Bagian 12 [Wht happen to me?]

2.2K 133 14
                                    

"Terus? Kalo gue maunya perhatian sama lo, lo bisa apa hem?"
Ucapnya diiringi senyuman miring.

Shit. [Nama kamu] mengumpat dalam hati. Setiap Iqbaal menunjukan senyuman itu. Hati [Nama kamu] merasa digerumuni kupu-kupu kecil, terasa geli. Sangat geli..

"Gombal"
Ucap [Nama kamu] ketus sembari mendorong Iqbaal.

Iqbaal terjengkak, namun sebelum itu ia lebih dulu menarik lengan [Nama kamu].

Membuatnya ikut terjengkang, namun berada di..diatas Iqbaal .-.

Semua pun berdiri, khawatir-takut bercampur satu.

"Maaf"
Ucap [Nama kamu] berdiri lalu membenarkan pakaiannya.

"Iqbaal? Kamu gppa kan?"
Ucap gadis itu, tunangannya -.-

"Ga aku gppa"
Ucap Iqbaal lalu berdiri.

Tak lama semua kembali seperti biasa. Keluarga [Nama kamu] dan Iqbaal pun mulai berbincang-bincang ria, bersama tunangan Iqbaal pula tentunya.

[Nama kamu] memakan jagung bakarnya, pandangannya melebur kesegala arah. Ia paling tidak bisa menatap mata lelaki yang berada dihadapannya kini. Lelaki yang tengah..

"Heh! Ngapain lo?"
Tegur [Nama kamu] ketus.

"Apa?Kenapa?"
Tanya nya bingung.

"Lo ngapain?"

"Gue?"
Tunjuk Iqbaal pada dirinya sendiri.

"Bukan! Onoh noh si cungkring!"

Iqbaal hanya meng-ohh kan [Nama kamu].

"Eh tengil! Ditanya, bukannya dijawab malah ah-eh-oh ga jelas lo!"

"Lha? Apalagi si? Kan kata lo si cungkring, ya masa gue sih"

"Bacot lo! Gue nanya lo ngapain? Lo pasti moto-moto gue kan?!"
Ucapnya menunjuk wajah Iqbaal sembari berdiri.

"Wow, slow aja kali"
Ucapnya menyingkirkan telunjuk [Nama kamu].

"Duduk-duduk"
Ucapnya lagi memegangi bahu [Nama kamu] menyuruhnya untuk duduk.

"Halahh banyak omong, buruan ngaku lo"

"Heiii, [Nama kamu] anak pinter baik nan tidak sombong rileks aja kalii. Gue ga moto-moto lo, soo lo jangan ke-pe-de-an"
Ucapnya penuh penekanan.

[Nama kamu] masih ragu dengan apa yang dikatakan Iqbaal.

.
"Ihhh asli tu anak bikin gue mumet!mumet!mumeet!

Kini hari berganti menjadi hari kamis. Dan [Nama kamu] masih saja dendam kepada Iqbaal. Entah apalagi yang kini Iqbaal perbuat.

"[Nama kamu]"
Panggil Bastian yang berdiri dikantin sambil melambaikan tangan.

"Bruhh"
[Nama kamu] tampak malas kali ini, entah kenapa.

"Apa bas?"
Ucapnya saat berada dihadapan Bastian.

"Nih undangan buat lo dari Manda"
Ucap Bastian menyerahkan kartu undangan bp Manda.

"Man..manda?"

"Iya Manda, Manda anak kelas sebelah"

"Ohh hehe i..iya gue tau"

"Lo ga kudet kan [Nam..]"
Ucapnya diiringi tatapan aneh.

"Ngg.."
[Nama kamu] berusaha mengingat sesuatu.

"Ini ga mungkin"
Ia tercengang atas apa yang ia lihat di TL IG.

"Itukan Babas?"
Ucap Steffy ikut-ikutan.

"Iya Steff ini Babaaas"
Teriaknya mengguncangkan tubuh Steffy lalu kembali mengutak-atik handphone nya.

"Itu kayak tadi di Mall deh"
Ucapnya sembarang.

Namun dibalas dengan tatapan sinis-panas-serta kepo dari [Nama kamu].

"Tadi Babas ad..ada di Mall?"
Ucapnya getir antara mewek-mewekkan atau teriak.

Steffy hanya mengangguk lalu kembali memasang headsetnya.

"HWAAAA"
[Nama kamu] teriak sejadi-jadinya.

Yap, ia mengingatnya.

"Ohh jadi dia yang namanya Manda"
Gumamnya pelan.

"Apa [Nam..]?"
Ucap Bastian tiba-tiba.

"Hah? Ngg.. ngga ko gppa"

"Eh makasih ya undangannya, entar gue dateng ko"
Ucapnya berlalu.

"Eh [Nam..] tunggu"
Ucap Bastian.

"Apa?"
Ucapnya berbalik.

"Jangan lupa bawa pasangan"
Ucapnya dan berlalu menuju Manda, Manda yang kini tlah menunggu Bastian dimeja kantin. Mungkin sarapan berdua.

"Pasangan?"
[Nama kamu] mengerutkan alisnya lalu membuka Undangan bp Manda sambil berjalan menuju kelas.

Tak lama, mata[ Nama kamu] membulat.

"APA?!"

"Apa apa eh apa"

Mendengar itupun, [Nama kamu] langsung berbalik.

"LO?!"

"Lo?! Eh elo eh elo eh lagi"

"Lo? Ishhh! Lo ngikutin gue ya?!"
Ucapnya memukul-mukul lengan Iqbaal.

Iqbaal yang entah semenjak kapan membuntutinya.

"Aw [Nam..] sakit ih!"

"Biarin! Buruan jujur aja lo!"

"Paansi lo, kagak dih gue kaga ngebuntutin loo"
Ucapnya sambil membentuk jari pis.

"Masasih?"
[Nama kamu] menghentikan pukulannya.

"Emang kenapa sih?"
Ucapnya sambil membenarkan bajunya.

"Ngg... nggak sih g... gue-

"Eh apatuh?"
Ucap Iqbaal memotong ucapan [Nama kamu] lalu mengambil Undangan bp Manda.

"Undangan Bp? ohh pantes tadi lo teriak. Gue tau gue tau! Pasti karna harus bawa pasangan kan? Dan lo.. lo JOMBLO bhahahaha"
Ucapnya tertawa keras sampai memegangi perutnya.

"Ihh paan sih lo"
[Nama kamu] berlalu meninggalkan Iqbaal.

"Eh eh [Nam..]! [Nam..]! Yahh pake ngambek segala lagi"
Ucapnya lalu menyusul [Nama kamu].

"[Nam..] jangan ngambek doong"
Ucapnya Iqbaal sambil berusaha mensejajarkan langkahnya.

"Paansi gue ga ngambek tauu"

"Boong! Lo pasti ngam-

Bughh
Iqbaal menambrak dinding. Harusnya ia selangkah kekiri, karna ada dinding didekat tangga.

Refleks ia teraduh, sambil memegangi jidatnya. Sementara [Nama kamu] bingung, mungkin setengah kelabakan. Karna melihat Iqbaal yang terlihat kesakitan.

.
"Aaaaaa"
Teriak Iqbaal diUKS.

Sontak membuat [Nama kamu] menutup telinganya.

☆~☆~☆~☆~☆~☆~☆~☆~☆~☆~☆~☆~☆
Hell ya mæ first story gaizz
Hope u like it ♡

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 30, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Ending Of The Story ⚫IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang