Back To The Past

3.9K 192 1
                                    

Tanggal 5 Oktober 2001, awan menangis hal itulah yang membuatku terjebak 2 jam di toko jam tangan. Semua barang tlah terkumpul, ku masukkan dompet, jam tangan dan sepucuk surat ke dalam kotak hitam. Semua ini adalah kado ulang tahun untuk pacarku Rey. Muhammad Reyza. Sudah hampir 4 tahun aku menjadi pacarnya, dan aku berharap setelah kuliah dia melamarku.

"Ya Allah kado ini untuk calon suamiku, semoga dia senang" ucapku dalam hati

Hujan sangat deras. Jam tangan sudah menunjukkan pukul 4 soreh. Rambutku basah, bajuku juga lembab. Selang waktu 1 jam hujanpun akhirnya berhenti..aku bergegas pergi. Pasar begitu padat, berdesak-desakan rasanya sesak nafas melanda.
Plaak....seketika plastik kotak yang ku pegang terlepas dari pegangan ku..aku bingung dan mulai mencari kotak itu ternyata tidak  ketemu mungkin sudah di ambil orang..aku mempercepat langkah untuk keluar dari desakan itu dan tak menghiraukan kotak itu...

Aku pulang dengan tangan kosong. Kado hilang, baju kotor, rambut kotor,bau dan basah...malam ini acara ulang tahun Rey. Aku harus datang dan harus dandan yang cantik karena malam nanti aku harus menjadi ratu di pesta itu.


Sudah jam 7 malam, aku bergegas pergi ke tempat pesta. Saat sampai aku langsung mencari Rey,.lama mencari akhirnya ketemu juga. Dia tampak ganteng malam ini.

"Malam Rey"
"Malam syu, waw cantik sekali kamu malam ini syu"
"Iya dong"
Rok mini dan baju motif pita. Baju andalan pesta.
"Aku kesana dulu ya syu"
"Okey sayang"
Rey pergi , tapi dia melupakan ponselnya. Ada pesan masuk, ku buka pesan itu.
Selamat ulang tahun sayang. Sehat selalu, maaf adek dak bisa datang beb. Kan sekarang lagi kuliah di jogja.tapi yang pasti adek  akan selalu mencintaimu..love you beb. Semoga panjang umur dan sehat selalu beb.emuach..

Sontak aku kaget membaca sms itu, wanita yang mengirim sms itu tak asing bagiku, ternyata mereka masih berhubungan. Aku pergi dari pesta itu .
"Syu"teriak Rey
Aku tetap berlari menuju parkiran motor.
"Syu tunggu" teriak Rey
Diatas motor aku menangis tanpa henti dan di persimpangan jalan aku menabrak seorang anak perempuan. Aku berhenti...
"Adek dak apa apa dek?"
"Dak apa kak,."
"Adek mau kemana,?"
"Ke mesjid belajar ngaji kak"
"Kakak antar mau?"
"Gak usah, saya masih bisa jalan kok"
"Kakak antar aja ya,...kan kakinya masih sakit tu...sekali lagi maaf ya dek..nah yuk naiklah di atas motor!"
Aku mengantar adik itu sampai ke mesjid. Entah perasaan apa yang aku rasakan saat berada di depan mesjid. Rasanya ingin masuk, tapi pakaianku ini terlalu terbuka. Bahkan aku mulai menyadari setiap orang yang lewat memperhatikanku...
"Kak. Makasih ya..saya pergi dulu".
"Iya"

Aku tak ingin pulang, tapi ingin masuk ke dalam mesjid.

"Assalamu'alaikum"
"Siapa ya?"
"Jawab dulu salam saya!"
"Wa'alaikumsalam"
"Mau masuk?"
"endak kok kak."
"Wah kenapa? Ayo masuk!"
"Endak ah kak, saya malu. Baju saya, rok saya"
"Tunggu sebentar ya,..jangan kana mana"

Kakak itu meninggalkanku, entah apa yang akan dia lakukan. Selang 10 menit dia pun datang lagi.

"Ini ambil" sambil memberi setumpuk kain padaku.
"Apa ini?"
"Ayo ikut kakak, kita ke tempat wudhu wanita , di situ ada WC. kamu ganti pakaianmu dengan ini ya!"
"Tapi kak"
Kakak itu menarikku menuju tempat wudhu wanita.

"What?baju gamis kak..i besarnya..i panjangnyaaaa...kak dak ada yang kecil kah?"
"Pakai aja dulu," pintanya
Aku masuk kedalam WC untuk mengenakan baju itu...

Saat keluar dari WC, mata kakak itu melotot melihatku
"Ayok, nah sekarang gak malu lagi kan, yuk ikut kakak ke mesjid"

Baju dan rok miniku ku buang ke tong sampah..saat menginjakkan kaki di tangga mesjid entah getaran apa yang terasa di dalam hati. Suasana di dalam begitu tenang, banyak anak-anak yang belajar mengaji. Entah rasa bahagia atau sedih yang menimpaku malam ini. Ku peluk kakak yang memberiku baju gamis ini dan aku menangis tersedu sedu..

Kak Rita, itulah namanya. Ku ceritakan kejadian malam ini di pesta dengannya. Dan dia malah tersenyum.
"Allah telah menyelamatkanmu, kembalilah kepada Allah, insayaAllah dek syuhada akan bahagia. Jodoh itu Allah yang ngatur, jika syu baik maka jodoh syu juga baik"
"Tapi syu cinta sama Rey kak"
"Cintailah Allah , insyaAllah cinta syu ke Rey akan hilang dengan sendirinya"
"Iya kak, semoga Allah memaafkan syuhada dan mau menerima syu lagi"
"Allah selalu menerima hambanya yang mau bertaubat"

Tak terasa perbincanganku dan kak Rita telah berlangsung 2 jam. Akhirnya hati ini agak sedikit tenang.

"Udah malam syu pulang ya, baju dan jilbabnya ambil syu saja"
"Yang benar kak.iya kak.terimakasih, kak semoga dilain waktu kita bertemu lagi,."
"Iya...Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam"

Inilah awal hijrahku,.ini baju gamis pertamaku. Malam ini malam terindah, malam dimana Aku mulai kembali kepada Rabb semesta Alam. Kesedihan tentang Rey hilang. Sekarang aku akan berusaha mencintai Allah, Qur'an dan Rasulullah.

Diam Tanpa KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang