Pulang sekolah Tenten pulang dengan Hinata yang memang searah. Tidak terlalu ramai jalanan yang biasa dilewati bersama Hinata dan Tenten. Karena kedai dan toko di sini sebagian sudah ada yang tutup mengingat hari juga sudah sore.
Kebetulan Hinata juga bosan di apartmen ia ingin melihat Tenten di klub judonya untuk mengurangi rasa bosannya. Dan menemani Tenten untuk beli sesuatu.
"Hinata-chan tunggu sini ya, aku sebentaran aja kok di toko seberang sana, ada peralatan klub yang mau aku beli dulu. Oke?"
"Baiklah. Hati-hati Tenten-chan!" Seru Hinata.
Dasar Hinata harusnya ia yang diberi kata-kata seperti itu. Pikir Tenten tersenyum geli. Melanjutkan menyebrangi jalan. Tak menoleh lagi ke belakang untuk melihat temannya yang lembut menunggu.
-
Itachi's POV
"Baka otouto pasti kaget aku sampai di Konoha lebih cepat!" Gumamku dengan tersenyum berjalan pelan dan memandangi jalan Konoha yang lamaku tinggalkan.
Tinggal di Negara lain membuatku harus rela mengurangi waktu bersama keluarga. Pusat Uchiha yang ada di London membutuhkan perhatianku.
Mumpung ada waktu luang dan Akatsuki menghandle maka tidak ada salahnya segera terbang ke Konoha. Untuk menemui otoutoku yang memiliki wajah tembok. Aku jadi tersenyum geli.
Konoha tak banyak berubah, semuanya masih nampak asri dan masih enak dipandang mata, Aku dapat melihat toko-toko di sini yang masih seperti dulu, beberapa orang berlalu lalang dan yang paling menarik perhatianku adalah gadis SMA yang manis berjongkok memperban kaki kucing yang terpincang.
Aku tersentuh melihatnya, masih ada orang yang peduli pada binatang jalanan liar itu. Mata onyxku terus memperhatikan gerakan tubuh si gadis yang menatap kedai seberang terlihat seperti melamun. Hingga-
Bbraakkk!!!!
Ckitt!
Kejadian naas itu begitu saja terjadi. Gadis baik tadi sengaja diserempet oleh mobil honda jazz merah dengan motif hello kitty ia terlempar beberapa meter. Aku segera menghampiri gadis itu yang terlempar cukup jauh di depan toko buku dan melihat kepala dan pelipisnya bersimbah darah cukup banyak.
Aku sempatkan menatap sang pengendara yang menyeringai sinis di balik spion, samar-samar aku juga melihat helaian merah muda yang terselip di kupluk yang dipakai si penabrak. Kemudian mobil itu lari begitu saja. Lalu seorang gadis bercepol berteriak histeris dan berlari ke arah kami.
"Hinata-chaaaannnnn!!!!!!!"
Beberapa orang mulai mengerubuni kami bertiga. Gadis bercepol dua itu menangis tersedu-sedu. "Ayo segera bawa ke mobilku!". Gadis bercepol itu mengangguk dan mengambil alih tas gadis baik ini.
Aku menggendongnya ala bridal. Dan menghampiri mobilku yang ada di supermarket tadi meletakannya di jok belakang ditemani gadis bercepol. Mobilku melaju dengan kecepatan penuh ke RS Konoha.
End Itachi's POV
-
Perasaan pusing luar biasa mendera kepala Hinata rasanya seperti dipukul oleh batu besar ia tak ingat kejadian apapun yang ia ingat hanya ada sesuatu yang menabrak dan ia tak ingat apa apa lagi.
Kelopaknya perlahan terbuka menampilkan iris lavendernya hal pertama yang ia lihat adalah putih, semuanya serba putih ia yakin ini memang bukan di apartmennya. Dimana dirinya berbaring sekarang?. tangannya bergerak perlahan menyentuh kepalanya. Ringisan kecil refleks keluar dari bibir mungilnya.
2 orang memasuki kamarnya seorang dokter berkacamata bulat berambut putih diikuti sahabatnya Tenten yang bersimbah airmata menatapnya.
Dokter itu memeriksanya dengan teliti lalu bertanya "bagaimana perasaanmu Nona?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ABSURD MATCHMAKING
FanfictionDESCLAIMER : udah aku bilang Naruto tuh punya Masashi Kishimoto RATED : T+ | M untuk bahasa dan adegan WARNING : abal- cerita mainstream, typo evriwer, bahasa acak-acakan. BEBERAPA PART TELAH DI-PRIVATE, FOLLOW DAHULU SEBELUM KEPO :) SUMMARY Hinata...