Chapter 10

11 3 0
                                    

Sesampai dirumah, aku memikirkan mengapa aku bisa seperti itu saat disekolah. Dan itu adalah pertama kalinya aku mengalami. Apa mungkin tingkat kedepresianku yang membuatku seperti ini? Tapi, cukup tak masuk akal hanya karena ditinggal dengan orang yang aku sayang. Itu membuat ku menjadi seburuk ini.

Jam menunjukan kepukul 23.00 dan aku pun masih belum bisa untuk tertidur. Kosong, itulah kata yang tepat untuk pikiran ku sekarang ini. Kosong, kosong dan kosong.

Teneng... Teneng...

Bunyi suara pesan blackberry mesengger dari ponselku yang terletak diatas meja belajarku.

Males rasanya untuk bergerak sedikit pun walaupun jarak antara aku dengan ponsel lumayan dekat.

Aku meraihnya dan mengecek di panel notifikasi ku.

Undangan BBM baru
DevaroSN.

Aku mengerutkan dahiku sambil mengingat ngingat ulang nama tersebut di fikiranku. Sepertinya, aku pernah mendengar nama itu dan bahkan pernah menemuinya.

Hmm.. Devaro? Devaro sn? Hmm.. Mungkin shidqi nugroho. Lelaki yang waktu itu pernah makan bersama ku dan ia adalah teman Hugo , ingatku. Ya, aku benar benar mengingatnya sekarang!

Aku langsung meng Accept undangannya.

Tak lama dari itu lelaki yang bernama Devaro itu mengechat ku.

DevaroSN: Selamat malam gadis manisku.

BeeShidqia: eh? Kau siapa? Dapat darimana pin ku?

DevaroSN: huft... Aku hampir lupa memperkenalkan diri. Oke. Nama ku Devaro Shidqi Nugroho bisa panggil aku varo, atau devaro. Aku g12 SMA 77 jakarta. Dan aku adalah calon pacarmu.

Apa? Calon pacar? Benakku.

BeeShidqia: oalah. Kau lelaki yang waktu itu ada di restoran itu ya?

DevaroSN: masa gitu aja udah lupa sama aku? Wkwk.

BeeShidqia: hmm... Karena aku tak sempat memandangimu saat acara makan bersama tempo hari.

DevaroSN: hmm.. Okeoke. Btw, nama kita samaan nih? Sama sama ada shidqinya juga.

Ya, aku menyadari itu saat pertama kau memperkenalkan diri secara langsung kepadaku. Benakku lagi.

BeeShidqia: yayaya... Kau dapat pinku darimana?

DevaroSN: seseorang.

BeeShidqia: siapa?

DevaroSN: its secret.

...

Aku lanjut chat dengannya hingga melewati tengah malam. Ada saja yang bisa dijadikan topik pembicaraan dengan dia. Dan parahnya, aku semakin lama semakin merasa nyaman dengan dirinya. Ohh tidakkkk...

***

Aku kembali bersekolah seperti biasanya.

Saat aku tiba disekolah, aku memakirkan mobil ku diparkiran disebelah utara dekat Laboratorium. Tak sengaja, aku mendapatkan pemandangan yang sangat muak menurutku untuk dilihatnya.

Aldi dan Amanda sedang bercumbu mesra didalam mobil mereka. Yaampun, entah apa yang aku rasakan saat ini. Tetapi, sekujur tubuhku benar benar menggigil dan kaku saat melihatnya. Aku tahu kini aku tak pantas cemburu terhadapnya. Tapi jujur, ini adalah dampak kalau aku masih menyayanginya.

Aku segera berlari menuju kekelasku dengan menahan air mata yang ingin jatuh lepas dari kantung mataku begitu saja.

Brukk...

You Are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang