Chapter X

942 68 4
                                    

Yuki POV

Beberapa minggu telah berlalu semenjak hari itu...

Sekarang aku sudah mengalami sedikit perubahan semenjak hari itu.

Sekarang aku sudah mulai berbicara kembali dengan Makoto dan Putri berkat gadis itu..
Kami juga terkadang belajar bersama
Rasanya sedikit aneh tapi aku sama sekali tak merasa terbebankan hanya saja aku merasa....takut.

Aku tak tahu kenapa...

Setiap kali aku bersama gadis itu, jantungku selalu berdebar sangat cepat tetapi juga terasa nyaman...
Dan juga aku merasakan rasa takut yang luar biasa...
Rasa takutku dapat kulihat dan dapat kurasakan dengan sangat jelas.
.
.

Saat ini sudah jam istirahat, seperti biasa aku menghabiskan waktu istirahat di atap sekolah...
Angin berhembus dengan kencang..

Kreet...
Terdengar suara pintu atap terbuka..

Aku berbalik tuk melihat siapakah itu, ternyata itu adalah Makoto.
Kenapa dia kesini?

"Yo" sapanya

Aku hanya diam menatapnya berjalan ke arahku.

"Huh, sepertinya rasa cuekmu itu tak bisa hilang, padahal kita sudah kembali berteman seperti dulu" katanya sambil menghela nafas...

"Berteman seperti dulu"

Kata itu tak pantas untuk...
Orang sepertiku.

"Kita hanya sering berbicara saja bukan berarti kita berteman kembali"
Kataku

Makoto terlihat pasrah dam tersenyum ke arahku.
Beberapa saat suasana menjadi hening, tak ada diantara kami yang mengeluarkan suara untuk memecahkan keheningan tersebut.

"Jadi...bagaimana menurutmu?" Kata Makoto yang akhirnya memecahkan keheningan diantara kami.

"Tentang apa?" Tanyaku yang tak memahami maksudnya

"Tentang Hana-chan, gadis itu telah mengubahmu sejauh ini" katanya lagi

Aku hanya diam, sebenarnya ada satu yang tak ku mengerti...

"Makoto" panggilku

"Ada apa?" Jawabnya

"Hana itu.........SIAPA?" Tanyaku
.
.
.
.

Beberapa saat suasana menjadi hening, dapat kulihat wajah Makoto memucat dan dia membatu seperti es batu, memangnya aku mengatakan sesuatu yang salah?
Tiba-tiba....

"HAH...!? Yuki! Kau menghabiskan waktu bersamanya sudah hampir sebulan lamanya dan kau belum mengetahui namanya!?" Teriak Makoto dengan panik

Dia tak perlu berteriak seperti itu, memangnya siapa yang dimaksudnya?

"Gadis itu, gadis yang telah menghancurkan dinding bajamu dan merubahmu sebanyak ini, namanya Harumizawa Hana-chan, ingatlah baik-baik" jelan Makoto panjang lebar.

Jadi namanya Harumizawa Hana, nama dan karakternya ternyata sama persis.
Harumizawa Hana...
Tiba-tiba aku mengingat tentang dirinya, jantungku kembali berdebar sangat cepat. Kupegangi dadaku, tempat dimana debaran jantung itu tak mau berhenti saat memikirkannya.
.
.

Makoto sepertinya ia menyadari perubahan ekspresiku saat dia menyebut nama gadis itu.
Ia hanya tersenyum geli melihatku...
Ugh..!

"Kau bahkan tak tahu nama gadis yang kau sukai" kata Makoto secara tiba-tiba.

Eh? Apa yang dikatakannya tadi?
Suka?
Aku?
Pada gadis itu?

"Itu tak mungkin, apalagi untuk orang sepertiku..." jawabku pelan

Winter Vs SpringTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang