Beberapa tahun yang lalu.
Pada saat itu adalah bulan dimana para umat muslim melaksanakan salah satu ibadahnya. Ya, saat itu bulan dimana para umat muslim berpuasa.Aku akan menceritakan suatu kejadian aneh yang diceritakan oleh kakakku kala itu.
Suata malam,lebih tepatnya sekitar pukul 03.00 dini hari. Kakakku bangun lebih awal dari biasanya. Entah mengapa,ia mungkin sudah terjaga. Dengan mata yang masih setengah tertutup,ia segera melangkah menuruni satu persatu anak tangga.
Hingga sekitar beberapa menit,terdengar suara bubur yang biasanya lewat pada pagi hari menjelang siang hari. Namun,tidak biasanya penjual ini berkeliling pada waktu 03.00 dini hari. "Bubur ayam...bubur ayam"
Katanya.
"Mah aku mau makan bubur saja buat sahur nanti ya" pinta kakakku kepada mamaku disaat mama ku sedang memasak. "Iya" jawab mamahku.
Karena sangat menyukai rasa bubur yang khas tersebut, kakakku langsung memberhentikan tukang bubur tersebut.Sebagai orangtua,mamah ku pun menemani kakakku keluar. Karena langit masih dalam keadaan gelap.
"Bang,kaya biasa ya.... ga pake sambel banyak-banyak" gumam kakakku.
Abang tukang bubur hanya mengangguk tanpa sepatah kata pun dikeluarkannya.
Aneh,padahal biasanya abang tukang bubur ayam ini cerewet sekali. Kenapa ya?
Setelah itu,mamah ku langsung mengeluarkan selembar uang 5000an. Dan dikembalikan selembar uang 2000 dari abang tukang bubur itu. Karena harga seporsi kecil bubur pada saat itu hanya Rp3000,- .
Tak lama kemudian, motor abang tukang bubur itu langsung pergi meninggalkan keheningan dini hari. Tetap dengan suara klakson khasnya.
Ketika baru saja kakak dan mamahku memasuki rumah,dilihatnya bubur ayam yang dibeli mereka. "Iiiiihhh kok?? Mamah!! Buburnya jadi belatung.... Aaaaaaah!!" Teriak kakakku.
"Astagfirullah... cepat taruh di wastafel... menjijikan!" Seru mamahku. Lalu,mamahku memanggil papahku agar ketakutan menghilang.Ketika papah ku melihat keadaan bubur itu, beliau malah bilang "apasih? Ini bubur... mana belatung.. dimana belatungnya?" Tanya papahku heran. "Loh.. ta..tadi?" Kaget kakakku.
"Sudahlah...kalian itu mungkin masih mengantuk.. jadi mengigaw tak karuan." Ucap papahku dan segera berlalu meninggalkan kakak dan mamahku.
Dan ketika mamahku mengeluarkan uang kembalian bubur tadi, beliau terkejut "haaah?? Hanya selembar daun??" Kagetnya.
Keesokan harinya, kini aku yang lebih awal bangun untuk sahur. Semua keluarga ku mungkin masih di alam mimpinya. Saat itu,aku mendengar suara "Bubur ayam...bubur ayam" tepat menuju arah rumahku. Seketika aku teringat cerita kakakku. Dengan rasa penuh penasaran,ku beranikan untuk melihat tukang bubur itu secara langsung dari balkon rumah ku di lantai 2. Dan......ketika ku lihat.... TIDAK ADA SIAPA PUN DISANA. HENING.HENING.HENING.......
aku pun segera berlari kembali kekamar dan memaksakan diri untuk tidur lagi.dan,pada akhirnya,aku telat sahur.
#kisahnyataAuthor