3

172 12 0
                                    

Matahari semakin panas seiring bergulirnya waktu, waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang. Yogya siang ini sangat panas, namun tidak melunturkan semangat orang-orang yang sedang beraktivitas. Kota ini memang terkenal tak pernah sepi, dari pagi hingga malam selalu ada keramaian disudut manapun mata ini memandang. Ditambah Yogya adalah salah satu kota yang menarik para wisatawan di mancanegara, jadilah kota ini menjadi salah satu aset terbaik di Indonesia.

SMA Jupiter terlihat sangat ramai karena hari ini mendadak ada rapat guru. Murid-murid langsung berhamburan keluar kelas mencari aktivitas lain selain belajar. Bahkan beberapa langsung menerobos pulang saat tahu rapat akan berlangsung lama. Sama seperti Keenan dan teman-temannya yang langsung bergegas menuju tempat tongkrongan mereka yang terletak di belakang kantin sekolah.

"Rokok?" Tawar Dana pada Keenan yang sedang memejamkan matanya, mereka sudah sampai di tempat yang dituju. Laki-laki itu membuka mata dan menggeleng sambil membenarkan posisi duduk

"Tumben. Kenapa lu Nan?" Dana mulai menghisap rokoknya sambil menyenderkan punggungnya ke tembok. Hari ini hanya sedikit yang ikut berkumpul, hanya Keenan, Dana dan Rafi. Yang lain sedang ada urusan, seperti bersama kekasihnya, mengerjakan remedial dikelas dan lain-lain.

"Gapapa" Jawab Keenan, berbohong. Rafi mengernyitkan alisnya melihat temannya yang tidak seperti biasanya

"Oh iya, kemaren lu jadi ketemu Dira? Gimana? Apa katanya?" Tanya Rafi sambil membenarkan posisi duduknya agar lebih dekat dengan Keenan

"Oh itu, nggak, gua gak jadi ketemu" Jawab Keenan dan laki-laki itu berbohong lagi

"Serius lu? Kenapa?" Kali ini tanya Dana dengan asap dari mulutnya yang baru ia hisap

"Udahlah, gapapa. Gua lagi gak mau bahas masalah ini. Lu pada laper gak?" Tawar Keenan pada kedua temannya sambil bangkit berdiri, mendengar itu raut wajah Dana dan Rafi langsung sumringah

"Laper Nan gila laper banget!" Jawab Dana antusias dilanjutkan anggukan semangat Rafi, Keenan terkekeh melihat tingkah teman-temannya

"Berhubung hari ini gua lagi baik, kalian gua traktir deh. Cabut yuk, gua lagi bosen sama makanan kantin" Ajak Keenan dan laki-laki berparas tampan itu pun memakai tas gembloknya diikuti dengan gerakan yang serupa dari kedua temannya

***

Bu Sri kembali ke kelas XI IPS 2 dan mendapati anak-anak didiknya sedang ramai dan ricuh sepeninggalan senior mereka, Dira. Lelaki itu jelas sudah meninggalkan ruang kelas sejak lama setelah ia dijemput teman-temannya. Namun Dewi Fortuna sedang berpihak pada kelas ini, baru saja Bu Sri ingin menambah beban tugas pada mereka, bel pergantian pelajaran sudah berbunyi

"Yasudah, saya tidak jadi memberi tugas. Tapi minggu depan kita ulangan. Saya gak bisa menunda-nunda waktu lagi, ini untuk persiapan kalian menuju UTS" Jelas Bu Sri sebelum ia benar-benar meninggalkan ruang kelas

"Iya Buuu" Jawab murid XI IPS 2 serempak dengan wajah muak

"Baiklah saya akhiri, wassalamu'alaikum" Tutup guru yang sudah berusia 56 tahun itu dan berlalu meninggalkan kelas. Murid-murid langsung bersorak-sorai sepeninggalannya

"Pusing deh gue Nat, dia kerjaannya nyiksa orang mulu" Keluh Andine sambil menempelkan kepalanya dimeja. Nata mengangguk sama sebalnya

"He'eh. Gue belum siap UTS Din, belum bisa serius belajar" Tambahnya dan tiba-tiba Andine langsung menegakkan posisi duduknya dengan senyum yang tersungging lebar

"Ahaaa! Lo kenapa gak ikut les aja? Barengan sama gue? Gimana?" Tawar Andine sambil mencubit pipi Nata yang agak tembam

"Les? Dimana?" Tanya Nata dengan kerutan didahinya

Could It Be?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang