Part 13

110K 4.3K 40
                                    

Happy Reading !!

****

Hitungan minggu bayi yang di kandung prilly akan lahir setelah dua bulan yang lalu mengadakan tujuh bulanan hanya ada keluarga ali dan prilly saja tak lupa gritte, kevin dan mama-mama nya yang tau soal kehamilan prilly

Saat ini mereka kembali tinggal di rumah mama prilly karna orang tua prilly pindah dan akan menetap di palembang bersama keluarga ali juga, ali dan prilly hanya tinggal berdua di rumah keluarga prilly dulu

Keluarga ali dan prilly pindah dari lima bulan yang lalu waktu mengadakan tujuh bulanan mereka balik ke jakarta untuk menghadiri syukuran untuk cucu pertama mereka

Saat ini prilly sedang menunggu kehadiran mamanya dan mama mertuanya katanya sih mereka akan menyaksikan kelahiran cucu pertama mereka, ya walaupun ali dan prilly orang tua muda tapi orang tua mereka tetap bangga terhadap anak-anak nya yang bisa di bilang sudah saling menerima satu sama lain dan bisa lebih mandiri lagi

Yang tadinya prilly anak yang manja dan apapun harus ada mama dan papanya sekarang dia bisa melakukannya sendiri tanpa orang tua. ya walaupun ada suami tapi tetap kehadiran orang tua pasti beda dengan siapapun

Dan ali adalah anak yang ga bisa di siplin sama sekali jarang meluangkan waktu dengan keluarga tapi sekarang dia bisa jadi pemimpin keluarga, walaupun pernikahan ini keinginan kedua kakeknya tapi sepertinya tak ada rasa kecewa dari dua belah pihak

****

"Tte, maen ke rumah gua dong bete nih si ali malesin banget dari tadi"

"Kenapa sih lu? Marah-marah ga jelas dari tadi?"

"Abis si ali nih dari tadi ga jelas gua bete di rumah ga ada yang ngajak ngobrol"

"Huh.. Dasar emak-emak bunting iya gua ke situ sekarang tunggu ajah 15 menit gua nyampe ke rumah lu"

"Iya cepetan gua tunggu"

Prilly mengakhiri telephone nya dengan orang yang ada di sebrang sana yaitu gritte sahabat nya yang ada saat dia butuh. selama sembilan bulan prilly hamil gritte sering untuk menjenguk prilly entah hanya untuk bercerita masa-masa nya di sekolah dan membicarakan masalah-masalah tidak penting pun mereka bicarakan untuk menghilangkan kejenuhan mereka, untung saat ini hari libur mereka untuk sekolah kecuali prilly dia tiap hari di rumah

"Ali ih, ngeledekin terus emang ga kesel apa di gituin" kata prilly yang akhirnya nangis di atas sofa

"Hahaaa... Iya-iya enggak ngeledekin lagi janji deh, duh kok nangis" kata ali yang mendekat ke arah istrinya

"Abisnya, emang ga kesel di bilang gendut gitu" isak prilly yang semakin keras menangis

"Iy--"

"Assalamualaikum" ucap seseorang yang langsung masuk ke dalam rumah yang ternyata itu gritte, dengan membawa kantong plastik berwarna putih

"Heh.. Kenapa lo kok mewek? Kenapa li?" tanya gritte ke prilly yang langsung di selingi nanya ke ali

"Ga tau, hehe" jawab ali sambil mengangkat bahu nya dengan cengengesan

"Ga tau, ga tau lo.." kata prilly sekarang dengan mata melotot dan kesal

"Pada kenapa sih? Nih dah gua bawaain makanan nih pasti ga pada masak kan?" kata gritte sambil meletakan kantong plastik tadi

"Oke thanks te, tau ajah lu, gua lagi laper. Prilly lagi ga mau masakin buat gua, dia marah"
Jelas ali yang langsung membuka makanan nya

"Marah kenala lo?" kata itte sambil mengangkat dagu prilly yang menunduk

"Abis dia manggil gua gendut-_-" gritte langsung tertawa terbahak setelah prilly menjelaskan alasan dia nangis tadi

"Ya tuhan bu ngaca dong, lu emang gendut keleuss" ucap gritte sambil terbahak sambil menoyor kepala ali yang sedang makan di meja nya

"Astaga, gila lo gua lagi makan bego" kata ali sambil marah-marah karna kaget di toyor gritte

"Hehe.. Sorry, abis bini lo rada-rada kan dia lagi bunting ya, kok ga mau di bilang gendut sih aneh lu prill" kata gritte yang aneh dengan tingkah prilly

"Tuh kan, semua nya ga ada yang ngebela guaaaa..." kata prilly sambil meraung-raung dengan tangis nya yang tambah kencang

"Lu sih tte, mewek lagi kan" sungut ali dengan mengemut jari-jari nya yang kotor karna makanan yang di bawa gritte tadi dan berdiri dari duduk sila nya untuk duduk di atas sofa di sebelah prilly

"Cup.. Cup.. Iya maafin ya sayang, yuk makan dulu nangis nya udah dulu ya" kata ali sambil menenangkan prilly dengan jari nya yang menjentik karna kotor dan memeluknya

"Modus lo, tadi ajah ngehina. Dasar" sungut prilly yang langsung turun dari sofa duduk bersila dan melahab makanan ali

"Prill, makanan aku. Aku belum makan loh dari pagi kamu kan ga masakin aku" kata ali kesal sambil merebut makanan yang sekarang di tarik prilly, tapi prilly segera menepis tangan ali dan langsung memakan semua makananya

"Biarin ajah, ini jatah aku. Aku kan berdua makannya" kata prilly yang terus memakan tanpa berhenti

"Huft.. Oke terserah" kata ali yang bangkit dari duduk nya untuk mencuci tangan

"Mampus lu li, hahaa" teriak gritte

"Bacot lu diem." balas teriak ali dari dapur

"Hahaaaa..." gritte ngakak dan prilly tak menghiraukan kedua nya dia terus memakan-makannya hingga tuntas, setelah itu dia bangun dari duduk silanya dan pergi ke dapur untuk mencuci tangan

"Heh.. Bumil, bekas makan lo nih beresin" teriak gritte lagi dari ruang tamu

"Beresin sama lu" balas prilly

"Hahaaa.. Mampuss, beresin sana lu" kata ali yang datang dari dapur sambil membawa segelas air dan menertawakan gritte

"Anjing.. Ngeselin lu prill najis" sungut gritte yang membereskan bekas makan prilly

"Siapa yang makan gua yang beresin, siapa sih yang bikin dia bunting, jadi ngeselin kan" mulut gritte komat-kamit

"Gua lakik nye, kenapa lu? Gua yang bikin dia bunting, masalah? Gua bapak anak nya, ngajak ribut lu?" kata ali membalas ucapan gritte

"Sloww.. Bos, dasar bini sama lakiknya sama-sama pe'a, begimane anak nya? Mudah-mudahan gak pe'a kayak ema bapaknya, amit-amit gua..." kata gritte sambil mengetuk tangannya dan berpindah ke kepalanya

#TBC

Lagi jln pulang, di mobil sepi kayak kuburan dari pada ga ada kerjaan lumayan lah lagi ada inspirasi tadi pas makan ngeliat mama papa muda lagi gendong bayi nya.dan gue ngebayangin itu ali prilly.. Hahaa
Curhat gua..

Voment ditunggu!

#nocopas
#nobully
#nobaper

NIKAH MUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang