Zesenveertig

481 35 26
                                    

Part 46

Playlist:
1. Terry - Di Persimpangan Dilema
2. Gummy - You're My Everything (Ost Descendant Of The Sun)
3. Hyorin - Hello, Goodbye (Ost Are You From The Stars?)
4. Song Ji Eun ft. Sung Hoon - Same (Ost My Secret Romance)

"Dito nggak sayang sama Shilla!"

"Dito nggak sayang sama Shilla!"

"Dito nggak sayang sama Shilla!"

Gue mengucap kalimat itu berkali-kali sambil menatap langit-langit kamar diiringi tangisan merdu dari mulut gue. Biar gue tahu diri, karena tahu diri itu penting!

"Shilla nggak boleh bego lagi! Shilla nggak boleh oon lagi! Pokoknya Shilla nggak boleh lagi jatuh cinta sama Dito!"

"Shilla nggak boleh bego lagi! Shilla nggak boleh oon lagi! Pokoknya Shilla nggak boleh lagi jatuh cinta sama Dito!"

"Shilla nggak boleh bego lagi! Shilla nggak boleh oon lagi! Pokoknya Shilla nggak boleh lagi jatuh cinta sama Dito!"

Terus, gue harus jatuh cinta sama siapa? Huhuhu.

Setelah hampir satu jam yang lalu Dito pergi, pergi gitu aja, nggak ada pembelaan apapun dari kalimat-kalimat yang gue tunjukan buat dia.

Bentar deh, yang seharusnya marah kan gue? Ini kita berdua berantem, udah kayak orang pacaran banget nggak, sih? Ckckck, apaan sih, Shil?

Katanya Dito sayang sama gue kan kemarin?

Katanya dia mau buka lembaran baru bareng gue, kan?

Itu cuman katanya, ya?

Tapi di buku diary gue dia nulis kalau—

Sayangnya, Shil. Lo terlalu percaya sama semua tulisan konyol Dito di jóurnal milik lo.

Gue memejamkan mata, capek tahu nggak, nangis-bahagia-dibuat nangis lagi ujungnya. Sialnya, sejak gue membaca tulisan tangan Dito, semua harapan yang udah gue pupuk rasanya semuanya nggak sia-sia. Ada perasaan masih belum rela dan jujur aja, gue masih sayang sama Dito.

Bisa nggak, rasa sayangnya ini gue giveaway-in aja?

Tapi pertanyaannya, Dito menulis tulisan ini dari hatinya atau cuman sebatas—gue nggak tahu, sumpah, Dito ternyata lebih ribet dari yang gue kira.

Gue langsung mencari jóurnal gue yang sempet hilang, gue membuka satu per-satu halamannya. Dan, mari kita memulai semua flashback ini, siap-siap ya!

~

Pertama, gue berjanji akan mengembalikan buku diary nggak penting punya Shilla ini saat hati gue jadi berbalik. Who knows?

Kedua, gue akan langsung balikin buku ini kalau gue berhasil dapetin teknik arsitektur, dimanapun.

Ketiga, dan juga.. gue akan balikin buku ini kalau Shilla udah berhasil buat gue jatuh cinta sama dia.

Tertanda: Dito, kapan kek, kepo amat. Yang pasti di tahun yang sama buku ini hilang.

Dan lucunya, Dito pernah bilang kalau dia ngembaliin jóurnal ini karena alasan terakhir. Alasan terakhir, ya? Gue udah berhasil buat dia jatuh cinta sama gue?

Kalau gue berhasil buat dia jatuh cinta sama gue, tapi kenapa tadi dia pergi gitu aja? Kenapa dia nggak kasih pembelaan buat dirinya sendiri? Kenapa dia malah ngebiarin gue salah paham—sama seperti yang Dito ucap tadi.

Show YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang