Chapter 3

27.2K 1.4K 138
                                    

Jose Pov

Aku masih menatap langit-langit kamar Kyle dengan muka ditekuk. Aku masih tidak percaya bahwa Fred menyukai sahabatku sendiri, Kyle. Ya memang Fred tidak mengatakan secara langsung bahwa dia itu menyukai Kyle. Tetapi, aku bisa melihatnya dari cara dia menatap Kyle. Matanya berbinar dan mulutnya sedikit menganga. Bagaimana tidak kesal? Kita menyukai seseorang, tetapi orang tersebut malah menyukai orang lain, yang notabene adalah sahabat kita sendiri. Menurutku, itu sangat menyakitkan.

"Aduhh Jose sudah dong. Lagipula mengapa kau berasumsi bahwa dia menyukaiku? Perasaan dia tidak bicara apa-apa tuh," ucap Kyle. Aku merubah posisiku menjadi duduk.

"Nih ya aku beri tahu. Fred itu menatapmu beda Kyle. BEDA! Dia menyukaimu hikss." Aku mulai menangis kembali.

"Nih ya dengar, aku tidak ada perasaan apa-apa padanya. Apa yang kau khawatirkan hmm?"

"Ya tapi kau tahu kan Fred itu tampan sekali. Aku tidak yakin kau tidak akan terjerat oleh pesonanya."

"Pegang janjiku. Aku tidak akan menyukainya." Aku menoleh ke arah Kyle. Aku menatap lurus matanya. Tidak ada kebohongan di sana.

"Janji?" tanyaku seraya mengusap air mataku.

"Janji Jose." Aku tersenyum dan langsung memeluk Kyle. Ahhhh aku sangat menyayangi sahabatku ini.

"Sudah ah lepas. Aku masih suka sama top ya. Ogah deh sama bot cengeng plus mesum sepertimu," ledek Kyle sambil melepaskan pelukannya.

"Sialan! Ih kamu kok ngeselin sih?" ucapku sambil cemberut.

"Yaelahh bercanda kali Jose. Sudah tidur sana." Kyle berbaring membelakangiku. Hhh sepertinya aku harus tidur juga. Aku harus menenangkan hatiku yang sedang galau ini.

"Huh good night Kyle," ucapku sambil menarik selimut.

"Good night Jose."

***
Hari ini aku dan Kyle akan jalan-jalan ke sebuah Mall besar di NewCastle. Aku dan Kyle ingin membeli komik di toko buku yang ada di Mall tersebut. Kalian belum tahu kan apa hobby kami berdua? Hobby kami adalah baca komik. Ughhh aku sangat menyukainya. Apalagi jika komik itu 18 tahun ke atas. Aku akan sangat semangat membacanya, hihi.

"Sudah siap belum? Nanti keburu penuh toko buku nya," tanya Kyle padaku. Setelah memakai gel rambut, kuambil tasku dan berdiri.

"Sudah dong, gimana? Outfit-nya tidak norak kan? Bagus kan? Cocok kan?"

"Yaelahhh, nanya satu-satu kali. Mmm bagus kok. Cocok." Aku hanya memakai T-Shirt putih biasa dengan gambar anak kucing di tengahnya dan celana chino berwarna coklat.

"Benar ya?" tanyaku lagi.

"Iyaaaa, terus aku sendiri bagaimana? Cocok tidak nih?" Kulihat Kyle memakai kemeja putih bermotif dan celana jeans hitam. Cocok sekali.

"Cocok kok! Cocok banget malah, bagus."

"Ya sudah, ayo berangkat," ucap Kyle sambil menarik tanganku.

"AYO! Hihi," balasku tak kalah semangat.

Sesampainya di Mall, aku langsung menarik lengan Kyle agar berjalan dengan cepat. Aku benar-benar sudah tidak sabar ingin membeli Komik-komik dewasa itu, hihi.

"Sabar kali Jose. Pelan-pelan saja."

"Ih tidak bisa dong, nanti keburu penuh kita tidak kebagian komiknya deh. Oh no no, itu tidak boleh terjadi. Stock komik aku sudah habis Kyle. Ih cepat!"

"Heuhhh iya iya." Aku pun menarik lengan Kyle menuju toko buku. Namun tiba-tiba ada seseorang yang memanggilku.

"JOSE!!" Aku menoleh ke arahnya dan ternyata... dia Erick dan... Fred!!!

[MPS2] Move On! [18+ END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang