Bagian 11 [Kecewa?]

1.5K 142 0
                                    

Uhuuk
Seketika ia tersedak. Apa yang ia lihat kini, sangat tidak mungkin terjadi. Pasti ini mimpi, pikirnya.

"Lo kenapa"
Tanya Steffy heran sembari melepaskan headsetnya saat melihat [Nama kamu] menyeburkan beberapa tetes air, mungkin banyak(?) Entahlah-

"Ini ga mungkin"
Ia tercengang atas apa yang ia lihat di TL IG.

"Itukan Babas?"
Ucap Steffy ikut-ikutan.

"Iya Steff ini Babaaas"
Teriaknya mengguncangkan tubuh Steffy lalu kembali mengutak-atik handphone nya.

"Itu kayak tadi di Mall deh"
Ucapnya sembarang.

Namun dibalas dengan tatapan sinis-panas-serta kepo dari [Nama kamu].

"Tadi Babas ad..ada di Mall?"
Ucapnya getir antara mewek-mewekkan atau teriak.

Steffy hanya mengangguk lalu kembali memasang headsetnya.

"HWAAAA"
[Nama kamu] teriak sejadi-jadinya.

Jangankan supir, Sreffy yang memakai headset pun ikut menutup telinga.

"Eh sableng! Lama-lama telinga gue meledak tau ga!"
Ucap Steffy kesal.

Namun [Nama kamu] masih saja teriak-ngoceh-mewek bahkan sampai uring-uringan ga jelas.

Namun sesampainya dikamar saat ia melihat baju yang ia beli. Ia kembali semangat namun tidak sesemangat sebelumnya. Ah lupakan! Yang penting ia tidak down hanya karna postingan embel-embel itu.

"Bagus ga?"
Tanya nya kepada Steffy. Sambil berputar-putar.
Baju[SEE MULMED].

"Bagus sih, cocok. Tapi ga usah puter-puter juga kali najis tau ga bawaannya"

"Yeuu somplak lu! Bukannya bikin gue seneng malah nambahin down!"

Baju yang [Nama kamu] kenakan memang cocok pada tubuhnya. Ditambah lagi [Nama kamu] yang sedikit tidak telalu berpenampilan perempuan. Membuatnya lebih pantas memakainya.

"Pake jeans?"
Tanya Steffy heran. Bagaimana tidak heran, ia melihat [Nama kamu] berpenampilan seperti itu. Sedangkan ia perempuan,dan harusnya ia lebih berpenampilan feminim, memakai dress tepatnya.

"Terusss?"
Olok [Nama kamu].

Steffy memutar bolamatanya malas. Ia kembali mengutak-atik MacBooknya. Tidak peduli lagi dengan [Nama kamu].

Jam makan malam pun tiba. Wijaya sekeluarga tlah menanti kedatangan tamunya. Mereka menunggu di halaman belakang disamping kolam renang dihamparan rumput-rumput hijau. Serta ada beberapa lampu disana yang akan menerangi malam spesial bagi [Nama kamu] ini.

Ting-nonggg
Bell pintu utama berbunyi. Dengan bergegas Daisy membukakan pintunya. Lalu menyuruh mereka untuk langsung menuju halaman belakang.

"Wijaya//Herry"
Sapa keduanya. [Nama kamu] yang membelakangi pintu tembus halaman belakang pun berbalik. Dengan steak ditangannya ia ternganga.

Seorang lelaki diambang pintu itu, bukanlah Bastian yang semestinya datang.

Apa Daddy nya mengundang orang lain? Bukankah ini makan malam hanya untuk dua keluarga. Apa ia keluarga Bastian?

Apa Daddy nya membohonginya? Tidak ini pasti salah. Mungkin saja Daddy nya salah menelpon atau memberitahu keluarga yang diundang.

Atau mungkin ini mimpi?! Iya! Iya! Pasti ini mimpi.

[Nama kamu] mencubit tangannya lalu mengaduh sejadi-jadinya. Tampang bego nya sudah mulai terlihat.

Ia berdiri semakin mulai menunjukan tampang bego nya.

"Iqbaal?/Lo?"
Tanya keduanya.

Betapa kelamnya hari Rabu ini bagi [Nama kamu].

Wanita disamping Iqbaal mengerutkan alisnya. Feeling [Nama kamu] mengatakan mungkin ia tunangan Iqbaal, jelas lah dia kan cantik siapa coba yang ga tertarik. Ah bodo!

"Daddy?"
Panggil [Nama kamu] pelan sembari menatap Daddy nya lalu keluarga Iqbaal satu persatu.

Tatapan [Nama kamu] bisa diartikan ia sedang ingin teriak-menangis-uringuringan- pokoknya apapum itu asal kekesalannya terlampiaskan.

Kemudian Daisy menghampiri [Nama kamu] memegang kedua bahunya, sedikit menekan.

[Nama kamu] tau pasti Daisy menyuruhnya duduk. [Nama kamu] pun duduk namun masih dalam keadaan kacau.

Dengan wajah tak berdosa Iqbaal duduk dihadapan [Nama kamu].

Mereka duduk di meja yang hanya tersedia-

"Minjem kursi"
Ucap Steffy memakan hotdognya sambil menarik kursi dimeja [Nama kamu].

Duduk dimeja yang hanya tersedia dua, dua kursi

"Lo kenapa?"
Ucap Iqbaal.

Ya ampun... Jika [Nama kamu] kanibal mungkin ia sudah melahap orang yang ada dihadapannya kini. Eh! Tidak ia tidak akan melahapnya. Bagaimana ia bisa kenyang jika hanya melahap rangkaian tulang yang dibalut pakaian.. hmm maybe..ew

Ah! Namun tidak terlalu buruk. Ya tidak terlalu buruk. Bahkan sampai kini [Nama kamu] tidak henti memandangi orang dihadapannya ini.

"Gausah gitu juga kali liatinnyaa"
Ucap Iqbaal membuat [Nama kamu] grogi.

"Ohh gue tau lo pasti kaget kan liat gue? Hahahaha iyalah kaget karna lo baru nyadar kalo sebenarnya gue ini ganteng max yekan"
Ucapnya pede tingkat dewa.

Bugh
[Nama kamu] meninju lengan Iqbaal dengan sedikit keras.

Itu membuat Iqbaal sedikit meringis, namun.. nevermind.

"Itu balesan karna lo udah ke-pe-de-an! Ew"
Ucap [Nama kamu] kesal lalu memakan steaknya dengan ganas, sepertinya ia memang kanibal .-.

"[Nama kamuu]? Kok makannya disitu sih sini dong ngumpul bareng-bareng"
Ucap Daisy so baik -.-

"Mungkin mereka lagi pengen berduaan, biar sweet gituh"
Ucap Steffy watados sambil membalut hotdognya dengan mayones.

Seketika mata [Nama kamu] terbelalak dan ia tersedak. Dengan cepat Iqbaal memberikan segelas air untuk [Nama kamu].

"Tuhkan mereka itu sweet, sweet bangett"
Tambah Steffy.

Membuat keluarga Iqbaal maupun [Nama kamu] terkekeh.

"Lo ga usah so perhatian"
Ucap [Nama kamu] pelan penuh penekanan.

"Terus? Kalo gue maunya perhatian sama lo, lo bisa apa hem?"
Ucapnya diiringi senyuman miring.

☆~☆~☆~☆~☆~☆~☆~☆~☆~☆~☆~☆~☆
Hell ya mæ first story gaizz
Hope u like it ♡

The Ending Of The Story ⚫IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang