[MPS2] Move On! [18+ END]

Chapter 6

Jose Pov

Oke, hari ini aku akan mulai bekerja kembali di Perusahaan Fred atau lebih tepatnya Bowman Company sebagai Sekretaris CEO. Aku sudah membulatkan tekadku. Aku tidak akan menyerah. Aku harus memperjuangkan cintaku. Aku bukan Jose yang dulu lagi. Seorang pengecut, yang tidak berani untuk menyatakan cintanya. Tapi untuk sekarang, aku tidak akan melewatkan kesempatan langka ini. Ayolah, keadaan sedang berpihak kepadaku tetapi aku tidak memanfaatkannya? Sangat bodoh sekali aku jika tidak melakukan ini semua.

Jam sudah menunjukkan pukul 07.00 pagi. Masih ada waktu satu jam lagi sampai jam masuk kantor tiba. Untuk sampai di kantor setidaknya menghabiskan waktu setengah jam paling cepat. Aku juga sudah siap dengan setelan kerjaku hari ini. Kemeja biru muda dan celana panjang hitam berbahan satin, serta dasi hitam polos sudah terpasang rapi di kerah bajuku. Oke, hari ini aku tidak akan telat lagi seperti waktu pertama kali aku bekerja di sana. Intinya, aku mau berubah.

Mengapa aku ingin berubah? Semalaman aku berpikir apa sih yang membuat Fred bisa menyukai Kyle? Dan menurutku sepertinya Fred menyukai Kyle karena sifat dan sikapnya. Maka dari itu aku akan berusaha untuk mengubah sikapku agar Fred bisa menyukaiku. Tidak ada lagi Jose yang mesum, cengeng dan lola. Sekarang Jose yang ada itu adalah Jose yang Cuek tetapi perhatian, Jose yang selalu tegar, Jose yang dewasa dan Jose yang cerdas tentunya. Lihat saja Kyle, aku juga bisa menjadi sepertimu dan membuat Fred melirikku. Lihat saja.

Aku langsung turun menuju ke ruang makan setelah sebelumnya mengambil tas kerjaku terlebih dahulu. Tas kerja biasa sih. Bisa dibilang seperti tas laptop? Aku suka warnanya, coklat muda. Aku langsung mencium pipi kedua orang tuaku ketika sudah sampai di ruang makan.

"Pagi mom,"-aku mencium pipi mom, muachh-"dan pagi Dad." Tak lupa aku juga mencium pipi Dad. Ahhh, aku sangat mencintai mereka berdua.

"Pagi sayang," ucap Mom dan Dad bersamaan.

"Kau yakin mau bekerja di Perusahaan itu lagi son?" tanya Dad seraya mengigit sandwich-nya dan mengunyahnya.

"Yakin dong Dad. Kenapa harus tidak yakin? Lagipula aku memang semangat ingin bekerja. Aku ingin membanggakan kalian berdua," jawabku mantap sambil mengoleskan selai Strawberry di roti tawarku. Aku tidak begitu menyukai sandwich yang berisi daging untuk sarapan, aku lebih menyukai roti tawar yang diolesi oleh selai saja.

"Mmm ya sudah. Dad percaya padamu," ucap Dad yang dibalas senyuman lebar olehku.

"Kau sudah siapkan semuanya Jose? Berkas-berkas dan lainnya?" tanya Mom padaku.

"Sudah dong Mom. Pokoknya semuanya sudah siap. Aku tinggal berangkat saja ke Kantor, hehe."

Kami pun melanjutkan sarapan kami dalam diam. Terlarut dalam pikiran masing-masing. Aku memikirkan bagaimana reaksi Fred saat melihatku kembali. Apakah dia akan terkejut? Atau mungkin biasa saja? Yang jelas sekarang aku akan bermain cerdas untuk mendapatkan Fred. Tidak ada lagi Jose yang bersikap secara murahan.

"Ayo Dad berangkat," ajakku pada Dad.

"Ayo. Kami berangkat dulu ya sayang," ucap Dad seraya mencium kedua pipi Mom. Huh, aku kapan ya bisa seperti itu?

Kami pun berangkat menuju ke Kantor. Ya, berhubung Kantor Dad searah dengan Kantor tempatku bekerja, aku bisa tenang. Lebih tepatnya, uang sakuku tetap aman karena tidak dipakai untuk membayar tarif Taksi. Aku bisa memakai uang itu untuk membeli komik dewas- mmm maksudku komik remaja. Ayolah, aku akan berusaha untuk berubah. Aku tidak mau menjadi seorang botty yang mesum lagi. TITIK.

Setengah jam berlalu, akhirnya aku pun sampai di Kantor. Aku langsung turun dari mobil setelah sebelumnya berpamitan terlebih dahulu pada Dad. Sekarang pukul 07.55. Haduh, jam masuk tinggal 5 menit lagi. Aku langsung berlari menuju lift. Kulihat lift itu hendak tertutup kembali. Dengan sigap aku berlari dan berteriak....