Bagian 3 [Hari berkesan]

1.7K 157 0
                                    

Bruk
Pintu kamar dibanting sekeras-kerasnya. Namun tidak ia kunci. Ia langsung melungkupkan wajahnya kebantal.

Dengan cepat kini Wijaya tlah duduk disisi tempat tidur anaknya. Bahkan ia sudah menutup pintu kamar. Ia ingin bicara baik-baik dengan anaknya.

"[Nama kamu] dengarkan daddy, daddy mohon"
Ucap Wijaya dengan mata yang menahan butiran air.

[Nama kamu] memunggungi Wijaya.

Bahu [Nama kamu] sedikit bergetar. Wijaya tahu pasti kini anaknya sedang menangis.

"[Nama kamu] dengarkan daddy, daddy menyesal sungguh menyesal. Daddy sudah membantah tak ikut rapat ini namun asisten daddy terlebih dahulu ijin sebelum daddy"

Mendengar penjelasan Wijaya. [Nama kamu] sedikit merasa tenang.

"Daddy mohon maaf, daddy menyayangi mu melebihi apapun. Percayalah"
Ucapnya tulus dengan nada bergetar.

Bugh
Secepat kilat [Nama kamu] memeluk daddy kesayangannya.

"Love u too dad"
Ucapnya menangis dipelukan Wijaya.

"Hei anak daddy tidak boleh menangis"
Ucap Wijaya serasa menyapu air mata anaknya.

"Apa daddy mau berjanji pada ku?"

"Ya sayang katakan apa itu?"

"Jangan lupakan aku dad"
Ucapnya kembali menangis.

"Tidak [Nama kamu] daddy tidak akan melupakan mu"
Wijaya mencium pucuk rambut anaknya cukup lama.

.
Malam berganti pagi..
Pagi ini [Nama kamu] bangun sangat pagi

Memang, [Nama kamu] bermalas-malasan hanya ingin membuat Daisy bercerai dengan daddy nya.

Namun tampaknya Daisy tahan banting.
Bahkan mengurus anak setengil [Nama kamu] pun ia sanggupi.

Hari ini Wijaya mengantar anak kesayangannya kesekolah tak lupa pamit [Nama kamu] juga menciup pipi Wijaya begitu pun sebaliknya.

"Bye daddy"
Ucap [Nama kamu] semangat.

"Bye kesayangan daddy"
Ucap Wijaya berlalu.

[Nama kamu] melangkahkan kaki dengan semangat lalu terhenti saat Salsha memanggil namanya.

Keduanya beriringan menuju kelas.
"[Nama kamu] stop sebentar bis-

"Gak"
Potong [Nama kamu] cepat.

"Gue belom selesai ngomong kelees"
Salsha mengehentikan langkahnya lalu mengerlingkan matanya.

[Nama kamu] berjalan mendahului Salsha.

"Heh! [Nama kamuu]"
Panggilnya lalu mensejajarkan langkahnya dengan [Nama kamu].

"Paansih shaa"
Ucap [Nama kamu] seketiak moodnya hilang dikibas Salsha.

"Lo..lo tampil beda hari ini"
Ucap Salsha sedikit ternganga.

[Nama kamu] mengerutkan keningnya.
Memang [Nama kamu] menyadarinya karna ia sengaja berpenampilan seperti ini spesial untuk hari ini.

Because what??
Kata daddy, ia akan memiliki teman baru yaitu anak pegawai kantor daddy. Bahkan daddy memberi sedikit info tentang anak tersebut.

Dan sekarang yang [Nama kamu] tahu adalah nama anak itu jelas ganteng, kece, gaul dan lainlain

"WOI!"
Salsha tlah membuyarkan lamunan [Nama kamu] dan membuatnya sedikit tersentak.

"Kok lo malah ngelamun siih"

"Maaf tadi gue kepikiran.. kepikiran.. buku! Iya buku"
Alibi [Nama kamu].

"Buku? Buku apa?"

"Buku.. buku Novel! I..iya Novel"

Salsha mengerutkan keningnya.

"Yaudah ya Sha gue duluan gue mau ke perpus byeee"
[Nama kamu] bergegas menuju perpustakaan.

☆~☆~☆~☆~☆~☆~☆~☆~☆~☆~☆~☆~☆
Hell ya mæ first story gaizz
Hope u like it ♡

The Ending Of The Story ⚫IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang