Chapter V

990 71 6
                                    

Aku terbagun di pagi hari, aku segera bangun dari tempat tidurku dan berjalan ke kamar mandi untuk membasuh muka.

Aku bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Hari kedua sepertinya takkan seburuk hari pertama jadi aku memutuskan untuk hadir dalam kelas.

TING.. TONG...
Bel rumahku berbunyi

Setelah sudah siap, aku berjalan keluar dan kulihat orang yang sedari tadi telah menungguku.

"Selamat pagi..Yuki..!!" Teriak makoto

Aku hanya menatapnya selama beberapa detik lalu berjalan melewatinya. Rasanya aku tak perlu menjawab nya.

Seperti pagi kemarin, makoto terus bercerita tentang banyak hal. Aku tak pernah benar-benar mendengarkan ceritanya, dia selalu sibuk sendiri bercerita di sampingku.

Apa dia tidak merasa capek?
Selalu bercerita panjang lebar di sampingku yang bahkan tak ku dengarkan sama sekali.
Seharusnya dia meninggalkanku saja seperti yang lainnya lakukan.
Merepotkan saja....

Dikelas belum banyak orang yang datang, masih terasa sepi.
Sekarang yang menjadi pertanyaan..
Dimana tempatku?
Kemarin aku sama sekali tak memeriksanya...

"Yuki... mejamu ada di baris kelima, meja paling ujung dekat jendela."
Bisik makoto

Aku langsung berjalan kearah sana, tak butuh waktu banyak untuk menemukan mejaku.
Untunglah mejanya dekat jendela...
Aku suka duduk dekat jendela, hal itu membuatku lebih tenang.

Aku mengeluarkan buku dari dalam tasku dan terus membacanya.
Beberapa kali ada orang yang menyapaku tapi aku hanya diam tak menjawab. Aku merasa tak perlu membalasnya.

Lama-kelamaan makin banyak orang yang datang, tapi aku tetap tidak peduli pada mereka dan terus membaca bukuku.

Tiba-tiba ada lagi orang yang memberiku salam, aku hanya diam tak menjawab.

Dari suaranya sepertinya seorang gadis. Dia terus mengucapkan salam berulang-ulang kali tapi aku tetap tak mau menjawabnya.
Tiba-tiba...

PRAKK!!

Gadis itu datang kesampingku dan menghantam mejaku dengan telapak tangannya. Hal itu membuatku kaget dan membuat seluruh orang di kelas berbalik melihat kami.

Ah...dasar gadis ini, tak bisaka dia tak membuatku jadi pusat perhatian.
Aku pun berbalik tuk melihat siapa gadis itu, aku tertegun melihat wajah gadis itu.
Dia gadis pengamen yang nyanyi di jalanan kemarin sore.

Sepertinya gadis itu juga kaget karena melihat ku, aku langsung mengalihkan pandanganku karena tak ingin memandang mata gadis itu yang seperti bunga sakura.

Entah mengapa aku merasa gadis ini akan membuat perubahan besar dalam hidupku...

*****

Aku tak percaya apa yang ada di depan mataku saat ini. Laki-laki yang kemarin kutemui di bawah pohon sakura, sekarang ada di depan mataku.

Aku hanya berdiri membatu, kulihat dia memalingkan pandangannya kearah lain.
Kenapa dia tak mau menatap?
Kemarin dia juga tak menatap mau menatapku...
kali ini kan beda, dia tak perlu khawatir karena kemarin tak ada orang yang lihat kami bertemu disana..

Tiba-tiba salah satu temanku menarikku menjauh darinya.

"Hana-chan, lebih baik kau menjauh darinya" katanya

"Kenapa?" tanyaku

"Dari tadi kami sudah berusaha menyapanya tapi ia sama sekali tak membalas salam kami." Jelasnya

Winter Vs SpringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang