16. Pelengkap.

14 2 0
                                    

"Permintaan gue.. lo jadi cewek gue mulai hari ini, tanpa ada kata putus," ucap Yogas dengan tenang.

Olive sontak membuka matanya, dan merubah posisinya menjadi duduk yang tegak, lalu menghadap Yogas.

"Lo gila?" Olive berkata dengan hampir berteriak.

Yogas menggeleng dengan masih tersenyum kecil "gue serius."

"Enggak, gue gak mau," tolak Olive dengan kembali bersandar pada sofa dan melipat tangan di depan dada.

"Katanya lo bukan tukang ingkar janji, buktiin dong," Yogas terkekeh.

"Ya kan gue bilang gak macem-macem. Gak, gue gak mau."

"Kan lo udah janji. Masa seorang Olive ngingkarin janjinya sendiri," Yogas masih tersenyum memandang Olive.

"Ya gak yang begini juga," suara Olive sudah meninggi.

"Ya terserah, toh ini udah perjanjian. Dan lo udah setuju, inget!"

Yogas tidak lagi memandang Olive, dia bersandar pada sofa dan pandangan fokus ke depan.

Untuk beberapa menit keadaan menjadi hening, Yogas menunggu jawaban Olive, sedangkan Olive memandang kosong ke depan. Untuk mencerna.

"Ganti yang lain gak bisa?"

Yogas menggeleng "yang gue mau cuma itu."

Olive menaikkan alisnya memasang wajah datar "kenapa?"

"Gue suka sama lo, dari pandangan pertama. Waktu gue perkenalan di depan kelas."

Olive masih memandang Yogas datar, dia sedikit terkejut dengan penuturan Yogas. Namun dia sudah terbiasa mendengar pengakuan seperti itu.

Olive menggelengkan kepalanya pelan, lalu kembali bersandar pada sofa dan memejamkan mata.

"Live," Yogas mencolek lengan Olive.

Namun tidak ada jawaban dari gadis di hadapannya.

"Live," Yogas masih berusah mencolek-colek lengan Olive.

Yogas kini tidak sabar dia pun bersiap untuk berteriak "OLIVEE."

Olive dengan cepat menutup telinganya melotot ke arah Yogas "berisik bego."

Sedangkan Yogas hanya tersenyum kecil. Lalu wajahnya berubah serius.

"Gimana?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gimana?"

Olive menatap Yogas kosong beberapa detik tersihir dengan mata hitam pekat Yogas, lalu dia tersadar dan berkedip beberapa kali.

"Oke."

Yogas menaikan alisnya "oke?"

"Iya oke, karena gue gak mau di bilang tukang ingkar janji," Olive mengangkat bahunya lalu kembali bersandar.

Yo.LiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang