19. Kejujuran Yogas.

14 1 0
                                    

Saat ini Olive dan Yogas sudah dalam perjalanan untuk menjemput kakak Olive di salah satu mall.

Tidak hanya mereka berdua saja, Bino beserta para sahabat Olive pun turut serta. Namun pada mobil yang berbeda. Di mobil ini hanya ada Olive dan juga Yogas.

Dering ponsel Olive memecahkan keheningan.

"Ya bang."

"…"

"Gue di jalan, iya pake mobil."

"…"

"Bebas deh. Yang lain udah sampe belum?."

"…"

"Oh ya udah bagus. Pesen duluan aja, entar gue nyusul."

"…"

"Bentar juga sampe. Jangan hati-hati ke gue lah, bukan gue yang bawa mobil," Olive terkekeh.

"…"

"Sayang-sayang palamu, males. Lo ribetin," Olive tertawa dan langsung menutup panggilannya sebelum Kakaknya berkata macam-macam.

"Lo galak banget sama kakak sendiri," tiba-tiba Yogas bersuara, saat mesin mobil telah dimatikan.

Ternyata mereka sudah sampai.

"Suka-suka gue. Lagian dia bawel."

Yogas menggeleng kepala sambil terkekeh, lalu menyusul Olive yang sudah keluar terlebih dulu.

*****

"Eh Olive ke sini sama siapa?" tanya Varo.

Aldevaro Demario, Varo.

Kakak Olive satu-satunya. Dia berusia 22 tahun, tinggal sendiri di Malang. Dia mengelola usaha papanya yang ada di sana. Jangan ditanya mengapa di umur tersebut dia sudah bisa membantu papanya, Varo itu termasuk orang yang pintar, bahkan hampir cerdas. Ketika SMA pun dia mengikuti kelas akselerasi.

Dia merupakan kakak laki-laki idaman, dia penyayang, pengertian, dan merupakan sosok yang siap melindungi orang yang dia sayang. Terutama pada Olive.

Terlebih semenjak kepergian mama mereka, Varo memberikan kasih yang berlimpah pada Olive. Apa yang Olive ingin, akan dia beri. Meskipun sebenarnya Olive bukan tipe orang yang selalu meminta ini-itu.

"Dia sama Yogas bang," jawab Sasa.

"Yogas?" Varo menaikkan sebelah alisnya, pasalnya dia baru mendengar nama tersebut. Karena dia hampir mengenal semua orang yang ada di sekitar Olive.

"Iya, dia anak baru bang. Kata Kana dia ganteng, tapi tetep gantengan bang Varo," jawab Sisi sambil tersenyum lebar.

"Eh tuh anaknya," Bino orang pertama yang menyadari kedatangan Yogas dan Olive.

Olive yang baru sampai pun langsung ditarik oleh Varo untuk masuk ke dalam pelukannya.

"Lama banget lo de," Varo pun mengurai pelukannya lalu mencium puncak kepala Olive.

Jika orang yang baru melihat ini, mereka akan mengira jika Varo ini adalah pacar Olive.

"Di kira ini kota gak macet."

Varo mengacak rambut Olive pelan "ya udah pesen gih sana," Varo sudah kembali duduk dan tatapannya beralih pada Yogas "eh ini siapa?"

Yogas pun mengulurkan tangannya, dengan tersenyum canggung "Yogas kak."

Varo tidak langsung menyambut, dia memperhatikan Yogas terlebih dulu.
Dan seketika suasana menjadi canggung.

Olive yang mengenal sifat jahil kakaknya pun langsung menyikut perut Varo.

Yo.LiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang