Chapter 12 [18+]

33.9K 1.5K 89
                                    

Fred Pov

Aku bingung pada diriku sendiri. Sebenarnya apa sih arti dari perasaan ini? Jujur, aku sangat kesal saat melihat Steve mencium kening Jose. Hatiku panas melihatnya. Apalagi ketika di restoran tadi siang. Steve memberitahuku bahwa ia sudah berpacaran dengan Jose. Saat itu hatiku seperti dihantam oleh ribuan batu yang sangat berat. Rasanya sangat sakit dan pedih.

Tapi aku masih belum mengerti dengan semua perasaan yang aku rasakan ini. Aku sangat bingung sekali. Mengapa aku harus merasakan perasaan sialan seperti ini? Rasanya sama seperti saat Sam pergi meninggalkanku. Sakit, perih, sesak semuanya bercampur menjadi satu. Apa aku... mencintainya? Aku hanya bisa menggelengkan kepala. Tidak mungkin aku mencintainya. Aku tidak mungkin mencintai Jose. Bahkan untuk sekadar 'suka' pun, aku tidak yakin akan hal itu.

"ARGHHH!" Refleks aku berteriak seraya memukul setir mobilku. Aku benar-benar frustasi saat ini. Namun ada satu hal yang aku lupakan, Kyle. Ya, dia ada di sebelahku saat ini. Aku menoleh ke arahnya dan dia sedang melihatku dengan tatapan terkejut. Atau mungkin khawatir?

"Ka-kau kenapa Fred?" tanyanya pelan. Aku bisa melihat raut sedih dan takut dari pancaran mata indahnya itu. Oh, maafkan aku Kyle. Aku tidak bermaksud untuk mengagetkan atau menakutimu.

"Ahh, ma-maafkan aku Kyle. A-aku tidak bermaksud untuk-"

"Stop it Fred. Aku mengerti. Kau menyukai Jose bukan?" tanyanya menuntut. Ada sorot kemarahan dari tatapannya itu.

"Hah? Ti-tidak lah. Mana mungkin aku menyukainya? Kau ini ada-ada saja." Aku benar-benar gugup saat ini. Aku tidak mau salah satu orang yang sangat aku sayangi ini mengetahui tentang perasaan yang entah aku pun tidak tahu apa artinya.

Tampaknya Kyle tidak mau memperpanjang masalah, ia lebih memilih untuk melihat jalanan melalui kaca mobilku ini. Tak butuh waktu lama, aku pun sampai di rumah Kyle. Dia membuka seatbelt-nya dan beranjak untuk turun. Ia berpamitan padaku setelah sebelumnya mengecup pelan pipiku. Kyle memang selalu melakukan hal itu. Dan aku nyaman-nyaman saja saat dia melakukan hal tersebut.

Kyle turun dari mobilku dan mulai berjalan masuk ke dalam rumahnya. Aku mulai memacu mobilku kembali untuk menuju pulang ke rumah. Aku harus mendinginkan pikiranku dulu sepertinya. Aku harus kembali fokus karena besok pekerjaanku di kantor masih sangat menumpuk. Aku harus segera menyelesaikannya. Baru, aku akan menyelesaikan masalah hatiku yang sedang tidak karuan ini.

Setelah sampai rumah, aku langsung masuk ke dalam kamar. Kusimpan tas kerjaku di atas nakas. Lalu, aku buka seluruh pakaian kerjaku ini. Setelah telanjang bulat, aku masuk ke dalam kamar mandi. Aku akan membersihkan diri terlebih dahulu sekarang. Awalnya aku ingin berendam di dalam bath up. Namun, aku urungkan niat tersebut. Bisa-bisa aku terridur di dalam sana dan bangun dalam keadaan sudah membeku. Ya, aku sudah sangat lelah sekali saat ini. Aku ingin cepat-cepat tidur agar pikiranku menjadi fresh kembali.

Tidak membutuhkan waktu lama, aku pun selesai dengan kegiatan mandiku. Aku langsung berjalan menuju lemari pakaian. Kuambil celana boxer berwarna putih dari dalam sana. Setelah itu, aku langsung berbaring di atas kasur king size milikku. Ahh rasanya sangat nyaman sekali. Kupijat sedikit pelipisku. Lagi-lagi aku kepikiran tentang peristiwa tadi. Apa benar Jose dan Steve sudah berpacaran? Apa aku rela melihat mereka berdua bermesraan? Oh, jelas tidak. Tapi kenapa? Apa alasannya? Mengapa aku tidak rela melihat Jose dengan lelaki lain? Mengapa?!

Memikirkannya membuat kepalaku semakin pusing. Mungkin ini efek lelah saja sepertinya. Jika aku tidur, perasaanku akan kembali seperti semula lagi mungkin. Ya, aku seperti ini hanya karena kelelahan saja. Aku harus segera beristirahat. Kutarik selimut bulu berwarna coklat itu untuk menutupi tubuhku yang setengah telanjang ini. Setelah itu, aku pun mulai memejamkan mataku.

[MPS2] Move On! [18+ END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang