"Sasuke, Kenapa kau merekrut Hinata sebagai maid pribadimu? Ini bukan seperti kau yang biasanya"
Baru saja Sasuke duduk pemuda yang mirip dengannya langsung menghadiahkan pertanyaan yang sejak tadi ingin sekali dilontarkan pada adiknya. Sasuke memutar bola mata onyxnya.
"Bagaimana bisa terjadi, Aniki?"
Bukannya menjawab Sasuke malah memberi pertanyaan balik pada kakaknya. Itachi menghela nafas. "Apa untungnya aku memberitahumu otouto?" Itachi menyeringai melihat perubahan raut wajah adiknya.
"Akan aku jelaskan bagaimana aku bisa merekrut Hinata begitu saja"
Merasa setimpal dengan penawaran mereka, Itachi mulai bercerita. "Aku melihat Hinata sedang menunggu Tenten, lalu Hinata berjongkok memberikan plester pada kucing liar, saat hendak berdiri lagi mobil merah dari arah kejauhan langsung menyerempetnya hingga terpental beberapa meter berakhir di depan toko buku. Aku sempat menatap pengendara, mobil merah motif hello kitty, rambutnya berwarna pink. Setelah itu ia pergi begitu saja"
Mata Sasuke berkilat marah, rahangnya mengeras tangannya terkepal hingga buku jari nya memutih, ia sangat tahu dan kenal siapa yang menabrak gadis pujaannya. Hanya sosok gila itulah yang berani berbuat macam-macam dengannya. Sakura Haruno.
"Baka otouto sekarang aku mengerti kenapa Hinata menjadi korban seperti itu, bagaimana hubungan kalian? Baik-baik saja kan?" Itachi mengenal Sakura dengan baik sebagai pacar adiknya saat setahun yang lalu. Ibu mereka, Mikoto yang mengabarkannya. Dan menjelek-jelekan Sakura via video call saat masih di London.
Itachi yang tidak tahu apa-apa hanya tersenyum maklum, ia tak pernah bertemu dengan Sakura hanya melihat foto-fotonya saja. Ibunya sangat tidak suka dengan Sakura entah apa sebabnya. Ia hanya ingin yang terbaik untuk Sasuke saat itu.
"Sakura memanfaatkanku saja, dia sudah memiliki hubungan dengan lelaki lain"
Ah, sekarang Itachi mengerti karena memang tidak mungkin jika gadis sebaik dan sepolos Hinata mampu menghancurkan hubungan Sasuke dengan Sakura, ternyata memang Ibunya benar Sakura tidak cukup baik untuk Sasuke.
"Lalu, bagaimana kau bisa mengenal dan merekrut Hinata?"
Sambar Itachi to the point."Aku menghadiri dinner keluarga perjodohan, "
"Apa?! Perjodohan??? Kenapa aku tidak tahu kau akan dijodohkan?" Itachi terbelalak hebat. Pasalnya ia tak mendapat kabar apapun dari ibunya.
"Dengarkan dulu penjelasanku baka Aniki!". "Ahaha- baiklah" Itachi tertawa renyah.
"Saat hampir sampai di tengah jalan aku menabrak Hinata, dia minta tanggung jawab dengan memohon mempekerjakannya"
"Souka-"
"Bagaimana dengan perjodohanmu? Siapa yang akan dijodohkan denganmu?" Tanya Itachi lagi.
"Ia kabur, aku tidak tahu soal itu Kaa-san bilang akan dipastikan saat gadis itu kembali ke mansionnya."
"Kau tidak tahu nama keluarganya?"
"Tidak. Aku tak peduli lagi. Lagipula cepat lambat pun aku tetap akan mengetahuinya"
Itachi manggut-manggut mengerti, mengenal Adiknya yang biasa irit bicara .dan berwajah datar membuat Itachi maklum namun saat mengenai topik Hinata entahlah ia merasa ini rekor baru Sasuke yang biasanya malas bercerita pribadinya sangat introvert dan acuh.
Yang belum mengenalnya pasti akan sulit mengerti adik semata wayangnya. Ia juga melihat raut yang barusan seperti kekhawatiran mendalam pada Hinata, apalagi sampai memeluk erat di hadapannya seperti itu. Ia hanya bisa berdoa Hinata merupakan pilihan terbaik dari Kami-sama untuk adiknya.
Kalau dipikir lagi jika memang terjadi Hinata akan rugi banyak mendapat pasangan membosankan dan arogan seperti Sasuke, Hinata. Gadis itu terlalu baik hati menurutnya untuk Sasuke yang dikenal kejam dan senang bicara kasar. Namun jika memang hanya Hinata yang dapat menjinakkan adiknya ia senang-senang saja.
Puas menemui adiknya. Itachi langsung pamit untuk pergi ke Mansion Uchiha di Suna. Karena dari pagi belum makan ia berhenti di salah satu restoran untuk pesan makanan, perutnya sudah tidak bisa diajak kompromi lagi. Setelah itu ia akan melanjutkan perjalanan.
-
Seorang wanita paruh baya sibuk memupuk tanaman bunga yang ada di pekarangan belakang mansion tak peduli keadaan sekitar. Wajahnya yang ayu tak menunjukan gurat penuaan sedikitpun, meskipun umur sebenarnya tidak bisa dikatakan muda lagi.
Tangan seseorang memeluk pundaknya dari belakang, dan berseru "Surprise!!!". Sang wanita paruh baya langsung membalikan badan dan terkejut bukan main, "Ita-kun!" Pekik wanita itu dan langsung menghambur memeluk sang anak sulungnya.
"Kenapa tak bilang Kaa-san mau pulang? Biar Kaa-san jemput di bandara" seraya melepaskan pelukannya. "Kejutan untuk Kaa-san" balasnya sambil tersenyum. Lelaki paruh baya yang baru datang hendak menemani sang istri juga terkejut melihat putra sulungnya hadir di antara mereka.
"Ehem!" Deheman interupsi membuyarkan drama rindu anak-ibu di hadapan Fugaku. "Tou-san!" Seru Itachi berjalan santai dan memeluk Ayahnya juga, menepuk-nepuk pundak Ayahnya. Sang istri ikut tersenyum melihat kedekatan suami dan anaknya, sayang sekali Sasuke jarang pulang ke Suna.
"Hn. Bagaimana London?" Ah, Ayahnya memang sangat Uchiha sekali. Mirip dengan sifat Sasuke. Tidak seperti dirinya yang lebih menuruni sifat ibu. Namun segi wajah Itachi lah yang lebih mirip Ayah sedangkan Sasuke sangat mirip dengan Ibu.
"Semua terkendali, Tou-san". Mereka menduduki bangku teras belakang yang menghadap langsung ke taman. Keduanya sama-sama diam. Mikoto melesat ke dapur dan kembali membawa ocha dan kue kering untuk mereka bertiga.
"Jadi- apa saja yang aku lewatkan di sini" tanya Itachi to the point.
Mikoto mengernyit heran, Fugaku mengerti hanya saja banyak bicara memang bukan gayanya. "Sasuke, dijodohkan dan aku tidak tahu?" Pertanyaan yang merujuk ke pernyataan itu membuat Mikoto tersenyum dan manggut-manggut.
"Sayangnya gadis itu kabur Ita-kun. Kami dan Hiashi tidak tahu hingga kapan. Hiashi tak ingin ambil resiko kenekatan putrinya. Jadi kami masih menunggu untuk gadis itu" jelas Mikoto.
"Hiashi?" Itachi membeo. Ia tak asing dengan nama itu. "Ah kau lupa ya- itu lho dulu bertetanggaan dengan kita dan masih partner bisnis kita. Sahabat Tou-san dan istrinya Hikari sahabat Kaa-san juga".
Itachi mencoba mengingat dan- "maksud Kaa-san keluarga Hyuuga?" Tanya Itachi lagi. "Yap betul!" Mikoto membenarkan Itachi dengan mengangguk semangat. Tapi seingat Itachi mereka hanya memiliki anak lelaki berambut cokelat panjang . Apa orang tuanya sudah gila ingin menikahkan adiknya dengan lelaki?
"Tapi Kaa-san, bukankah Hyuuga-san hanya memiliki seorang putra? Neji namanya kalau tidak salah." Itachi semakin penasaran.
"Tidak Itachi, mereka memiliki putri yang cukup cantik-". Kini Fugaku ikut memberi penjelasan.
"Namanya. Hinata Hyuuga" potong Mikoto.
DEG!
Itu kan maidnya Sasuke!
Ah- ternyata memang rumit juga tapi mungkin sejauh apapun mereka mengelak Kami-sama dengan caraNya sendiri tetap mempertemukan mereka.Itachi mengerti titik permasalahannya sekarang, Hinata yang kabur tak menerima perjodohan justru semakin mendekatkannya pada Sasuke yang kini pasrah karena kapoknya ditipu oleh mantannya sendiri Sakura Haruno. Namun keduanya sama-sama tidak tahu jika satu sama lain memang sudah dijodohkan baik Hinata maupun Sasuke.
Sekarang ia akan membantu keduanya. Mulai darimana ya? Wajahnya menyeringai lebar membuat sang ibu merinding. Ia takut putranya berbuat aneh-aneh.
Dan Fugaku hanya menatap heran dengan tetap memasang topeng stoicnya.Otak jenius maha Uchihanya sudah memikirkan rencana manis yang akan ia jalankan dan- ia pastikan hanya dirinya saja yang tahu. Syarat dalam melakukan semua ini adalah baik dalam Uchiha maupun Hyuuga tidak ada yang menyadari dan boleh tahu bahwa Hinata- kini bersama Sasuke.
Seringainya makin melebar
KAMU SEDANG MEMBACA
ABSURD MATCHMAKING
FanfictionDESCLAIMER : udah aku bilang Naruto tuh punya Masashi Kishimoto RATED : T+ | M untuk bahasa dan adegan WARNING : abal- cerita mainstream, typo evriwer, bahasa acak-acakan. BEBERAPA PART TELAH DI-PRIVATE, FOLLOW DAHULU SEBELUM KEPO :) SUMMARY Hinata...