Eén

9.4K 275 12
                                    

PART 1
S H O W Y O U COME BACK ! ?

Hai semuanya, makasi ya udah mau niat baca cerita ini! Ditunggu komentar positifnya, ya! :)

Salam kenal🖤

NOTES: CERITA INI DI PUBLISH TAHUN 2016
NOTES: CERITA INI DI PUBLISH TAHUN 2016
NOTES: CERITA INI DI PUBLISH TAHUN 2016

🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭

Shilla berkali-kali menggumamkan nama seseorang yang sedang berusaha mengambil alih bola basket dari tangan lawan di dalam hatinya,

Dito, semangat!

Senyuman manis selalu terpasang di bibir Shilla. Begitupun dengan pandangannya yang selalu tertuju kepada seseorang di depan sana. Ia selalu bergumam dalam hati, yang menggambarkan bagaimana sempurnanya seseorang tersebut.

Ya ampun, keren banget!

Pandangan Shilla semakin berbinar ketika seseorang yang ia maksud sekarang berjalan kearahnya dengan pandangan mata yang lurus. "Ada air mineral, nggak?"

Shilla mengangguk dan langsung memberikan barang yang tadi disebutkan. Air mineral yang selalu ia bawa di botol tupperware setiap harinya, masih ada sisa sedikit sih, cukup untuk mengganjal haus Dito, semoga aja.

"Tapi tinggal dikit, gapapa?"

"Gapapa."

"Makasih." Shilla mengangguk, Dito mengelap keringatnya, "panas banget ya, To? Mau gue kipasin nggak?" Shilla menawarkannya dengan senang hati.

Dito menggeleng acuh, "nggak, makasih."

Senyum indah yang terpancar dibibir Shilla kini sedikit memudar. Tapi, namanya juga Shilla, ia tidak pantang menyerah. Ia mengambil kipas tangan miliknya di dalam tas lalu menggerakkan kipas tersebut dihadapan Dito.

Dito menatap Shilla gemas. "Nggak usah, Shilla Amanda. Ngerti, kan?"

Kata-katanya pelan, namun dalam. Langsung menusuk hati Shilla, "iya, iya, gue kan cuman nawarin bantuan aja, habisnya keringet lo banyak gitu."

Dito tidak menggubris ucapan Shilla dan cowok tersebut lebih memilih memandangi pemandangan yang ada di hadapannya dan tersenyum kecil.

Shilla mengikuti arah pandang Dito, lalu beberapa detik kemudian ia mulai berfikir, apa yang di lihat Dito? Pasalnya, di depan sana tidak ada siapa-siapa kecuali motor-motor yang terjejer rapih.

Shilla memiringkan kepalanya, "lo lagi liat apa, sih?"

Tangan dito mencoba menghalangi wajah Shilla, "nggak, nggak lihat apa-apa. Lagian lo kepo banget, sih." Cibir Dito sambil menutup wajah Shilla menggunakan tangannya.

Shilla mencebikkan mulutnya, "gue bukan kepo, tapi penasaran, Dito Pamungkas." Jawabnya gemas.

"Lo belum pulang? Kenapa?" Tanya Dito sambil menatap Shilla penasaran.

"Masih nunggu Aqilla, tapi kayaknya bentar lagi dia selesai deh. Yauda, gue duluan ya, dadah! Botolnya bawa aja, besok bisa di balikin kok." Tangan shilla sudah beralih ke kepala Dito, "semangat!" Shilla menepuk pelan rambut Dito.

Dito mendorong Shilla agar pergi menjauh, "yauda, balik tinggal balik. Nih, botolnya bawa aja sekarang." Dito menyerahkan botol tupperware milik Shilla.

Show YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang