bagian 3

7.8K 492 22
                                    

Halo selamat siang, terima kasih dan maaf sudah menunggu lama!!

Kalo Kris jadi cast nya Demon cocok gak? Kalo ada yang lain bayangin sendiri aja yah!
Happy reading....

.....

Kemudian aku tersadar,
Perlahan kau telah menebarkan racunmu ke dalam hatiku...
Jauh di lubuk terdalam jiwaku...
Tetapi aku, terlambat menyadarinya...

.....

Reyna masuk kelas dengan menunduk dalam khas anak nerd. Kelas sudah ramai tapi sama sekali tak ada yang memperhatikannya bahkan mengetahui kedatangan seorang nerd dengan kucir kuda dan kacamata tebal seperti Reyna.

Kaos kebesaran dan jeans lusuhnya juga memperkuat kesan nerd dalam dirinya.

Hanya dalam situasi tertentu saja yang akan membuat kehadirannya diperhatikan, misal tugas dari dosen yang menumpuk  dan teman-temannya akan mengerubungi mejanya bak semut mencari gula.

Tentu saja untuk mencontek tugas milik Reyna, karena Reyna adalah salah satu mahasiswi pintar yang cukup berprestasi di bidang akademik.

"Gue denger lo anak terpandai dikelas kita ... lo Reyna, kan?"

Reyna langsung berbalik tepat didepan mejanya saat mendengar namanya disebut. Ia sudah sangat hafal suara menyebalkan itu.

Mau apa lagi bocah tengil ini, batin Reyna masih menundukkan kepala di depan Demon. Orang yang memanggilnya.

"Tolong kerjain tugas gue dong, gue nggak sempet, ntar gue bayar lo deh, ato lo mau minta tanda tangan sama foto bareng gue juga boleh. Nih...." kata Demon dengan angkuhnya sambil melemparkan buku tugasnya ke meja Reyna tanpa melirik cewek di depannya sedikit pun.

Reyna melongo maksimal. Batinnya murka dan memaki-maki Demon.

Apa-apaan si Demon ini??
Emang dia pikir gue kacungnya dia apa? Ato babunya? Seenak jidatnya aja dia nyuruh-nyuruh gue!!

Dia bilang apa tadi? Bakalan dikasih duit sama tanda tangan?
Emang gue butuh gitu? Butuh buat ngusir tikus? Di apartement gue juga nggak ada tikusnya kali!!

Dengan badan gemetar menahan amarah dan wajah semerah tomat busuk yang menjalar sampai ke ujung telinga, Reyna melemparkan buku Demon tepat di depan wajahnya.

"Eh !!"

Kelas Reyna mendadak hening setelah menyaksikan adegan pelemparan buku ke wajah artis idola ternama itu.

Demon sendiri masih syok diam seperti patung.
Dia dan teman-teman sekelasnya tak habis pikir, berani-beraninya cewek udik ini melakukan hal itu padanya.

Apa dia tak punya TV dan majalah di rumahnya hingga tak kenal siapa Demon?

"Lo! Boleh nyontek tugas gue. Silakan. Tapi jangan sekali pun lo nyuruh gue ngerjain tugas lo! Gue bukan babu lo!"
ucapan Reyna pelan tapi terdengar tegas dan sinis.

Reyna langsung meninggalkan kelas saat itu juga padahal dosen baru saja masuk.

"Lho ... Reyna? Mau kemana? Reyna?"

Teguran sang dosen tak dianggapnya. Dia sudah tak memiliki mood untuk mengikuti kelas pagi ini.

Sementara Demon masih mematung di depan meja Reyna. Cengo. Padahal teman-temannya sudah kembali ke mejanya masing-masing.

Cowok jangkung itu masih tak bisa mencerna kejadian barusan. Bagaimana bisa disaat ribuan cewek-cewek di luar sana berebutan minta foto atau tanda tangannya cewek nerd tadi justru menolak tawarannya mentah-mentah.

Be Nerd or Super Idol??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang