Pukul 21.00 hujan sudah berhenti mengguyur kota keraton ini. Menyisakan butir-butir air di jalan. Malam ini sangat gelap, tak ada bulan atau bintang yang menyapa langit. Namun jalanan tak sepi, masih ramai seperti Yogya pada setiap harinya.
Hari ini Nata libur mengaji, akibat cuaca dingin dan rasa malas yang melanda. Tadi Aufa sempat mengajaknya mengaji, katanya mengaji itu wajib buat anak seumuran mereka. Mendengar alasan temannya, Nata hanya terkekeh karena alasan itu tak masuk akal. Jadi orang-orang yang sudah lanjut usia tak wajib mengaji, begitu? Dasar Aufa.Kini gadis yang sudah mengenakan piama pink itu sedang duduk menghadap meja belajarnya. Mengerjakan tugas yang hampir rampung. Menahan rasa kantuk yang sudah menyergapnya sedari tadi. Namun ia tetap bertahan karena tak ingin dihukum besok. Ditambah besok Andine pasti akan sangat mengharapkan tugas Nata
Bintang kecil.. di langit yang biru..
Amat banyak.. menghias angkasa.."Tumben ada sms?" Nata bertanya pada dirinya sendiri dan segera mengecek ponselnya yang berada disebelah buku paket
From : +62878910xxxx
Malam."Ih? Apaan sih ini orang? Malam-malam. Nggak akan gue bales" Nata menaruh kembali ponselnya ke meja kemudian melanjutkan tugasnya. Tak perlu menunggu waktu lebih lama lagi, ponselnya kembali berbunyi
Bintang kecil.. di langit yang biru..
Amat banyak.. menghias angkasa..Nata membuka isi pesan itu dengan kesal. Kembali menemukan tulisan aneh didalamnya
From : +62878910xxxx
Besok makan nasi gorengnya ya. Di loker."HAAAAH?! Sumpah ini orang gak jelas banget!" Gerutu Nata dan ia pun terpancing untuk membalas pesan itu
To : +62878910xxxx
Siapa pun ini. Tlg ya, gausah iseng."Hiiih dasar orang gak jelas. Mending tidur" Akhirnya Nata mematikan ponselnya lalu menutup semua buku-buku tugasnya kemudian segera mematikan lampu dan beranjak tidur dengan perasaan bingung
***
Keesokan paginya, Nata berangkat ke sekolah seperti biasa. Dengan rambut yang ia biarkan digerai sepanjang pundak, angin sepoi-sepoi berhasil membuat poni dan belakang rambutnya terkibas. Wangi aroma baby cologne semerbak tercium untuk orang-orang yang ada di sekitar Nata.
"NATAAA!!!" Panggil Andine dari belakang sembari berlari kecil menghampiri Nata yang masih berjalan. Gadis itu menoleh
"Hei" Sapa Nata sembari menoleh ke sebelahnya karena Andine sudah berdiri di kanannya
"Anterin gue ke loker yuk. Buku sosio gue ketinggalan. Hari ini ada pr kan?" Ajak Andine dan dijawab anggukan Nata. Kemudian mereka berjalan ke arah loker yang berada dekat tangga menuju lantai 2
Andine membuka lokernya kemudian mencari-cari dimana buku sosiologinya. Sementara Nata berdiri di sampingnya sembari memerhatikan murid-murid yang berlalu lalang
"Oh iya, nasi goreng yang disms orang gak jelas itu bener nggak ya?" Tanya Nata pada dirinya sendiri. Kemudian dia berjalan menuju lokernya untuk membuktikan dan membuka dengan pelan
"Nah kan udah gue bilang... NASI GORENG?!" Kaget Nata sambil membuka bekal yang berwarna biru itu. Sambil memegang tempatnya, ia tahu bekal ini baru ditaruh. Karena tempatnya pun masih panas
"Ada apa sih Nat? Teriak-teriak manggil nasi goreng?" Andine bertanya sembari berlari kecil ke arah sahabatnya. Nata menggeleng sambil memberikan bekal itu pada Andine
"Tadi malem ada yang sms gue bilang kalo pagi ini bakal ada nasi goreng di loker. Gue gak tau dia siapa Din.."
Andine yang mendengar cerita Nata hanya bisa terdiam sambil memerhatikan bekal dan wajah temannya yang kebingungan.
Tiba-tiba datang segerombolan laki-laki kelas 12 yang melewati mereka berdua. Ari, Ical dan Dira. Mereka tertawa-tawa seperti layaknya penguasa sekolah. Berjalan dengan gaya khas kelas 12 sambil menggoda beberapa anak perempuan yang lewat

KAMU SEDANG MEMBACA
Could It Be?
Teen FictionDikelilingi dengan orang-orang yang menyayangi Natasya, kadang membuatnya tidak mengerti dengan apa yang harus dia lakukan. Namun dari sekian banyak pilihan, akankah Natasya menemukan yang terbaik?