Ify, Orang Mati Gak Akan Hidup Lagi

1.1K 46 0
                                    

Ps: Cerita ini pernah di post di fb sama di blog. Dan ini udah lama, cuma gue pindahin aja ke sini. Sorry buat typo dan juga EYD nya yang berantakkan. Happy reading!

Ify, Orang Mati Gak Akan Hidup Lagi

Sumpah! Kenapa di luar sepi banget! Bikin bulu kuduk Ify berdiri. Aduh, duh please, please Ify susah tidur padahal ini udah jam 1 pagi. Dari tadi Ify balik kanan balik kiri nyari posisi yang enak, tetep aja matanya gak mau merem.

Krsek.. Kresek..

Ya tuhan, ya tuhan itu suara apa? Huhu di ruang tengah aduh mau bangunin ka Rio pasti marah.

Ahelah ini gara-gara tadi ada tetangga sebelah Ify yang meninggal dunia, pak Dodi. Dan kalian tahu? Meninggalnya mendadak gak sakit gak apa, pulang-pulang dari kebun, langsung pusing terus... Di nyatain meninggal. Oh, god! Ify emang takut banget sama orang meninggal, meskipun ka Rio-suami Ify- sering bilang "ngapain takut sama orang yang meninggal? Mereka gak bakal bangun lagi, ngurusin dosa aja ribet gak mungkin ada waktu nyamperin kamu," 

ya emang bener, Ify juga tahu. Cuma, sumpah suka kebayang-bayang apalagi mereka tetanggaan Ify suka lihat orang itu, ah pokoknya gak bisa di jelasin Ify takut deh pokoknya, terus juga tadi Ify lihat pasarannya lewat di depan rumahnya, oh my nyampe sekarang masih kebayang-bayang gak mau pergi. Sebenrnya ini kayak nya turunan dari kakek neneknya semua keluarga Ify takut sama orang yang meninggal. Apalagi bibi Sivia, paling penakut, kalau paman Alvin lagi merantau ke kota, terus ada yang meninggal bibi Sivia suka nginap di rumah Ify. Parah kan? Iya Ify juga ngerasa kalau bibi Sivia itu penakutnya parah banget sama kayak Ify huhu.

Aduh, duh, duh, duh, malah pengen ke wc lagi. Hwaaaaa ini gimana, mana tadi ada bunyi aneh di ruang tengah. Bangunin ka rio kali ya, udah gak tahan nih, ahelah pasti marah acara tidurnya di ganggu,terus besok bisa-bisa ngomel melulu, nyeramahin Ify.

"Kak.."

oke pilihan terakhir adalah bangunin sang suami.

"kak.."

belum ada jawaban.

"Kak.." kali ini Ify menepuk bahu Rio. Membuat pemuda itu membuka matanya langsung terjaga.

"Kenapa?" suara khas bangun tidur ala Rio tersengar ketus rasanya di telinga Ify. Iya iya ify juga tahu, tapi gimana lagi udah gak tahan pingin ke wc.

"Eng... Anterin ke wc yuk? Ify takut nih.."

ify meringis. Rio mendengus, gini nih gini. Punya istri penakut tuh, jatah tidurnya ke ganggu. Harusnya emang Rio harus siap siaga ada kemungkinan menurut perkiraan Ify akan menganggu acara tidurnya malam ini, orang tadi ada yang meninggal ckck.

"Ya ampun Ify, kamu kan udah gede, masa ke wc aja takut?"

Perkataan Rio membuat Ify sedikit menunduk. Tuh, kan marah kan, marah? Terus gimana dong, kalau takut siapa yang bisa ngerasain cuma perasaan Ify. Kenapa sih gak ada yang ngertiin keadaan Ify? Kalau boleh Ify juga gak mau takut sama orang yang meninggal.

"Ya udah deh tidur lagi, kak maafin Ify udah ganggu."

kata Ify lirih, sedikit bergetar. Membuat Rio tertegun. Ya tuhan, pasti tadi dia nyakitin Ify, sudah tahu Ify penakut, kenapa Rio tidak bisa jadi suami pengertian? Rio jadi merasa beralah.

"Dear, tatap mata aku, maafin aku ya, yuk aku anterin ke wc nya."

kata-kata Rio membuat Ify kembali mendongak menatap suaminya itu. Seketika senyum terpatri di wajah cantiknya.

"Makasih, soalnya tadi di ruang tengah aku denger ada suara entah apa itu, jadi aku takut" ify berkata manja. Rio mengacak-ngacak rambut istrinya itu.

"Hanya halusinasi kamu kali Fy, palingan juga kucing atau tikus. Ketakutan kamu yang berlebihan jadi suara sekecil apapun juga kamu kaitkan dengan hal-hal mistis. Ify, orang mati gak bakal bangun lagi"

Ify mengangguk. Rio benar, suaminya benar. Tapi... Tetep aja.

Sekalipun seribu orang bilang

"Ify, orang mati gak bakal bangun lagi"

tetap saja Ify takut..

Fin

Kumpulan Cerpen RifyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang