Beberapa hari telah berlalu sejak hari itu..
Belakangan ini aku selalu menghindar dari Furugawa-san...
Hanya saja terlalu sakit rasanya karena aku selalu teringat kejadian itu...Hari ini Furugawa-san tidak hadir sekolah, wali kelas kami mengumumkan kalau dia akan pindah sekolah di amerika.
Ahhh..aku hampir lupa, Furugawa-san memang bilang dia akan pergi ke amerika saat itu.Ugh! Aku mengingat kejadian itu lagi, ternyata ketika cinta kita ditolak rasanya seperti ini.
Kita merasa sedih, bingung, malu, canggung, dan bla bla bla..
Huh!
.
.
.JAM ISTIRAHAT
Saat istirahat, aku pergi keatap dan duduk disana sambil menyantap bekalku.
Angin bertiup sedikit kencang dan mengibaskan rambutku yang panjang.Kreet...
Pintu atap terbuka..Aku berbalik tuk melihat siapakah itu..
Ternyata itu adalah Putri-chan..."Hana-chan, sedang apa kau di sini?"
Tanyanya"Aku hanya makan siang" jawabku singkat
"Kudengar Yuki-kun akan pindah ke amerika" katanya lagi
"Ya, aku tahu" jawabku singkat lagi
Suasana menjadi hening, beberapa saat tak ada yang berbicara diantara kami berdua hingga akhirnya Putri-chan membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu..
"Jadi...bagaimana hubunganmu dengan Yuki-kun, apa yang dikatakannya saat kau mengatakan perasaanmu?" Tanya Putri-chan penasaran
Aku kembali mengingat kejadian itu, air mataku mulai berjatuhan kembali. Aku sudah tak sanggup menahan perasaanku..
"Putri-chan, maukah kau mendengarkan ceritaku?" Tanyaku dengan suara yang lirih
Putri-chan terlihat kaget dan bingung tetapi setelah itu wajahnya berubah menjadi serius. Dia menganggukan kepalanya, setelah itu dia duduk disampingku untuk mendengarkan ceritaku...
Aku menceritakan semua yang terjadi, putri-chan mendengarkan ceritaku dengan seksama. Dapat kulihat raut wajahnya terlihat sedih dicampur rasa bersalah..
"Maaf yah... karena aku kau jadi begini, andai saja aku tak menyuruhmu menyatakan perasaanmu padanya kau takkan merasakan hal ini" kata Putri-chan yang dipenuhi rasa bersalah
"Sudahlah tak apa, aku sama sekali tak menyesal telah menyatakannya" kataku pelan
Suasana diantara kami kembali hening...
Tiba-tiba sebuah suara mengagetkan kami berdua"Ohh..jadi begitu ceritanya"
Kami berdua segera berbalik ke arah asal suara tersebut.
Ternyata itu adalah Makoto-san dan di belakangnya ada Haruka-chan..."Makoto, apa yang kau lakukan disini" tanya Putri-chan
Makoto hanya tersenyum lalu menjawab dengan singkat
"Hanya sekedar lewat saja"
Sudah pasti yang dikatakannya itu bohong, lantai atap ini adalah lantai teratas gedung sekolah ini. Tak ada lagi tangga ke lantai yang lebih tinggi lebih dari ini.
Putri-chan hanya diam sambil menatap tajam Makoto-san dan menunggu jawaban jujur darinya.
Makoto-san hanya bisa pasrah dan menyerah..."Baiklah, aku kan jujur, aku kesini untuk memberi tahu sesuatu pada Hana-chan" kata Makoto-san
Kami semua hanya diam menunggu kelanjutan dari perkataan Makoto-san
"Hana-chan, apa kau tahu alasan Yuki pergi ke amerika?" Lanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Vs Spring
Teen FictionSeorang lelaki yang memiliki hati sedingin salju di musim dingin bertemu dengan gadis cantik dan ceria layaknya bunga di musim semi... Apa yang akan terjadi pada bunga tersebut saat harus menghadapi dinginnya musim dingin? Mampukah bunga te rsebut...