Aku adalah gadis berumur 21 tahun yang tinggal di salahsatu kos-an khusus putri,terjamin sejak dulu tempat kos'an ku ini anti cowok jadi kita tidak perlu khawatir. Kecuali hari Rabu,akan ada anak dari pemilik kos yang akan menanyakan keadaan kamar dan menagih uang yang belum terbayarkan. Dan,selain hari itu kami tidak dapat melihat cowok sedikit pun,karena pemilik kos'an ini juga janda yang sangat alim.
pagi itu aku mulai masuk jam pertama kuliah aku sudah disuguhkan oleh cerita tentang psikopat yang tengah beredar di kawasan kosan ku dan kampus ku.
"Taktiknya,psikopat itu nyamperin orang incarannya sampai dia berhasil menyapa dan dapat jawaban dari sapaannya!" Ujar Agesti.
"Maksudnya apa sih? Gue gak paham!!" Ucap Andra,mewakilkan ketidakpahaman ku.
"Ya maksudnyaa.. Misalnya orang itu memberikan salam atau apalah yang berbau ngobrol,nah kalau si korban itu nanggepin.. Ya,bagi dia korbanya itu sudah cocok" Seru Agesti lagi.
Sepertinya aku mulai tertarik dan agak sedikit takut mendengarnya,belum sempat Agesti bercerita lagi,pak dosen sudah memasuki ruangan dan kami pun mulai belajar hingga ku lupa akan cerita itu.
"Ni? Besok kan hari Selasa,tolong yah jangan lupa tuh bawa tugas kelompok kita.. Oke?!" Tiba-tiba Andre menghampiriku dan mengingatkan.
"Siaaap" Lalu,aku mengemasi buku dan memasukkannya di dalam tas.
Untunh sudah sampai di kos-an,diluar sedang hujan deras sekali. Aku pun membuka handphone dan menanyakan kabar keluarga disana juga sesekali membuka socmed sambil mengerjakan skripsi ku yang tinggal 4 paraghrap lagi.
'TOK TOK'
Dengan malas aku membuka pintu. Siapa cowok ini? Anak umi Warda kah?(pemilik kos'an)
Ini kayaknya anak kedua nya umi Warda deh,yang katanya gak pernah nengokin kos'an,mungkin dia lagi mau kesini. Hmm aku lupa,aku belum ada duit buat bayar kos'an nih..jadi gaenak.
"Hay" Sapa nya sedikit tersenyum.
"Eh iya? Hmm maaf ya aku gak bisa bayar kos'an dulu..hehe lagi kere nih!" Seru ku.
"Bu-bukan itu.." Jawabnya. "Eh yaudah maaf saya buru-buru,permisi" Lanjutnya.
Aneh.
"Jangan-jangan dia suka ama aku kali ya? 😜 ah ge-er banget dah jones!"
Lalu,besoknya sepulang kuliah umi Warda menyuruh ku dan anak penghuni kos yang lain berkumpul di bawah.
"Anak-anak...maaf,besok anak ibu todak bisa datang untuk mengontrol seperti biasa,oleh karena itu hari ini saya yang akan mengontrol!" Ucapnya sedikit tegas.
Loh,kemarin bukannya anaknya sudah datang?
"Umi !! Umi punya anak berapa sih?!" tanya ku polos.
"Loh? Hanya satu kok..memang kenapa?"
"Kemarin ada yang kesini ya? Cowok tinggi " Ujarku.
"Kamu ini ada-ada saja.. Saya kan sudah pastikan disini tidak ada cowok selain hari Rabu yaitu anak saya.. Apa kemarin ada yang bawak cowoknya kesini? Wong katan satpam aman-aman saja kok" Ujarnya panjang lebar.
Siapa dia ya?
Malam itu juga aku dilanda ketakutan yang amat besar. Aku teringat sekali cerita Agesti tentang psikopat yang sedang berkeliaran.. Ya Tuhan,jangan sekarang.
"Taktiknya,psikopat itu nyamperin orang incarannya sampai dia berhasil menyapa dan dapat jawaban dari sapaannya!"
Dan tidak lama aku mendengar suara langakahan sepatu yang amat berat dan suara napas yang memburu menuju pintu kamar kos'an ku.
'TOK TOK'
__________________×___________________