Chapter 3

20 3 0
                                    

BeeShidqia: kita ketemuan aja? Aku siap siap dulu deh.

Salsa: ketemuan dimana? Yaudah aku juga.

BeeShidqia: di graha.

Salsa: oke sip.

Bee bergegas untuk mengganti bajunya, ia terlihat sangat bersemangat untuk membeli bahan yang akan disiapkan dan diberikan kepada seseorang yang ia cintai itu.

***

Lama banget si, mana si tuh salsa. Udah sejam lebih nih. Keburu tutup deh ini mah. Gumam Bee dalam hati dengan menatap jam tangan yang melekat ditangan kirinya itu.

*10 menit berlalu, jam menunjukan kepukul 19.30*

"Bee... ", panggil suara seseorang dari belakang.

"Ihh.  Kau lama sekali. Aku sudah...", omongan Bee terputus saat Bee berbalik ke belakang dan mendapatkan sosok lelaki yang berdiri tegak di hadapannya.

Bee memandanginya dari bawah sampai keatas. Lelaki itu tersenyum lebar kepadanya.

"Argghh... Kau.??!! Kenapa ada disini? Hah?", ucap Bee dengan nada tinggi.

"Hei, tenanglah. Kau ini, masih saja seperti dulu. Emosi mulu setiap kali bertemu denganku. ", jawab lelaki itu yang tak lain adalah Fredy.

"Ya, aku memang tak suka bertemu dengan mu jaman sekarang ini. Aku tak sudi melihat wajahmu dan mendengar perkataan manismu yang busuk itu", ucap Bee lalu meninggalkan Fredy begitu saja.

Bee keluar dari tempat yang sudah dijanjikan bersama sahabatnya, salsa. Yang merupakan kakak sepupu dari Aldi. Bee mengambil ponsel dari saku tasnya dan berusaha menelfon Salsa. Tetapi, tidak ada jawaban sama sekali.

Ayolah sals, angkat cepat angkaat. Aku tak mau bertemu dengan lelaki sialan ini. Kau dimana sih? Gerutu Bee dalam hati dengan memasang wajah yang mengerut.

Beberapa kali Bee menelfon Salsa, belum juga di terima oleh Salsa. Kini, Bee merasa panik. Bukan karena takut sendirian, tapi karena Bee tak mau bersama dengan Fredy. Bisa saja Bee mencari tempat lain atau malah Bee bisa mencarinya esok hari. Tetapi, demi orang yang di cintainya ia rela melakukan apapun.

Kringg... Kringg..

Ponsel Bee berdering, Bee berharap Salsa menelfonnya.

"Haloo??", Ucap Bee.

'Bee, maaf ya aku ga bisa dateng, maaf maaf banget. Tapi aku udh nyuruh sahabat aku buat nemenin kamu nyari bahannya kok.", Jawab Salsa dari sebrang sana

"Apa? Siapa? Kamu emang kemana? Kenapaa harus mendadak gitu sih.", jawab Bee dengan nada kecewa.

'Aku pergi dulu ya Bee. Bayy.. Oya, nama sahabatku, Fredy. Dia akan menemeuimu dan menemanimu nanti. Selamat bersenang senang. Bayy'

"Tap.. Tap. Tapi..."

Belum saja Bee selesai berbicara, telfon pun diputuskan oleh Salsa yang kelihatannya sedang terburu-buru entah ingin kemana.

Ahh.. Mengapa jadi seperti ini? Jangan bilang aku harus bersamanya selama malam ini? Ah shit. Tadi aja aku ngajak Derta ketimbang harus ditemani dengan lelaki seperti ini. Tapi, ko bisa ya Salsa kenal dengan Fredy? Kenapa ini? Gerutunya dalam hati.

Tak lama, muncul lah lelaki yang menurut Bee menyebalkan dan menjengkelkan.

"Mengapa pergi begitu saja?", tanya Fredy mengejutkan Bee.

"Umm.. Apa sih kau ini. Mau tau saja!", bentak Bee langsung masuk kembali ke Mall Graha itu dan naik ke eskalator mencari tempat untuk menemui barang yang diperlukannya.

You Are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang