12. Janji.

27 5 0
                                    

          Pagi ini Yogas kembali menjemput Olive, dia datang lebih awal dan menunggu di teras.

Olive berjalan keluar dibantu dengan bi Inah dan ketika sampai di pintu Yogas membantunya berjalan sampai ke dalam mobil. 

"Lo ngapain di sini? kan gue udah bilang gue bisa pergi sendiri," Olive mencoba keluar dari mobil Yogas, namun dengan cepat Yogas menahannya.

"Udah deh live, gue anter aja ya. kaki lo masih gitu. Pokoknya tiap hari gue anter jemput lo."

"Apaan sih. Gue bisa sendiri," Olive sudah mulai kesal dengan tingkah Yogas.

"Gausah bawel. Intinya gue bakal anter jemput lo, sampe kaki lo sembuh."

Olive sudah akan membantah perkataan Yogas namun tertahan karena bi Inah memberikan tasnya.

"Ini non, hati-hati ya. Den Yogas hati-hati ya nyetirnya, bibi titip non Olive."

Yogas tersenyum "tenang aja bi, Olive sama aku dijamin aman."

Olive pun tersenyum pada bi Inah "makasih ya bi, aku pergi dulu."

"Iya non, hati-hati."

Yogas pun menyalakan mesin mobilnya meninggalkan rumah Olive.

Di perjalanan tidak ada yang memulai pembicaraan, Yogas sibuk dengan jalanan dan Olive sibuk dengan ponselnya. Dia mulai memasang earphone merah kesayangannya dan memilih lagu-lagu yang ingin dia putar pagi ini.

"live, sabtu ini bunda ajak kamu makan malam di rumah," Yogas berusaha memecahkan keheningan dengan menyampaikan pesan dari ibunya, tetapi tidak ada respon sedikit pun dari OLive.

"Live," panggil Yogas sekali lagi masih belum menatap Olive, ternyata masih tidak ada respon.

"Olive," kali ini Yogas melepaskan pandangannya pada jalanan dan menoleh pada Olive.

"Pantes aja lo ga jawab gue," gemas dengan Olive yang sedang asik pada ponselnya. Yogas menarik sebelah earphone yang sedang Olive gunakan. Dan dengan begitu dia berhasil membuat cewek itu menoleh ke arahnya.

"Apaan sih," Olive menaikkan sebelah alisnya.

"Gue dari tadi ngomong live, tapi lo gak jawab." 

"Yaa mana gue tau lo dari tadi asyik sama jalan lo ya udah gue denger lagu," Olive menjawab dengan santai, matanya masih fokus pada ponselnya.

Yogas sedikit tersenyum melihat tingkah Olive"oke, karena lo gak denger jadi gue ulang. Gue tadi bilang kalo bunda ngajak lo makan di rumah sabtu ini."

"Ngapain? Lagian sabtu kan besok ngedadak banget, kaki gue juga belum sembuh."

"Mana gue tau live, mungkin bunda mau tagih janji lo. Waktu itu kan lo janji mau ke rumah lagi," Yogas menjawab dengan pandangan yang sudah kembali fokus pada jalan. 

****

Tidak terasa mereka sudah sampai di parkiran.

"Yaudah bilangin ke bunda lo nanti sabtu gue kerumah," jawab Olive sambil memasukan ponselnya ke dalam tas.

"Oke, besok gue jemput."

"Terserah."

Yogas tersenyum lalu turun dan membukakan pintu untuk Olive. Dia pun membantu Olive berjalan hingga kelas. 

"Eh dek, gimana kaki lo? Udah baikan?" tanya Bino ketika Olive sudah sampai di mejanya.

"Udah mendingan kok bang," Jawab Olive sambil mengeluarkan buku pelajaran hari ini.

"Yaudah bagus deh," Bino pun mengacak pelan rambut Olive lalu berlari karena dia tau sebentar lagi Olive akan berteriak.

Satu...dua...ti.. "BANG!" benar saja, Bino pun hanya tertawa karena sudah biasa menghadapi Olive.

****

Pelajaran pun berjalan seperti biasa dan tidak terasa bunyi bel pertanda pulang sekolah sudah terdengar di telinga para siswa. 

Semua berhambur keluar dari kelas masing-masing saling berburu untuk menuju gerbang sekolah maupun parkiran. Mungkin rasanya sangat membosankan masih berada di lingkungan sekolah, tapi tidak menurut anak-anak kutu buku, sehabis jam pulang sekolah mereka habiskan dengan membaca buku di perpustakaan sekolah atau hanya sekedar mengerjakan PR atau tugas.

Ada pun siswa atau anak-anak yang harinya sibuk dengan ekstrakulikuler. Sama seperti Olive, harusnya hari ini dia ada latihan basket tetapi kondisinya saat ini tidak memungkinkan untuk dia latihan basket dan akhirnya dia pun memutuskan untuk langsung pulang.

"Bang, bilangin pelatih ya gue izin gak latihan dulu kan tau sendiri kaki gue masih kaya gini," teriaknya pada Bino, karena Olive melihat cowok itu sudah akan meninggalkan kelas.

"Oh iya live, nanti gua bilangin. Cepet sembuh lo ya," Bino pun berlalu meninggalkan kelas

"Iya, makasih bang."

"Gas, pulang yuk," kata Olive tanpa menatap Yogas.

1 menit.. 2 menit.. 3 menit.. Tidak ada reaksi apapun dari orang yang dipanggilnya.

"YOOGAS!" Teriak Olive dengan langsung membalikan badannya menghadap Yogas.

Yogas sangat terkejut karena sedari tadi dia sedang fokus membaca pesan yang masuk ketika jam istirahat, namun Yogas sangat malas untuk membacanya "aahh.. iya live, kenapa?"

"Gue dari tadi ajak pulang."

"Oh maaf, yaudah ayo pulang gue beres-beres dulu," Yogas pun segera membereskan buku-bukunya.

Olive tidak menjawab dia kemudian berbalik lalu sudah sibuk dengan ponselnya.

"Oyo live". Ajak Yogas sambil membantu Olive untuk berdiri.

"Lo gak basket?"

"Enggak deh, anter lo pulang aja."

Olive pun hanya mengangguk singkat.

Ketika mereka sudah sampai di dalam mobil keadaan sama seperti biasanya, mereka saling terdiam tidak ada yang memulai pembicaraan. Yogas sibuk dengan jalanan yang ada di depannya, sedangkan Olive sibuk dengan ponselnya.

Beberapa menit kemudian Yogas pun mulai membuka pembicaraan.

"Live, besok mau gue jemput jam berapa?"

"Terserah," Olive masih sibuk dengan ponselnya.

"Oke, gua jemput jam 7 malem ya."

"Hmm."

*****

Yo.LiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang