"The waters calm and still
My reflection is there
I see you holding me
But then you disappear
All that is left of you
Is a memory
On that only, exists in my dreamsYiruma - Kiss The Rain
======
-Author-
Soojung berjalan cepat menuju halte pertama yang jaraknya dekat sekolah menunggu bus umum datang, takut takut jika langit akan mengeluarkan rintikan rintikan air berupa hujan,entah kenapa gadis itu benci sekali yang namanya hujan ataupun petir. Benar saja rintikan rintikan hujan itupun turun dengan derasnya, membuat tubuh Soojung perlahan menjadi basah kuyup. Dengan sisa sisa tenaganya Soojung pun berlari menuju halte bus yang masih setengah perjalanan.
***
Sehun dan Eunhae sudah sampai di starbucks coffe, ya mereka sudah merencanakannya dari kemaren. Tapi entah kenapa sehun merasakan firasat buruk saat ini tapi dia tidak tau apa itu.Dan Sehun merasa sangat gelisah saat ini sampai sampai sehun tidak merespon Eunhae yang dari tadi mengajaknya mengobrol.
"Oppa, kau kenapa?" tanya Eunhae melihat Sehun yang terus diam. sehun dan eunhae pun berjalan memasuki cafe itu mencari tempat duduk yang dekat dengan jendela. sehun dan eunhae pun memesan 2 starbucks coffe rasa caramel dan coklat. tiba tiba hujan turun dengan derasnya membasahi kota seoul saat ini, dan saat itu juga dia baru mengingat, saat ini hanya ada satu kata dipikirannya 'Soojung' yaa dia ingat sekali saat eomma Soojung Pernah bilang bahwa gadis itu tidak bisa terkena hujan.
"Oppa, kau baik baik saja?" tanya Eunhae sambil meminum coffe rasa caramel nya yang baru saja datang.
"Chagi, maaf sepertinya aku ada urusan mendadak. Sampai jumpa, nanti akan pesan kan taxsi untuk mengantar mu pulang!" Sehun langsung berlari cepat, pergi keluar dari starbucks coffe meninggalkan Eunhae yang terus menerus meneriaki namanya.
Sesampainya di sekolah sehun langsung mencari Soojung di setiap ruangan, namun nihil Soojung tidak ada, diapun mencari Soojung di ruangan latihan tapi tetap saja yeoja itu tidak ada. Akhirnya Sehun melangkah keluar gerbang sekolah.
Pria itu berlari ditengah hujan sambil mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Soojung.Langkah Sehun pun terhenti kala melihat Soojung yang sedang memeluk tubuhnya menggigil, bahkan Sehun dapat melihat tubuh bahkan bibir Soojung bergetar kedinginan. Entah setan apa yang sedang merasuki Sehun, dengan sigap Sehun berlari ke arah Soojung, memeluknya erat, menyalurkan kehangatan tubuhnya. Perasaannya saat ini sepertu de javu, saat ia memeluk seorang gadis kecil yang sedang kedinginan.
"S-sehun" lirih Soojung sesaat sebelum jatuh pingsan di pelukan Sehun, membuat sehun sangat panik saat ini.
"Soojung!" ucap sehun sambil menggoyangkan tubuhnya, namun nihil Soojung tetap tidak bangun. Dengan hati hati pria itu menggendong Soojung menuju mobilnya yang tertinggal di parkiran sekolah.
***
sehun dengan perlahan mengompres dahi Soojung agar tidak panas, pria itu berada di samping Soojung selama setengah jam yang lalu menunggu Soojung bangun dari pingsannya namun nihil Soojung masih belum sadar dari pingsannya. Walaupun begitu Soojung terlihat jauh lebih baik dari yang tadi, wajahnya juga sudah tidak pucat lagi.
"emmm.." Soojung menggeliat kecil disamping Sehun, membuat sehun yang tadinya ingin tidur kembali terbangun.
"Soojung, kau baik baik saja?" ucap smSehun kepada Soojung yang baru saja bangun tidur. Soojung pun yang tidak mengerti apa yang terjjadi hanya bisa mengangguk lemas.
Tetaplah disini, akan ku buatkan bubur!" pria itu pergi ke pantry meninggalkan Soojung yang masih terdiam lemas dikasurnya. Soojung masih belum bisa mencerna apa yang baru saja terjadi.
Sudah 10 menit Soojung menunggu Sehun, namun namja itu belum balik juga ke kamar. Perlahan Soojung turun dari kasurnya, pergi menyusul Sehun ke pantry.
***
"Sehun, kau sedang apa?" tanya gadis itu sambil menatap Sehun yang sedang sibuk dengan peralatan dapur saat ini, membuat Soojung menatapnya aneh.
"Yak! Soojung kan sudah ku bilang jangan kemana mana," omel pria itu saat melihat Soojung sudah berada di sampingnya. Sehun menuntun gadis itu menuju ruang makan untuk duduk menunggu, entah kenapa saat ini Sehun sangat peduli kepada Soojung.
"Jangan ikut aku memasak, biar aku yang membuat buburnya, arra!" Ucap Sehun kepada gadis itu, lalu kembali pergi menuju pantry yang bersebelahan dengan ruang makan untuk membuat bubur.
Tak lama Sehun kembali dengan semangkuk bubur di tangan nya.
"Lihat lah.. Buburnya sudah jadi. Silahkan dimakan," pria itu duduk di samping Soojung, menaruh semangkuk bubur itu di atas meja. Soojung dengan cepat melahap bubur itu.
Enak..
Satu kata itulah yang membuat Soojung makin lahap memakannya,d dia juga bingung bahwa pria seperti Sehun ternyata bisa memasak juga.
"Jung, apakah buburku terlalu enak?" tanya Sehun kepada Soojung yang sedang sibuk memakan bubur buatan nya, gadis itu megangguk tanpa menatap Sehun yang melihatnya aneh.
"Jung... kau--," ucapan Sehun pun berhenti sejenak, melihat cairan merah itu keluar dari hidung Soojung.
Gadis itu memegang hidungnya yang saat ini sedang mengeluarkan cairan merah itu.
"--mimisan," Sehun terlihat panik.
"akhhh..." kepanikan Sehun bertambah kala gadis di hadapnnya merintih kesakitan, dengan tangan yang terus memukul kepala nya sendiri. Sehun menyambar smartphone nya saat ini, memencet beberapa angka dengan terburu buru.
memanggil sang dokter kepercayaannya untuk mengobati istrinya saat ini.
"Soojung!" gadis itu pingsan saat ini membuat kekhawatiran juga kepanikannya saat ini makin bertambah.
======
A/N : maaf kan aku yang baru update... Makasih ya yang udh ngevote ceritaku, ga nyangka vote-tan melebihi angka yg ku inginkan. OKEE tunggu next chapter yaaa. PAI !
-Yodahun-
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt Marriage [SESTAL FANFICTION]
Fanfic-Rank 2 in MeU- jadi apakah kau tau rasanya mencintai seseorang yang sudah mempunyai pacar? itulah yang soojung rasakan saat ini, tanpa mereka sadari bahwa mereka akan terikat dengan perjanjian suci yang teramat menyakitkan bagi soojung karena selal...