Part 26

84.8K 3.7K 65
                                    

Happy Reading !!!

****

Author pov's

Ali melangkah menyusuri koridor kampus dengan tergesa sepertinya dia sedang menahan amarah yang berkecamuk

Ali memicingkan mata nya saat berada di lorong kampus, dekat kelasnya dia mendekat ke arah perempuan yang sepertinya sedang dicari olehnya

"Heh.. Maksud lo apa kemarin!" kata ali menarik tangan wanita itu yang ternyata selly, ali tidak berbicara langsung ke intinya

"Eh, ali ada apa?" tanya selly sambil tersenyum menggoda

"Jangan pura-pura bego lo, gua tau apa yang lo lakuin sama istri gua" emosi ali makin menjadi saat tangan selly menyentuh pipi kiri dan mengelusnya, ali menepis tangan selly dengan kasar

"Jangan kurang ajar lo" bentak ali lagi, tapi selly masih tetap tidak peduli dengan bentakan ali

"Kenapa sih kamu, kok marah-marah gitu" selly memainkan rambutnya yang berwarna coklat itu

"Sekali lagi lo celakain istri gua, lo dulu yang mati di tangan gua" kata ali sambil menekan nada bicaranya

"Kan aku udah bilang, kamu cerain dulu istri kamu itu baru aku berhenti gangguin dia" ucap selly yang terus tersenyum menggoda dan mengerlingkan matanya

"Gila lo, dasar perempuan ular" kata ali yang pergi dari hadapan selly

---

Kandungan prilly menginjak 7 bulan, seperti yang di katakan ali sampai saat ini prilly belum pernah keluar rumah tanpa ali yang mendampingi nya sebenarnya prilly tampak curiga dengan kelakuan ali yang berlebihan itu

Padahalkan waktu itu dia cuma kena benturan ajah tapi ali tampak protektif sampai sekarang

Seperti saat ini ali, prilly, ree, dan mba ami yang mengasuh ree sedang berada di taman kota yang tampak nya sedang sepi. Prilly merengek meminta jalan karna bosan berada di rumah setiap hari

Ya, kalo ali mana mungkin dia bisa nolak kemauan istri nya yang sudah merengek seperti anak kecil ketika meminta sesuatu

"Kenapa sih aku ga boleh keluar rumah terus, bete tau!" rengek prilly yang saat ini sedang bersandar ke dada bidang ali di kursi taman komplek dekat rumah nya, sambil melihat ree yang berlari di hamparan rumput sambil di kejar mba ami

"Gapapa, aku masih khawatir ajah kejadian kamu waktu itu" ucap ali

"Ga usah segitunya kali!" kata prilly mencubit hidung ali yang runcing

"Hehee" ali hanya menyengir menampilkan deretan gigi nya yang putih

Mereka berbincang-bincang sesekali tertawa sedangkan ree dia aktif berlari-lari sambil di kejar oleh pengasuhnya yang mulai kewalahan

"Eh, ali. Lo disini, yaampun lama kita ga ketemu, apa kabar lo?" tanya seorang laki laki menyapa ali yang sedang duduk di kursi taman bersama prilly

"Yaampun, rival kan?" tanya ali memastikan bahwa itu teman saat smp nya dan mereka berjabat tangan

"Iya! Lo masih inget kan? Haha" kata rival yang sambil tertawa

"Ya inget lah, si rival yang tukang masuk ruang bp, ya kan hahaa" ali tertawa mengingat masa smp nya dulu

"Haha masih inget ajah lu, eh lu kok di sini ngapain?" tanya rival

"Oh, enggak kok bini gua cuma pengen jalan ajah, kenalin ini istri gua val namanya prilly, hon ini rival temen smp ku" ali memperkenalkan prilly kepada rival, prilly tersenyum dan berjabat tangan

"Wah, istri lo udah bunting ajah" kata rival tertawa

"Udah mau dua kali, tuh anak gua yang pertama" tunjuk ali ke arah ree yang sedang berlari

"Waduh, gimana caranya tuh anak pertama lu udah segede gitu ajah" rival kaget melihat ree yang sudah menginjak usia 3 tahun padahal ali baru lulus SMA

"Ceritanya panjang, gue nikah muda bro. Kelas 3 smp gue di suruh nikah sama nyokap bokap gue ya seperti ini lah jadinya.. Haha" ali menceritakan inti kisah hidup nya kepada rival

Mereka berbicara cukup panjang prilly hanya mendengarkan dan masih stay di tempatnya dia memaklumi suami nya yang mungkin sedang kangen dengan masa masa remajanya

Tiba-tiba prilly menyuruh mba ami untuk memberikan minum kepada ree "ini mba, kasian banget itu ree keringetnya. Suruh udah ajah gitu main bolanya cape" ucap prilly kepada mba ami yang mengambil air mineral dari tangan prilly

'Burghhh'

"Mamaa.... Papaaaa"

Suara hantaman dan teriakan yang keras menggema di telinga ali, prilly, rival, dan mba ami
Mereka melihat ke arah jalan raya seorang anak kecil yang mereka sangat kenal dengan kaki yang berlumur darah segar

"Reeee....." prilly berteriak kencang dan mencoba berlari dengan perut besarnya ali menghampiri dan menuntunnya menuju ke arah ree yang sedang menangis dan di kerumuni oleh warga

Ree terserempet motor ketika dia ingin mengambil bolanya yang menggelinding ke arah jalan raya

"Siapa yang berani ganggu keluarga gua lagi!" ucap ali dalam hatinya

Ali mengangkat tubuh anaknya dan membawanya ke mobil bersama dengan prilly dan mba ami, ali sudah tak mempedulikan rival yang tadi sedang mengobrol dengannya, mungkin dia pun mengerti dengan situasi ini

"Ali cepetann.. Darah di kaki ree ga berenti. Hikss" ucap prilly sambil menangis di jok belakang memangku kepala ree dan kaki nya berada di pangkuan mba ami yang penuh dengan darah

"Iya hon, sabar jangan nangis" kata ali menenangkan

"Mamaa, cakitt... Huaaa" ree terus menangis di pangkuan prilly mengadu rasa sakit di kaki nya

"Iya, sayang sabar ya, kita lagi jalan ke rumah sakit" kata prilly sambil mencium muka anak nya yang penuh dengan air mata dan keringat

Setibanya di rumah sakit ali langsung menggendong ree dan membawanya ke dalam untuk mendapatkan pengobatan

"Gapapa pak, buk. Lukanya sudah di jahit sepertinya dia terkena batu" jelas dokter yang menangani ree kepada ali dan prilly yang berada di luar kamar rawat

"Sekarang boleh saya masuk dok" kata ali

"Silahkan, saya permisi"

"Gimana sayang, masih sakit" ucap prilly yang mengusap kepala ree

"Cakit mama.. Kaki li cakit" rengek ree sambil mengadu kepada prilly

"Iya ntar juga sembuh kok, anak papa kan kuat" sambung ali di sebelah kiri ree

"Au mimi mah" rengek ree lagi dengan muka memelasnya

"Malu dong, ntar di liatin pak dokter loh" ucap prilly

"Li au mimi" kekeh ree

"Huft.. Yaudah sini" prilly pasrah dan berbaring di sebelah ree

"Huhh.. Mimi teruss" ledek ali mencium pipi anak nya

#TBC

Voment !!!

#nocopas
#nobully
#nobaper

NIKAH MUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang