Air mataku terus berjatuhan tanpa henti. Setelah mendengar kisah Furugawa-san dari ketua, dadaku begitu sakit dan sesak.
Tak bisa kubayangkan bagaimana perasaan Furugawa-san saat menghadapi semua itu.
"Kau tak apa-apa?" Tanya ketua
"Ya, tak apa-apa kok" kataku
Aku segera mengusap air mataku yang berjatuhan di pipiku.
"Bagaimana ketua bisa mengetahui semua itu?" Tanyaku
Ketua terlihat kaget, setelah itu berkata dengan bangganya
"Jangan ragukan kemampuanku dalam mencari informasi"
Aku terlihat ragu, kali ini dia tak membohongiku kan?
Aku menatapnya dengan tatapan yang tajam dan curiga."Ketua tak menipuku kan?"
"Tidak, tidak, kali ini aku sungguhan" kata ketua sambil menggelengkan kepalanya.
TING...TONG...
bel sekolah berbunyi sebagai tanda bahwa sekolah telah selesai dan seluruh siswa di persilahkan pulang..Aku berpamitan dengan ketua dan segera ke kelas untuk mengambil tasku setelah itu aku berjalan menuju rak sepatu untuk menukar sepatu dalam ruanganku dengan sepatu sekolahku...
( cat : Sekolah di jepang, seluruh siswa harus memakai sepatu dalam ruangan jika berada dalam kawasan sekolah dan menggunakan sepatu yang biasa saat ingin pulang)
Disana aku melihat Furugawa-san, dia sedang membuka rak sepatu miliknya untuk menukar sepatu dalam ruangannya.
Dia mengeluarkan sesuatu dari dalam rak sepatunya..
Itu bukan sepatu, itu...surat?Eh? surat?
Jangan-jangan itu.....surat cinta?
EHHH.....
Tiba-tiba aku dikagetkan oleh sebuah suara..."Yuki, sepertinya dia populer" kata seseorang di samping kananku
Aku segera berbalik untuk melihat siapa itu ternyata dia adalah Makoto-san
"Hm, sepertinya kau telah dikalahkan oleh cewek lain" kata seseorang lagi di samping kiriku
Aku berbalik lagi dan melihat ketua sedang berdiri disana.
"Makoto-san, ketua, apa yang sedang kalian berdua lakukan?" Tanyaku
"Tentu saja, mengawasi hubunganmu dengan yuki" kata Makoto-san dengan bangganya.
Ap-apa? Dapat kurasakan pipiku memerah...
Kulihat Furugawa-san terus memandangi surat cinta itu ...
Lalu tiba-tiba muncul dua siswi yang mungkin sedari tadi telah memerhatikannya."Nama gadis ini Mari" kata salah satu siswi sambil memperkenalkan temannya
"Dia telah menulis surat tersebut dengan sepenuh hati, tolong dibaca yah.." katanya lagi
Furugawa-san hanya memandangi mereka sesaat lalu berjalan ke arah tong sampah dan membuang surat tersebut...
Suasan menjadi hening, semua kaget melihat Furugawa-san melakukan hal itu...
"Buat apa kubaca, jawabannya sudah jelas" kata Furugawa-san dengan tatapan yang sangat dingin bahkan jauh lebih dingin dari sebelumnya..
Furugawa-san berjalan dengan santainya ke arah pintu keluar tetapi langkahnya terhenti di karenakan salah satu dari siswi tadi menyiramnya dengan seember air yang kebetulan ada di dekatnya itu.
Aku sangat kaget melihat hal itu, aku berlari kearah Furugawa-san dan siswi itu diikuti dengan ketua dan Makoto-san.
"Hey, bukankah itu terlalu kejam" kata ketua
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Vs Spring
Teen FictionSeorang lelaki yang memiliki hati sedingin salju di musim dingin bertemu dengan gadis cantik dan ceria layaknya bunga di musim semi... Apa yang akan terjadi pada bunga tersebut saat harus menghadapi dinginnya musim dingin? Mampukah bunga te rsebut...