Bagian 7 [Feminim?]

1.4K 134 0
                                    

"Gimana Bastian tertarik sama lo"
Ucap Steffy lalu ia ingin menghempaskan badannya kekasur untuk memulai tidurnya yang terganggu karna jam weker [Nama kamu].

Namun dengan cepat [Nama kamu] menarik tangan Steffy.

"Tadi lo bilang apa"
Ucapnya dengan wajah serius.

"About w.. what?"
Jujur saja Steffy takut bila melihat wajah [Nama kamu] saat ini.

"Soal Bastian?"
Ucap [Nama kamu]

[Nama kamu] sudah bercerita tentang Bastian kepada Steffy malam tadi. Maka wajar saja bila Steffy tau.

"Ohh iyalah biasanya kan ya cowok itu demen ama anak cewek yang feminim kaga kaya lo!... absurd"
Ucap Steffy melihat penampilan [Nama kamu] lalu mengatakan absurd.

"Jadi maksut lo kalo gue berpenampilan kek gini Bastian ga tertarik ama gue?"
Raut khawatir tergambar diwajah [Nama kamu].

"Idk. Itusih feeling gue aja"

"Bantu gue biar gue feminim"
Ucap [Nama kamu] cepat.

Membuat Steffy sedikit shock dan bingung.

.
"Steffy, masa sih ini feminim? Kok gue jadi risih ya"
Ucap [Nama kamu] risih.

Karna teman-temannya yang hendak masuk kesekolah (masih digerbang) melirik [Nama kamu] sedikit dengan tatapan aneh bagi [Nama kamu].

"Udah lo santai aja lo bagus kok kek gitu kalo gue jadi cowok gue tertarik ama lo"
Ucap Steffy mengerjipkan sebelah matanya.

Membuat [Nama kamu] sedikit jijik.

"Okey gue pulang byebyeee"
Ucapnya dan berlalu dari hadapan [Nama kamu].

[Nama kamu] membalikkan badannya menghadapan sekolah dan yup jantungnya berdegup kencang.

Sepanjang koridor ia terus dilirik orang-orang.

"Whateverr"
Gumamnya malas dan tetap melanjutkan jalannya.

Saat menaiki tangga dengan arah berlawanan ada orang yang menabrak bahu [Nama kamu] membuatnya hampir terjengkang.

Namun lelaki dihadapannya kini tak tinggal diam. Ia langsung menarik lengan [Nama kamu] kedekapannya menahan agar [Nama kamu] tidak terjengkak.

Keduanya terikat kontak mata beberapa saat sampai akhirnya Salsha datang meng-ulu kan keduanya.

"Dia beda banget dari biasanya"
Ucap lelaki itu dalam hati

"Cieee"
Ucap Salsha.

Membuat keduanya membenarkan posisi berdiri lalu salting seketika.

"Oh iya gue ga pernah liat lo disekolah ini. Anak baru ya?"
Ucap Salsha kepada lelaki itu.

"I..iya gue anak baru"
Ucapnya dan berlalu.

"Yahh kok langsung pergi sih"
Ucap Salsha. Padahal ia belum sempat kenalan. Dan lelaki itu sedikit tampan baginya.

[Nama kamu] pergi menuju kelas mendahului Salsha.

"Eh [Nam..]! Woy!! Tungguin gue"
Ucapnya menyusul Salsha.

.
Sepanjang jam pelajaran kosong [Nama kamu] selalu di-ulu teman-temannya dan yaa.. kini semua sudah tau karna Salsha yang sangat aneh ini selalu membicarakan tentang lelaki yang kini duduk sendiri disudut kelas.

Anak baru itu ternyata dimasukkan kekelas [Nama kamu]. Karna hanya kelas inilah yang muridnya masih sedikit kurang dari kelas lain.

"Salsha paan sih udah ah"
Ucap [Nama kamu] kesal.

Bagaimana tidak sekarang mereka (Salsha, Aldi, Endy, Bella, Bastian) terus-menerus memojokkan [Nama kamu].

"Salsha gue itu ga ada apa-apa ya sama Iqbaal gue it-
[Nama kamu] berhenti bicara karna ia sadar ia sudah keceplosan menyebut nama lelaki itu.

Kalau begini pasti kepo para teman-temannya bertambah.

"Dasar bego"
Gumam seseorang sudut belakang kelas.

Semuanya melongo menatap masa depan
Eh salah menatap [Nama kamu] yang kini gugup panas-dingin.

☆~☆~☆~☆~☆~☆~☆~☆~☆~☆~☆~☆~☆
Hell ya mæ first story gaizz
Hope u like it ♡

The Ending Of The Story ⚫IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang