Mencari Alasan

6K 418 2
                                    

Alex pov

"kau minta tolong apa?" tanyaku seraya mencoba melepaskan genggaman Agnes dilenganku.

Aku tidak tahu apa yang Agnes inginkan. Seingatku dia selalu meminta tolong jika memang benar-benar kebingungan.

"tolong aku, carikan alasan yang tepat dan masuk akal" pinta Agnes .

"alasan apa?" tanyaku lagi meminta kejelasan.

"alasan karena aku tahu tentang masa lalunya" jelasnya

Hahaha... Jadi ini masalah ini yang membuatnya kebingunan.

"jadi kau sudah membaca masa lalunya" tanyaku padanya

"iya"jawab Agnes. "Dan sekarang aku bingung harus memberi penjelasan apa padanya" sambungnya

"bilang saja kau adalah werewolf, dan membaca pikiran dan masa lalu adalah hal biasa"

"lalu dia menganggapku gila???"

"yap, hahahaha"

Aku yakin dia pasti menggap Agnes gila karena werewolf hanya sekedar tokoh dalam cerita fiksi, tapi tidak bagi kami para werewolf, bukan.

"ayolah kak, bantu aku. Kak Zoe juga bantu aku" pintanya dengan wajah memelas kepadaku dan Zoe.

"maafkan aku Agnes aku tidak pandai berbohong" jawab Zoe.

Ya aku tahu Zoe pasti akan menjawab seperti itu, karena dia memang tidak pernah berbohong dan malas untuk mencoba hal itu. Karena menurut nya itu hanya menguras otak saja.

"kak Alex kaulah harapanku satu-satunya" ucapnya dengan menggenggam lenganku lagi.

"maaf, kau yang mengancamnya, kau juga yang harus memberi alasan" jawabku dengan menaikkan kedua alisku.

"tapi membaca masa lalunya adalah idemu, Alex" tambah nya seraya melepaskan genggaman tangannya di lenganku.

"tapi tidak dengan mengancamnya, Agnes" ucapku sekali lagi dengan melipat kedua tanganku di depan dada.

Agnes pun langsung menunduk "iya kak aku tahu aku salah, tapi yang terpenting sekarang adalah bagaimana cara aku menjelaskan kepadanya yanh sekiranya masuk ke dalam akal manusia...normal"

"maaf aku tidak bisa"

"kak aku mohon" sambungnya dengan gaya memohon didepanku, tapi tidak sampai bersujud oke.

"maafkan aku Agnes aku tidak bisa, dan lihat sudah bel masuk, nanti aku terlambat bye" tolakku.

"tapi ka-" ucapnya terpotong karena aku segera lari meninggalkannya.

Ya memang aku lari meninggalkannya dan...

"ALEX!!!" teriaknya yang masih bisa kudengar sebelum aku kehilangan sosoknya karena sudah lari terlalu jauh.

Agnes pov

"dasar, kakak yang tidak berguna. Disaat adiknya mempunyai masalah malah ditinggal kabur" gumamku

Semoga saja tidak ada yang mendengarku tadi, saat aku meneriaki nama Alex. Arrgh... aku bisa malu kalau ada yang dengar, untung dikantin sudah sepi. Tapi walaupun ada yang mendengar aku tidak perduli.

"Apa yang harus ku katakan nanti ya" pikirku

"ah sudahlah, mari kita lihat kata-kata apa yang akan keluar nanti. Yang terpenting sekarang aku tidak ingin terlambat masuk kelas" batinku sambil mulai berlari menuju kelas.

Saat aku sampai di pintu keluar kantin aku melihat...

"Felice!" sontakku kaget "apa yang kau lakukan disini?" tambahku.

"menunggumu" ucapnya sambil melipat kedua tangannya dan wajah datar tentunya.

"oh ayo sekarang kita ke kelas, daripada terlambat" ucapku sambil menarik salah satu tangannya.

"apa maksud pembicaraanmu dengan Alex tadi"

Deg

Apakah dia mendengar pembicaraanku dengan Alex tadi. Gawat benar-benar gawat. Apa yang harus kulakukan. Aku lupa kalau aroma Felice berbeda dengan manusia dan werewolf, aku jadi tidak tahu kalau dia sedang menguping pembicaraanku.

"a- apa maksudmu Fel? A-apa aku gak ngerti deh" ucapku dengan senyum mungkin lebih tepatnya senyum terpaksa.

"apa maksudnya alasan dan penjelasan yang masuk akal untuk manusia normal" jelasnya.

Deg... Deg... Deg...

Ini semakin rumit. Dan aku mulai tidak suka saat dia berkata panjang, tetapi isi dari kata itu adalah introgasi.

"ah itu" kataku sambil menggaruk belakang rambutku.

"jelaskan" tambahnya.

Aku perlu waktu untuk berfikit, sial, kenapa ini harus terjadi padaku

"akan kujelaskan nanti di rumahmu. Aku janji, aku akan menjawab semua pertanyaanmu. Untuk sekarang ayo masuk ke kelas, sebelum pak Krinson masuk. Kau tidak ingin di ceramahinya sampai menjadi molekul seperti pelajaran kimia bukan" ucapku panjang, dan berharap ia tidak mencurigaiku.

"oke" jawabnya singkat

Syukurlah dia percaya.

"tapi kau harus menjawab semua pertanyaanku di rumahku nanti" sambungnya.

Deg... Deg... Deg... Deg...

Hari ini aku banyak berlatih jantung... Alex akan membayarnya nanti, mau tidak mau dia harus membantuku.

"i- iya tentu saja. Tapi nanti aku akan mengajak Alex karena aku tidak boleh kalau pergi sendiri, terlebih lagi aku belum pamit kan... " tambahku

Kau harus ikut terlibat Alex , kakakku.

"tidak masalah" jawabnya.

"ayo cepat, sebelum pak kimia itu masuk" ucapku dengan menarik salah satu tangannya dan berlari menuju kelas.

Aku berlari dengan kecepatan manusia tentunya, aku tidak ingin Felice mengetahui tentang siapa aku sebenarnya saat ini, karena aku tidak ingin dia terkena serangan jantung, hehe.

"Takdir, bantulah aku menemukan alasan yang tepat untuk Felice nanti" gumamku pelan, sehingga Felice yang ada di belakangku tidak mendengar apa yang aku ucapkan.

Kami pun berlari terus sampai kami sampai di depan pintu kelas kami dan kami pun masuk ke dalam. Tetapi...

Tbc...

-----

Maaf ya updatenya lama, author lagi banyak tugas jadi gak sempet tulis cerita.

Tapi author bakal sempetin buat lanjutin nih cerita kalo ada waktu kok, jadi sabar ya...

Selamat membaca....

Maaf kalo ceritanya gaje ︶︿︶

I'm WerewolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang