Chapter 8

9 2 0
                                    

Bee mengernyitkan dahinya karena penasaran apa yang disembunyikan dibelakang tubuh Hugo.

"Apa itu?", Bee menunjuk kearah kotak kecil yang disembunyikan nya oleh Hugo.

"It's for you, Bee", jawabnya menyodorkan kotak kecilnya itu kepada Bee.

Bee membuka dan mendapatkan Jam tangan berwarna biru laut disana. Betapa senang hatinya saat melihat jam tangan itu, jelas tertangkap di wajahnya.

"Ini untukku?", tanya Bee masih tak percaya barang yang keren menurutnya itu menjadi miliknya sekarang.

Hugo hanya mengangguk pelan sambil tersenyum lebar menunjukan bahwa ia juga ikut bahagia.

"Sepertinya, kau suka ya Bee?",

"Ya, sangat sangat dan sangat menyukainya. Terima kasih",

Bee memeluk Hugo dengan tak sadarnya karena kesenangannya itu. Hugo hanya terpaku dan kaku tak bisa menggerakan tubuhnya yang sekarang lagi peluk erat oleh gadis yang mungkin saja disukainya.

"ehh... Maaf", Bee melepaskan pelukan sebentarnya itu.

"Bee... Nanti malam aku akan menjemputmu, hmm.. Mungkin sekitar setengah tujuh malaman", ujar Hugo menyelipkan helaian rambut Bee yang berterbangan kecil ke sela-sela telinganya.

Bee hanya mengiyakannya.

****

Tiinn n.... Tiiinnn...

Bunyi klakson mobil dari depan rumah Bee.

Hugo 

"Sudah siap?", ujar Hugo saat melihat Bee terlihat sudah rapi dan menggelora dengan dress berwarna putih ke merah jambuan itu.

"Tentu saja pangeranku, ehh", jawab Bee tak sengaja.

"Silahkan masuk tuan putri", Hugo mempersilahkan Bee untuk masuk kedalam mobilnya seperti mempersilahkan Tuan puteri yang sesungguhnya masuk kedalam kereta yang berkuda.

Dijalan menuju ketempat, hmm.. Entah kemana Hugo ingin membawa Bee. Keadaan saat hening. Tak ada yang bersuara diantara mereka berdua.

Karena merasa gundah, Bee mengutak ngatik Radio berharap ada lagu yang cocok untuk didengarnya dan memecahkan suasana keheningan.

"Mencari lagu? Atau apa?", ucap Hugo sadar akan apa yang dilakukan Bee, gadis disampingnya.

"Hmmm.. Iya lagu yang asik aja.", jawab Bee melempar senyum.

Hugo mencari stasiun Radio yang menyiarkan lagu yang pas untuk keadaan mereka berdua di mobil.

Hening kembali, hanya lagu yang sedang didengarkan. -Takkan terganti, marcel-

"Kita mau kemana Hug?", tanya Bee memecahkan keheningan.

"Membawa mu ketempat paling--",

"Paling apa?",

"Paling spesial, untuk orang yang aku cintai. ", sambungnya, "ya, yang paling aku cintai", sambungnya kembali mengembalikan pandangannya kembali kearah jalan.

"Hah? Apakah aku tak salah dengar?", jawab Bee dengan memasang wajah terkejutnya.

Hugo hanya melempar senyum miring, Bee pun hanya menghadap ke arah kaca mobil entah memandangi dan memikirkan apa.

20 menit kemudian...

Terlihat, tempat ini adalah tempat yang tak asing menurut Bee karena sebelumnya Bee merasa sudah pernah ketempat ini dengan... Hmm seseorang, Aldi. Ya, Aldi.

You Are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang