11

84 1 2
                                    

Sampailah Dira dan Nata di parkiran sebuah gedung bertingkat dipusat kota Yogyakarta, milik ayah Dira. Dira melepas helm hitamnya dan menoleh ke belakang melihat Nata yang sedang berdiri dengan wajah cemberut

"Jangan cemberut dong. Yuk" Ajak Dira lalu melangkah lebih dulu diikuti Nata dibelakangnya dengan malas-malasan.

Sesampainya di lobby, Nata langsung duduk si sofa berwarna hitam dekat jendela yang menghadap keluar. Ia tak peduli pada Dira yang masih berjalan di depannya entah menuju kemana. Mata gadis itu menerawang melihat dekorasi gedung megah ini. Tertulis jelas di depan pintu masuk sebelum Nata melangkah memasuki lobby, PT. BIRU NUSANTARA. Tak salah lagi ini pasti kantor milik ayah Dira. Beberapa orang keluar masuk memakai jas dan ada pun yang mengenakan blazer, kemeja, blus. Tak seperti Nata yang hanya mengenakan sweater pink muda dan rok abu-abunya. Semua matapun tahu bahwa dia adalah siswi SMA yang nyasar.

Saat Nata sedang sibuk memainkan ponselnya, tiba-tiba seorang wanita paruh baya yang cantik nan anggun menghampirinya

"Hallo selamat sore" Sapa wanita itu ramah sambil berdiri dihadapan Nata. Sontak Nata langsung menaruh ponsel putihnya ke kantong seragam dan bangkit berdiri menyambut wanita itu

"Selamat sore bu" Jawab Nata sambil tersenyum canggung

"Siapa ya ini.. aduh ka Dira mana ya?" Resah Nata dalam hati dengan perasaan was was

"Duduk aja nak, saya juga mau duduk disini" Wanita itu duduk di sofa dan tersenyum melihat keluguan Nata

Lalu duduklah Nata dengan canggung namun senyum di bibirnya tetap merekah.
Perempuan itu terlihat mengeluarkan ponselnya dan mengetik sesuatu, Nata memerhatikannya sedikit-sedikit namun saksama

"Cantik ya ibu ini.. aduh tapi gue bener-bener gak tau ngapain disini. KA DIRA, MAU PULANG!!!" Sebal Nata sambil memijit-mijit dahinya dengan sabar

"Namamu siapa nak?" Tanya ibu di sebelah Nata, masih dengan wajah ramahnya. Nata tersenyum

"Natasya, tante" Jawabnya sopan. Wanita itu terlihat mengangguk-anggukan kepalanya mengerti

"Sedang apa disini? Ada yang kamu tunggu?"

"Hmm iya ada sih tante, katanya temen saya ada perlu sebentar di PT ini" Nata menjawab seadanya dengan bayangan wajah angkuh Dira dalam pikirannya. Benar-benar membuat Nata sebal

Lalu akhirnya sambil menunggu Dira kembali, Nata menghabiskan waktu dengan bercengkrama dengan wanita paruh baya di sampingnya. Apapun mereka perbincangkan. Kadang tertawa dan alur obrolan mengalir begitu saja. Namun sampai detik ini Nata belum tahu siapakah sosok di sampingnya yang seperti sengaja menemani waktu senggang Nata.

"Teman kamu kelas berapa Nat? Kok lama banget? Memangnya dia ada kepentingan apa datang kesini?" Tanya wanita itu disela-sela obrolan

"Kelas 12 tante. Nah itu dia tan, saya juga bingung dia itu kemana. Bahkan saya sendiri juga gak ngerti kenapa dia ngajak kesini" Cerita Nata polos dengan wajah kusut. Ia benar-benar ingin memukul wajah Dira saat ini juga. Bisa-bisanya dia meninggalkan Nata seorang diri, di tempat seperti ini. Untunglah ada tante baik hati ini..

"Hahahaha. Kakak kelas kamu nyebelin banget ya Nat? Kayak semaunya begitu. Tapi menurut tante, dia anak yang baik lho" Ucap wanita paruh baya ini, yang seperti membela Dira

"Baik darimana tante? Saya mau pulang jadi bingung harus gimana.." Gerutu Nata dengan wajah bosan. Gadis cantik itu tak habis pikir, kenapa bisa Dira meninggalkannya sendirian begini tanpa memberitahu kapan ia akan kembali? Nata benar-benar gondok

"Baik, karena dia ada kepentingan, tante jadi bisa ngobrol-ngobrol sama kamu" Jawab wanita itu dengan senyumannya. Khas keibuan yang menenangkan hati. Nata jadi ikut tersenyum dibuatnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 18, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Could It Be?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang