Welcome to China!

895 93 4
                                    

Dua bulan setelah kejadian itu, ada sebuah kabar yang menyatakan kalau papa akan dipindahkan tugaskan ke Cina. Mendengar kabar itu, aku setengah senang, setengah sedih. Senang karena aku akan pergi ke luar negeri dan menetap di sana, dan sedih karena harus meninggalkan teman-temanku.

Apalagi Bella, dia sampai menangis-nangis mendengar kabar kalau aku akan pindah ke Cina. Katanya, dia telah menganggapku sebagai kakaknya sendiri. Yah, tapi mau bagaimana lagi? Masa aku tinggal sendiri di Indonesia sementara keluargaku tinggal di Cina? Kan itu tidak mungkin.

Akhirnya, malam itu aku dan keluarga mengepak barang bawaan. Lusa, aku dan keluarga berecana untuk meninggalkan Indonesia. Tapi kalau tugas ayah di Cina sudah selesai, kami akan kembali lagi ke Indonesia.

Pagi, siang, sore, malam. Ah, rasanya aku sudah tidak sabar menunggu datangnya lusa.

Yap, akhirnya lusa pun datang. Aku sangat bahagia. Setelah bangun tidur, aku langsung pergi mandi, berganti pakaian, kemudian turun ke lantai bawah untuk sarapan.

"Ayo Kiara.. tolong percepat makanmu! Jam setengah tujuh kita harus sudah sampai di Soekarno-Hatta!" perintah mama.

Aku hanya mengangguk. Setelah selesai makan, aku dan keluargaku segera berangkat. Kami tak lupa mengunci pintu dan pagar rumah, juga membawa barang bawaan kami.

Pada jam 09.00, aku sudah berada di pesawat. Aku duduk di dekat jendela supaya bisa melihat pemandangan dari sana. Aku tidak bisa membayangkan akan seperti apa aku di Cina nanti.

Tapi.. untunglah.. karena keturunan Tionghoa dan sudah belajar bahasa Cina, aku tidak perlu takut lagi. Hehehe.. bukannya aku sombong ya, tapi aku sangat bersyukur karena kata sebagian orang, bahasa Cina itu rumit. Hmm.. tapi menurutku, tidak ada yang rumit, sih kalau tekad kita kuat.

-O0O-

Setelah perjalanan yang panjang, akhirnya tibalah kami di Cina, tepatnya di Chongqing International Airport. Wah, benar kata pamanku. Cina memang cukup bagus. Setelah berjalan keluar bandara, aku dan keluargaku segera mencari salah satu teman papa yang katanya berjanji untuk mengantar kami ke apartemen yang telah disewakan oleh calon perusahaan tempat papa bekerja nanti.

Nah, itu dia teman papa! Kata papa, namanya adalah Mr. Wong. Mr. Wong orangnya kelihatan ramah dan kalau tidak salah dia adalah asisten calon bos papa nanti.

"Ah, Mr. Ray. Selamat datang di Cina! Bagaimana perjalananmu?" sapa Mr. Wong dalam bahasa Cina sambil menghampiri papa.

"Xie xie, Mr. Wong. Untunglah, perjalananku baik." jawab papa dalam bahasa Cina juga.

"Ah, perkenalkan" kata papa. "Ini istri dan anakku."

Aku dan mama tersenyum seraya membungkukkan badan. "Salam kenal.." kata kami berdua.

"Saya Silvia.." kata mama.

"S.. saya Kiara. Se.. senang bertemu denganmu, Tuan!" kataku dengan nada agak gemetar.

Mr. Wong tersenyum. "Senang juga berkenalan dengan kalian" kata Mr. Wong sambil membalas bungkukan badan kami.

"Mari," lanjutnya. "Silahkan masuk ke dalam. Nanti biar supir bos saja yang memasukkan barang kalian" kata Mr. Wong.

Ooh.. ternyata Mr. Wong membawa supir bosnya juga. Pantas saja dari dalam mobil Mr. Wong tadi, kulihat ada yang bergerak-gerak.

Perjalanan menuju apartemen kunikmati dengan melihat keadaan sekeliling Kota Chongqing. Ada pertokoan, pohon-pohon, suasananya pun sangat ramai.

Nah, tibalah kami di apartemen. Nama apartemen kami adalah "Grand Marvelousa". Diambil dari kata marvelous yang berarti indah. Ya, apartemen ini memang indah. Dengan gayanya yang klasik serta penataan taman balkonnya yang unik, membuat apartemen ini terasa berbeda dengan yang lain.

Setelah menurunkan barang bawaan dan registrasi, akhirnya bisa juga kami istirahat di rumah baru kami, yakni kamar nomor 136. Kamar apartemen ini sangat besar. Ya, seperti rumah-rumah pada umumnya. Ada ruang tamu, 3 kamar tidur, dapur, 4 kamar mandi, ruang TV, balkon, tempat cuci, ruang makan, dan ruang kerja. Kata petugas di sini, kami masih bisa menikmati fasilitas-fasilitas lain dari apartemen ini di lantai 36. Seperti kolam renang, restoran, tempat salon dan spa, juga masih banyak lagi.

Di kamar apartemen nomor 136, aku memilih kamar yang dekat dengan balkon agar kalau pagi, aku bisa bersantai tanpa harus jalan jauh-jauh untuk menikmati udara berhembus.

Saat sedang tidur-tiduran di kamar, aku teringat dengan Bella. Ah, aku jadi kangen dia. Aku juga teringat dengan Desta, Rafa, Fina, dan Ian, juga teman-teman yang lainnya. Ah, aku jadi sedih mengingatnya.

Tapi ada satu hal lagi selain Bella dan teman-teman yang membuatku sedih. Aku penasaran dengan sekolah baruku. Kata mama aku akan didaftarkan di Chéng Gōng High School. Salah satu sekolah unggulan di China dan terletak di Chongqing. Anak-anak yang bersekolah di sana adalah anak-anak yang cerdas. Mereka sering menjuarai berbagai macam olimpiade.

Selain cerdas, mereka juga sopan. Dan semua anak yang bersekolah di sana mendapatkan beasiswa dari pemerintah. Wah, hebat sekali ya? Tapi.. aku ragu. Apa aku bisa menjadi satu diantara sekian anak cerdas yang diterima di sana? Ah.. entahlah.

Tes masuk ke sana akan diadakan seminggu lagi. Mau tidak mau, aku harus. Ya, sangat harus belajar agar bisa diterima di sekolah unggulan itu. Jia you!!

Comes To Leave (TFBOYS FANFIC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang