3

289 4 0
                                    

"Pagi" sapanya dengan SOK MANIS DIDEPAN GUE gue hanya diam tak membalas perkataannya, cukup tuhan yang membalas, cepat cepat gue memakan sarapan gue pagi ini

"BoNyok lo udah berangkat tadi pagi, dia nitip salam buat lo" ucapnya lagi

"Hemmm" gue hanya bergumam dan ingin menghabiskan sarapan pagi gue dengan damai setelah apa yang ia perbuat ke gue semalem, bikin gue berfikir keras untuk menghilangkan bayangannya.

"Gimana, enak ga rotinya" tanyanya dengan lugu

"Lumayan" ucap gue pelan dan menghabiskan suapan terakhir sebelum mengakhiri drama sarapan pagi ini

"Btw, itu gue yang bikin" ucapnya, buru buru gue melepeh sisa roti dimulut gue yang belom gue telan

"Woy kenapa?" Tanyanya

"Lo masukin apa kedalam roti gue" tanya gue dengan kesal buru buru gue lari kewastafel dan berusaha memuntahkan roti yang gue telan

"Woy santai aja kali, paling cuma beberapa bubuk pencuci perut" enteng dia ngomong. Gue masih berusaha untuk memuntahkan makanannya

"Nyari mati lo ye" ucap gue buru buru menghampiri Dimas yang berdiri dibelakang gue, langsung gue tarik kerah bajunya

"Pagi pagi udah marah marah, ga baik lo, cup" ucapnya sambil mengecup kening gue

"Duluan ya" ucapnya gue hanya diam, bangke banget tu cowok main cium cium aja, seenaknya mentang mentang ga ada BoNyok gue.

"BANGKEEEE LOO" teriak gue, gue buru buru menghapus bekas kecupan Dimas dengan air dari wastafel kening gue udah ternodai hiks..
***
Istirahat ini gue cuma minum dikantin, ngimana gue mau makan kalo duit jajan gue aja limit di atm gara gara si Dimas sialan itu.

"Heh liat ni, baju gue kotor, bego banget sih lo" ucap seorang cewek berambut curly itu, siapa lagi kalo bukan kembang sekolah

"Maaf" balas cewek yang duduk dilantai sambil membersihkan makanan yang tumpah

"Gak guna banget sih lo. Liat ni baju sama sepatu gue kotor, lo tau ga berapa harga sepatu gue" ucap Siska cewek kriting itu

"Maaf" ucap cewek satunya

"Lo mesti ganti rugi" ucap Siska

"Caranya"

"Jilat sepatu gue ini" ucap Siska, keterlaluan ini namanya, sedangkan cewek yang gue gak tau siapa namanya cuma diem duh bego banget emang kalo dia ga sampe ngelawan gue liatin aja deh lagi males cari masalah

"Cepetan" ucap Siska sambil menggoyangkan sepatunya didepan cewek itu, perlahan cewek itu pun memegang sepatu siska dan mendekatkannya kewajahnya dasar bego

"Woy Udah Cukup" teriak gue yang geram dengan tingkah Siska, bikin muak aja buru buru gue jalan menghampiri kerumunan orang yang lagi nontonin, ini ni begonya siswa indonesia ga berani bela tolol emang

"Apa apaan lo" tanya Siska begitu gue sampai didepannya

"Berdiri lo" ucap gue sambil menarik tangan cewek itu menyuruh berdiri disamping gue

"Ga usah ikut campur ya lo" ucap Siska

"Gue gak akan ikut campur kalo lo ga keterlaluan kaya gini"

"Berani lo sama gue?" Ucap Siska

"Buat apa gue takut sama orang kaya lo" balas gue, gue ga mau kalah dong biar gue brandal kaya gini, gue paling ga suka kalo ngeliat orang di bully kaya gini

"Lo kan yang namanya Varona, cewek berandal yang suka bikin ulah disekolah ini" ucapnya dengan santai dipikir gue bakal kepacing kan emang bener kalo gue suka bikin ulah gue juga gak menampik kok

VaronaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang