10. Bertemu Bunda Yogas.

48 7 0
                                    

       Perjalan menuju rumah Yogas lumayan jauh sehingga Olive harus lebih lama berdua dengan laki-laki ini.

Sedari tadi Olive hanya diam, masih ada rasa kesal ketika dia harus berurusan lagi dengan Yogas.

Ahh.. kenapa mesti keserempet motor segala sih jadi ribetkan masalahnya, cepet sembuh dong kaki. Olive membatin.

Tidak lama mereka berdua pun sudah sampai di depan rumah Yogas disusul dengan teman-teman yang lain.

Rumah Yogas sangat luas bernuansa putih  dengan pilar-pilar yang menjulang tinggi di bagian depan.

Ketika sampai, dia langsung membukakan pintu untuk Olive dan seperti tadi pagi dia langsung menuntunnya menuju ke dalam rumahnya.

Ketika menuju ruang tamu dia berteriak mencari-cari ibunya "bun, bun, bunda.." sambil masih menuntun Olive duduk.

Tidak lama ada yang menjawab teriakan Yogas dari dalam, sepertinya dari arah dapur karena tidak lama wanita kisaran berumur kepala 4 menghampiri ruang tamu dengan masih menggunakan celemek.

"Kamu udah pulang gas? Ini masih jam 12 lho gas, ko..." ibunya tidak melanjutkan perkataannya dia langsung beralih menatap Olive.

"Eh ada tamu? Ini siapa gas? Temenmu ya?" tanya ibu Yogas yang masih mentap Olive dengan tidak berkedip.

"Ini temen aku bun, yang aku bilang tadi pagi aku mau jemput dia dan sekarang aku mau kerja kelompok sama dia dan temen yang lain juga, mereka tadi udah ke sini tapi keluar lagi bun," Yogas langsung berjalan menuju tangga, menaiki anak tangga satu persatu.

Tiba-tiba ibu Yogas ingat dengan nama seseorang yang Yogas sebut tadi pagi "oh kamu Olive ya?"

"Iya tante namaku Olive," sapa Olive dengan langsung mencium tangannya, dia  terpaku memandangi ibunya Yogas, ibu Yogas sangat cantik dan sangat terlihat muda.

"Cantik ya," puji ibunya dengan tersenyum manis.

Tanpa Olive sadari pipinya memerah, semoga saja ibunya Yogas tidak menyadari jika Olive sedang tersipu.

"Tante juga lebih cantik, dan masih muda," ibunya tertawa kecil mendengar perkataan Olive.

"Kamu bisa aja live, eh katanya kamu diserempet orang ya kemarin? Gimana keadaannya? Gak parahkan?"

"Iya tan kemaren sore, tapi aku gak apa-apa kok."

"Apanya yang gak apa-apa bun, bunda liat sendirikan kakinya kaya gimana? Dia juga belum bisa jalan total tuh," celetuk Yogas yang sedang berjalan menuju ruang tamu dengan penampilan yang berbeda, menggunakan celana jeans selutut dengan kaus berwarna putih.

"Apanya yang gak apa-apa bun, bunda liat sendirikan kakinya kaya gimana? Dia juga belum bisa jalan total tuh," celetuk Yogas yang sedang berjalan menuju ruang tamu dengan penampilan yang berbeda, menggunakan celana jeans selutut dengan kaus berwar...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Namanya juga baru sehari," jawab Olive sebal.

"Kamu gak boleh gitu gas, dia kan cewek kamu harus lebih lembut. Udah ya bunda mau bikinin minum dulu buat Olive."

"Udah gausah repot-repot tan."

"Gak repot kok, kan kamu tamunya Yogas dengan kata lain kamu juga tamunya tante," Jawabnya sambil tersenyum lalu berlalu pergi menuju dapur, sungguh cantik memang ibunya Yogas dia selalu tersenyum.

****

Tidak terasa sudah jam 5 sore dan tugas sudah selesai semua sedang bersantai, Rio dan Bino sedang asyik bermain playsation milik Yogas, Sinta sedang sibuk dengan ponselnya.

Olive sedang asyik membaca majalah yang ada di bawah meja. Sedangkan pemilik rumah, dia hanya bersantai bersandar pada sofa tepat di sebelah Olive.

"Eh gua balik duluan ya," teriak Rio memecahkan keheningan.

"Anterin gue sampe rumah dong Rio, nebeng," pinta Sinta.

Rio hanya mengangguk. Dan bino pun beranjak dari tempatnya "gua juga balik ya gas," pamit Bino sambil merapikan tasnya.

"Bang ikut, anterin sampe rumah ya," pinta Olive dengan tersenyum selebar-lebarnya, berharap agar Bino mau mengantarnya pulang.

"Gua di motor live, kaki lo masih kaya gitu."

Mendengar perkataan Bino Olive langsung memandang wajah sebal. Lagi-lagi berharap agar Bino luluh dan mau mengantarnya.

"Udah Olive nanti gue yang anter bin, lo duluan aja," kata Yogas masih tetap bersantai di sebelah Olive.

Bino tidak menjawab ia hanya tersenyum kepada Yogas dan mengacak rambut Olive pelan.

"Yaudah, gua balik ya gas. Titip Olive, awas lo macem-macem."

Yogas hanya mengangguk sebagai jawaban. Bino pun melanjutkan langkahnya menuju pintu.

"Enggak usah anter, gue minta jemput supir aja."

Ketika Olive meraih tasnya yang tepat berada di sebelah Yogas, Olive terkejut karena tiba-tiba Yogas menahan tangannya.

"Supir lo kan lagi gak ada live, percuma lo mau hubungin juga."

"Yaudah gue telpon taksi," Olive lupa jika supirnya sedang tidak ada.

"Udah. Gue. Anter."

"Iya live, biar Yogas aja yang anter kamu. Pagi juga kamu berangkat bareng dia kan. Nanti orang tua kamu khawatir live. Udah diantar Yogas aja ya" entah kapan ibunya Yogas muncul, tiba-tiba dia sudah duduk di depan mereka berdua.

"Papahku lagi di luar kota tan, lagi urusin bisnisnya."

"Oh gitu, yaudah makanya kamu diantar Yogas aja ya nanti tante gak tenang kalo kamu pulang sendiri. Apa lagi kakimu masih kayak gitu live."

Ibunya Yogas baik banget, jadi inget Mama kan. Mah miss you.

"Iya deh tante. Makasih ya udah mau direpotin sama aku dan teman-teman yang lain" tangan Olive menyikut tangan Yogas, karena dia masih memejamkan matanya, Olive takut Yogas tidur.

"Mau pulang sekarang? Lima menit lagi ya, cape," jawabnya tanpa membuka mata.

"Dia lagi cape kayaknya live soalnya kalo dia cape dia pasti kayak gitu tuh."

"Iya tante gak apa-apa kasian juga dia jadi supirku hari ini, hehe."

"Gak apa-apa live, tante seneng bisa kenal kamu sering-sering ya main kesini cuma sekedar nemenin tante ngobrol. Abis kalau ngobrol sama Yogas gak nyambung," ibunya melirik Yogas, yang dilirik masih saja terpejam.

"Yaa.. dia kan cowok tante masa masuk sih sama obrolan cewek kecuali dia--" sebelum Olive melanjutkan ucapannya Yogas sudah memotong.

"Yuk.. mau pulang sekarang kan? Biar gak gosip terus," liriknya pada Olive dan ibunya secara bergantian.

"Ah kamu ini gas, bunda kan lagi enak ngobrol nih sama Olive"

"Bun, dia harus pulang udah sore," Yogas melirik jam tangannya.

"Iya tante aku pamit ya, takut dicariin orang rumah. Nanti lain kali aku main lagi ke sini deh."

Ibunya tersenyum lebar sambil memeluk Olive "di tunggu ya live, kalo bisa hari libur ya biar waktunya lebih lama."

"Iya tante," Olive balas memeluknya.

Merasakan lagi hangatnya dipeluk sesosok, ibu.

"Udah? Kalian seperti ibu dan anak yang baru qja ketemu, " Yogas mencibir.

"Kamu ini gas, hati-hati ya gas nyetirnya,"
Yogas hanya mengangguk.

Lalu mereka pun pergi keluar untuk menaiki mobil Yogas, dan berlalu meninggalkan rumah Yogas dengan keheningan.

*****

Yo.LiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang