Dijodohin Sama Rio!

4.4K 157 3
                                    

"Fy, mau yaa di jodohin sama Rio. Tetangga sebelah yang cakep itu," kata sang mama tiba-tiba yang membuat Ify shock setengah mati. Gadis itu yang tadinya fokus menonton acara televisi, secara refleks menoleh cepat ke arah sang mama.

What?!!

Dijodohin?

Hari gini, dijodohin? Ya Tuhan, gak banget! Dikira ini zaman Siti nurbaya apa? Ify tahu kok kalau mamah nya sayang banget sama dia makanya milihin Ify jodoh. Tapi duh please deh, Ify kan hidup di zaman modern nggak usah deh zaman kolot kayak gitu di bawa-bawa ke zaman sekarang, ke zaman dimana tekhnologi udah maju, zaman dimana beras juga mahal, sayuran mahal, daging mah nggak usah ditanya, dari dulu juga mahal. Kok bisa sih acara perjodohan masih ada?!

"Gak mau ah mah, Ify tahu kok umur Ify udah 24 dan Ify belum punya pacar. Tapi Ify masih nungguin pangeran Ify yang bakalan datang, sebentar lagi," kata Ify sambil menerawang, yang dia yakini selama ini, sekalipun ia belum pernah pacaran selama hidupnya, satu kalipun, tapi nanti seseorang akan datang padanya dengan membawa sebuah cinta suci, seperti yang di dongeng itu loh, puteri salju atau cinderella.

Sore ini mereka tengah berada di ruang keluarga, menonton televisi. Ritual yang memang sering dilakukan, dikarenakan ibu dan anak ini, memang menyukai acara sinetron yang tayang di salah satu stasiun televisi swasta pada Sore hari seperti ini.

"Rio juga pangeran Fy, dia kan ganteng loh udah gitu manis lagi, baik hati juga," kata mama Ify lagi.

'Pangeran es kali iya ma, soalnya dia itu dingiiiinn pake bangett, gak pernah ngomong apalagi sama Ify, duh rumah tangga gue bakalan kayak kulkas kali ya kalau punya suami kayak dia' batin Ify berkoar-koar nggak jelas.

"Ngelamun berarti tandanya iya Fy, nggak bisa di ganggu gugat, TITIK" kata sang mama tegas gak ada penolakan. Membuat Ify cemberut. Ify udah siap protes tapi keburu di potong lagi sama mama.

"Gak ada penolakan. Ini tradisi dari nenek moyang kita Fy" kata mama memberi pengertian supaya Ify mau menurut. Apa nenek moyang tadi mama bilang? Please deh, kita nggak lagi hidup di zaman batu, kenapa harus bawa-bawa nenek moyang sih, haduhhh! Yaa kali gue harus mampir dulu ke zaman purba buat ngebatalin tuh acara perjodohan, minta sama nenek moyang gue buat gak ngadain sistem perjodohan.

Mau nolak nggak bisaaa mamah udah tegas bangett akhirnya Ify cuma pasrah nerima nasib punya keluarga kayak di kutub utara.. Hiks..

****

Benar. Mama nggak main-main sama ucapannya hari selasa lalu tentang rencana perjodohan antara Ify dan Rio.

Buktinya, malam Minggu saat ini Rio dan keluarganya ada dirumah Ify, untuk memicarakan perihal perjodohan tersebut.

Ya Tuhan, Ify tidak menyangka, jodohnya dipilihkan orang tuanya, adilkah ini?

Ify duduk tak bersemangat, pikirannya melayang membayangkan bagaimana kehidupan rumah tangganya nanti, seperti keadaan dalam kulkas kah, dingin? Tidak, bukan suami seperti Rio yang dia impikan selama ini, Rio jauh dari kata idaman versinya.

"Jadi, pernikahannya satu bulan dari sekarang ya jeng,"

Ify tersentak, saat mendapati suara mamanya yang menyebut-nyebut pernikahan, dan tadi bilang apa, 1 BULAN?

"1 BULAN?" seru Ify setengah berteriak, membuat semua yang ada diruangan keluarga itu menoleh serempak ke arah nya. Secara reflek gadis yang senang menjomblo itu menutup mulut nya, sial! kenapa nih mulut make teriak gaje gitu, malu-maluin aja Ify merutuk dalam hati.

"Maaf" sesal Ify, tersenyum malu kearah semua orang yang tengah memperhatikanya, matanya menangkap Rio, yang memandang aneh dirinya.

'Huh nyebelin tampang nya aja gitu ngejek gue, pasti tuh. Terus yang kayak gitu bakal jadi suami gue gitu? Hadeuh masa sih, gue dapet jodoh kembarannya beruang kutub yang dingin abis!' Lagi-lagi batin Ify berbicara tak terima.

Kumpulan Cerpen RifyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang