Sasuke tidak habis fikir pada maidnya yang baru itu, bagaimana bisa ia memiliki fikiran sepolos itu.
Dalam hati Sasuke terkikik sendiri.Flashback
"Uchiha-sama maaf sebelumnya apa aku harus memakai seragam maid?" Pertanyaan sangat konyol menurutnya.
Baginya tentu tidak masalah pakai/tidaknya seragam maid. Hinata kan masih sekolah mana mungkn ia harus dituntut untuk memakainya,lagipula Hinata adalah maid pribadinya jadi bebas saja jika ingin memakai atau tidak.
Yang terpenting adalah semua kewajibannya dikerjakan tuntas.Kecuali jika maid di mansion uchiha mungkin memang diwajibkan memakai seragam seperti itu.
Tapi fikiran jahil Sasuke muncul begitu saja, bagaimana penampakannya jika Hinata memakai baju maid Uchiha. Hn. Mungkin ia akan meminta bantuan Kakashi untuk membawakan dari kantormya.
Ting! Tong!
Suara bel membuyarkan lamunan Sasuke yang masih duduk manis di meja makan. Ia bangkit dan berjalan menuju arah pintu kemudian membukanya. Seorang di hadapannya membawakan pesanan yang ia suruh.
"Selamat siang Sasuke-sama. Ini seragam maid yang Anda minta" pria berambut perak anti gravitasi dengan masker setia di wajahnya menyerahkan bungkusan plastik seragam maid.
"Hn. Kau boleh pergi"
Ah bosnya yang satu itu memang begitu tak permah basa-basi samasekali. Kakashi tersenyum di balik maskernya. "Kalau boleh tahu itu untuk siapa Tuan?" Kakashi penasaran rupanya.
"Bukan urusanmu." Cukup menjelaskan semuanya.
Blam!
Pintu tertutup rapat depan wajah Kakashi langsung. Seolah terbiasa akan kelakuan CEO Uchiha. Kakashi lagi-lagi tersenyum mungkin saja calon isteri Sasuke di dalam sana. Eh tunggu! Tapi kenapa pesan baju maid segala ya. Kepala peraknya kini dipenuhi banyak pertanyaan.
-
Sasuke berdiri di depan pintu kamar Hinata yang terbuka setengah, ia dapat melihat peeubahan kamar sebelahnya yang sangat rapi terkesan feminin namun tidak mencolok mata hiasan di dalamnya bau khas bunga lavender memasuki rongga penciuman Sasuke.
Di dalam ia dapat melihat Hinata yang sibuk belajar sambil mendengarkan lagu dari smartphonenya posisinya tiduran telungkup. Kepalanya mengangguk-angguk, iris lavendernya bergulir ke kanan-kiri begitu seterusnya. Sesekali tangan kanannya menuliskan sesuatu di buku lain.
"Hinata!"
Tidak diindahkan samasekali, kemungkinan besar Hinata tak mendengarnya. Tak sabar ingin Hinata segera memakai seragam maid ini ia mulai memasuki kamar Hinata tanpa izin. Berjalan menuju arah Hinata.
Puk!
Tepukan singkat di bahunya Hinata terlonjak refleks terduduk dari posisi semula. "E-eh?! Uchiha-sama. A-ada apa?" Hinata mendongak menatap Sasuke yang berdiri.
"Pakai ini. Sekarang" nada yang absolute diterimanya dan langsung dituruti oleh Hinata. Tangan kecilnya menerima bungkusan dari Sasuke. Kemdian ikut berdiri. Dan menatap Sasuke balik.
"Kenapa menatapku? Ayo cepat pakai!"
"Ba-bagaimana aku bisa memakainya jika Uchiha-sama masih di sini?" Tanya Hinata polos. Ia tak habis pikir 1 lagi nilai minus diberikan Hinata. Mesum. Predikat yang langsung dilabelkan pada Sasuke dalam hati.
'Baka!' Pemuda berambut raven itu merutuki kebodohannya dalam hati dan langsung melengos pergi menuju ruang tamu, mungkin jika ada Itachi di sini ia akan ditertawakan habis-habisan oleh Baka Anikinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABSURD MATCHMAKING
FanfictionDESCLAIMER : udah aku bilang Naruto tuh punya Masashi Kishimoto RATED : T+ | M untuk bahasa dan adegan WARNING : abal- cerita mainstream, typo evriwer, bahasa acak-acakan. BEBERAPA PART TELAH DI-PRIVATE, FOLLOW DAHULU SEBELUM KEPO :) SUMMARY Hinata...