hanya bisa pergi meninggalkanku sembari tertawa puas. Arrghhh! Tunggu pembalasanku nanti tuan Erick yang terhormat! HUH!
Aku memilih untuk kembali menyelesaikan perkerjaanku yang tertunda ini. Sungguh, sangat banyak sekali yang harus aku selesaikan. Tetapi Erick malah datang menggangguku. Otomatis, waktu pun terbuang dengan percuma. Arrghhhh dasar pria bandotan! Ehh, tapi Erick kan tampan. Badannya juga Hot. Aku yakin dia bisa memuaskanku jika di atas ranjang nanti. Aku juga yakin dia adalah pria perkasa yang bisa memuaskanku hingga beberapa ronde.
Seakan tersadar, aku hanya bisa menggelengkan kepalaku. Shitt! Apa yang sudah aku pikirkan? Kau harus ingat Jose. Kau hanya menyukai Fred. Tidak ada genit-genit lagi sama pria lain.
Ahh mengingat Fred sepertinya aku harus mulai menjalankan misiku. Aku harus mulai memberinya perhatian lebih secara perlahan dan bertahap. Aku ingin membuatnya melihat dan menganggapku ada. Aku tidak ingin hanya dianggap sebagai seorang Sekretaris saja olehnya. Aku ingin dianggap lebih olehnya. Aku juga tidak ingin jika Fred hanya membutuhkan tenagaku untuk bekerja saja. Aku ingin membuatnya bergantung padaku. Bukan bergantung dalam artian yang buruk. Aku ingin membuatnya merasa hampa jika tidak melihatku. Aku ingin membuatnya kesepian jika tidak ada aku di sisinya dan aku ingin membuatnya merasa bersalah jika aku pergi menghindarinya.
Oke akan kumulai sekarang. Aku beranjak dari tempat dudukku menuju pantry kecil yang ada diujung ruangan ini. Aku akan membuatkan kopi untuk Fred. Kuambil kopi, gula dan susu. Kopi susu tidak buruk sepertinya. Kumasukkan satu sendok kopi ke dalam gelas. Lalu satu sendok susu dan 1 sendok teh gula setelahnya. Kutuangkan air panas ke dalam gelas yang sudah terisi oleh kopi tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[MPS2] Move On! [18+ END]
Random[MPREG SERIES 2] PART 15 - END DI-PRIVATE. FOLLOW SAYA KALAU MAU BACA PART TERSEBUT. ------------------------------------ Jika cinta kita bertepuk sebelah tangan, kita bisa apa selain.... MOVE ON? ------------------------------------