Part 3

132K 5.7K 17
                                    

Happy reading !!!

****

Prilly pov's

Sekarang aku lagi duduk sendirian di kantin

"Dor...!!" astaga.. Gritte kebiasaan

"Kebiasaan te" ucap gue terkekeh

"Hehehe, kenapa sih lu?" tanya itte, sebenernya aku pengen banget cerita tapi gimana yah?

"Hehh.. Bengong lagi" ucap gritte menyadarkanku dari lamunan

"te, gue pengen cerita tapi lo janji bakalan tutup rahasia gue yang satu ini yah" ucap gue menyelidiki

"Yaudah cerita ajah kali, ribet banget sih lu"

"Janji ga bakalan ngasih tau ini ke siapa-siapa?"

"Iya.. Janji prillykuu" huh.. Lebay nya kambuh lagi, dan saat ini aku menceritakan semuanya ke gritte soal perjodohanku, dan soal kakek

"What?? Prill lo ga becanda kan?" tanya gritte memastikan

"Iya te, gue sebenernya pengen nentang semua ini tapi gue liat kondisi kakek, dia udah sangat lemah sekarang jadi saat ini gue ga bisa apa-apa" ucap gue yang terisak, saat ini gue lagi nangis, nangis karna 'apa gue bisa menjadi seperti mama?'

"Gue ngerti perasaan lo prill, sekarang lo rileks yah jangan terlalu di pikirin gue yakin kok cowok yang di pilih kakek lu ga bakalan salah, stop untuk nangis ya" ucap gritte mensuport ku dan menghapus air mata ku

"Makasih ya te, tanpa lu gue ga tau kayak gimana sekarang" gue langsung meluk tubuh gritte

"Sama-sama apa itu guna nya sahabat prill? Apapun yang terjadi nantinya lo harus cerita sama gue ya prill"

"Iya te, sekali lagi gue makasih banget sama lo"

"Iya.. Udah ah jangan bilang makasih terus, trus pulang sekolah lo mau langsung ke rumah sakit? Buat nemuin calon lo gitu?"

"Iya, lo mau ikut?" rawar gue

"Emang boleh?" yaelah nanya lagi kebiasaan deh

"Yaboleh lah, sekalian lu jengukin kakek"

"Yaudah pulang sekolah gue ikut lu" ucap gritte

"Okey"

Bel sekolah sudah menggema di setiap kelas, semua murid berhamburan keluar untuk pulang ke rumah termasuk aku dan gritte

"Prill benernih gapapa? Ntar kalo banyak sodara-sodara lu gimana?" tanya itte

"Santai ajah kali emang mau di apain sama sodara-sodara gue?"

"Hehehe ga papa gue malu" cengir itte

"Ga usah malu, yaudah yuk ah ntar di marahin nyokap bokap gue lagi" ucap gue langsung narik gritte ke parkiran karna sudah ada mang ujang di sana supir pribadi keluarga ku untuk menjemputku karna saat ini aku belum boleh membawa kendaraan sendiri

Setelah sekian lama perjalanan karna suasana jalan sangat macet akhirnya sampai juga di runah sakit

"Asslamualaikum" ucapku bersama gritte yang langsung masuk ke dalam kamar rawat kakek

"Waalaikum salam" ucap semuanya yang ada di dalam kamar rawat

"Ma, itte mau jenguk kakek katanya" bisik ku ke mama

"Oh itte sini sayang itu kakek nya prilly, kek ini temennya prilly gritte" ucap mama sambil mengenalkan gritte

"Selamt siang kek, cepet sembuh ya" ucap gritte dan salim ke kakek

"Iya nak makasih" ucap kakek

"Kek, gimana keadaanya?" tanya ku

"Alhamdulillah mendingan sayang" jawab kakek

"Alhamdulillah kalo kayak gitu" ucap ku

"Prill bentar lagi calon suami mu akan datang" degh! Jadi sekarang dia mau datang?

"O-h iya kek" ucap ku terbata

"Assalamualaikum" ucap seseorang yang datang dari pintu kamar kakek seorang wanita paruh baya seperti mama dan lelaki paruh baya seperti papa serta anak laki-laki dan perempuan di belakangnya, apa laki-laki itu yang akan menjadi calon imam ku?Aku dan dia langsung berkontak mata

"Waalaikum salam, oh syarief dan ressi apa kabar?" ucap papa yang menyambut keluarga itu

Aku dan saudara-saudaraku serta mama dan nenek bersalaman terhadap mereka

"Apa kabar pak sidiq?" ucap lelaki paruh baya yang seumuran seperti papa itu dan papa memanggilnya pak syarief dia sedang berbicara dengan kakek

"Alhamdulillah sekarang saya mendingan" jawab kakek

Ali pov's

Setelah sampai di rumah sakit yang papa bilang tadi, gue papa, mama, kaia langsung masuk ke dalam dan kita di sambut hangat oleh mereka dan seketika gue langsung berkontak mata dengan gadis berperawakan mungil dan berkulit putih, apa itu calon istri gue?

Setelah keluarga gue dan keluarga pak rizal berbincang papa langsung berbicara

"Pak sidiq, ini anak saya cucu dari bapak al-khatiri, dia cucu laki-laki beliau satu-satunya yang akan di jodohkan dengan cucu anda anak dari pak rizal" jelas papa dan memperkenalkan gue ke kakek yang papa sebut pak sidiq, mungkin gue manggil dia kakek sidiq

"Oh jadi ini cucunya al-khatiri dia sangat mirip dengan wajah al-khatiri sewaktu muda" ucap kakek sidiq

"Oh.. Iya kek saya aliando gabriell syarief" ucap gue memperkenalkan diri

"Iya nak, dan ini cucu kakek" ucap kakek sidiq memperkenalkan wanita yang tadi berkontak mara dengan gue

"Prill kenalkan" perintah kakek sidiq kepada cucunya

"Prilly biella latuconsina panggil ajah prilly" ucap dia sambil menjabat tangan gue

"Aliando gabriell syarief panggil ajah ali" ucap gue memperkenalkan diri kepada prilly

"Nah jadi kalian maukan kakek jodohkan?" tanya kakek sidiq

"E-mm"

"Iya kek mereka mau" sela om rizal

"Alhamdulillah, janji kakek terhadap al-khatiri sudah lunas. Kakek tenang sekarang, jadi kapan kalian akan melaksanakan pernikahan?" tanya kakek sidiq

"Kita semua udah berunding pernikahan akan di adakan 2 minggu lagi"

"2 minggu" ucap gue berbarengan dengan prilly

"Stt..." kata mama gue dan mama prilly sambil menempelkan telunjuknya ke bibir dan mengedipkan matanya

Sumpah baru kenal langsung mau kawin 2 minggu lagi? Apa kata duniaaaa

"Bagus kalo seperti itu kakek sangat senang dan mudah-mudahan umur kakek bisa sampai 2 minggu lagi untuk menyaksikan kalian berjanji suci" ucap kakek sidiq

Setelah beres semua yang di perbincangkan gue dan keluarga pamit untuk pulang dan sekali lagi gue bersalaman dengan prilly mudah-mudahan gue bisa jadi yang terbaik dari yang baik

Kek, ali menepatkan janji kakek dan semoga kakek tenang di sana

#TBC

Vote and coment

Maaf pendek ngetik buru-buru mudah-mudahan selanjutnya lebih panjang yaa.. !!

#nocopas
#nobully
#nobaper

NIKAH MUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang