Astaga, ini cerita saya yang di republished. Tau kan artinya? Masa iya saya plagiat cerita saya sendiri? Jadi, kalau kalian pernah baca cerita beginian, ya berarti kalian baca punya saya hehe 😅 (kecuali ada plagiator di luar sana) huh!
Dan juga cerita ini gak ada perbedaan alur. Tetap di ending yang sama. Jadi, buat yang udah baca gak masalah kok kalau gak baca lagi 😄
Ya ampun, kata 'Republished' ini selalu saja menimbulkan kontroversi ya 😂
©What's Wrong With Gay?©
14 April 2012....
Sudah satu bulan lamanya Andi bersekolah di sekolah barunya itu. Sudah satu bulan pula ia berteman baik dengan Nabil. Hari demi hari membuat mereka berdua menjadi semakin dekat. Entah perasaan Andi saja atau bukan. Nabil selalu memperlakukannya layaknya seorang kekasih. Bagaimana tidak? Nabil selalu memeluknya dari belakang, selalu menggenggam tangannya erat dan masih banyak hal yang lainnya. Jujur, Andi tidak ingin terlalu terbawa suasana. Ia masih tahu diri bahwa Nabil tidak akan pernah mungkin menyukainya. Semua itu Nabil lakukan hanya karena menganggap Andi sebagai sahabat dekatnya saja. Atau mungkin bisa dianggap sebagai saudara saking akrabnya. Ya, Andi harus tahu diri. Dia tidak boleh terlalu terbawa suasana.
Hari ini Nabil memutuskan untuk menginap di rumah Andi. Nabil merasa bosan karena kalian tahu sendiri kan di rumahnya itu sangat sepi sekali. Maka dari itu, Nabil merengek pada Andi bahwa ia ingin menginap. Andi bisa apa selain menuruti permintaan 'sahabat' tersayangnya itu. Dalam benak Andi, kapan lagi ia bisa tidur berdua bersama dengan Nabil. Ini merupakan momen langka. Ia harus menulisnya di buku diary kesayangannya itu nanti.
Dan juga sepertinya kedaan seakan mendukung mereka berdua. Kedua orang tua Andi tiba-tiba harus pulang ke Desa karena Nenek Andi mendadak jatuh sakit. Maklum, jika sudah berumur penyakit akan selalu menghampiri tanpa diduga-duga. Mereka akan menjenguknya malam ini. Awalnya Andi ingin ikut bersama kedua orang tuanya itu. Namun, mereka melarangnya dan menyuruh Andi untuk menjaga rumah saja. Berhubung sang kakak pun sedang menginap di rumah temannya, otomatis Andi akan berada di rumah sendirian. Maka dari itu, sepertinya ada point positif yang akan Andi dapatkan karena sudah mengizinkan Nabil untuk menginap di rumahnya.
Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. Orang tua Andi sudah berangkat ke Desa setengah jam yang lalu. Dalam hati, Andi tidak bisa berbohong bahwa ia sebenarnya sangat ingin ikut pulang ke Desa bersama kedua orang tuanya. Namun, apa boleh buat? Orang tuanya melarangnya untuk ikut. Andi harus patuh kepada kedua orang tuanya itu. Ia sangat menghormati mereka berdua. Bukankah memang itu yang harus dilakukan oleh seorang anak kepada orang tuanya? Menurut Andi, itu sudah benar. Jika kalian tidak menghormati mereka berdua, untuk apa kalian hidup? Kalian hanya menambah dosa saja. Maka dari itu, hormatilah kedua orang tuamu ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Wrong With Gay? [END]
Teen FictionJika bisa memilih, tentu Andi tidak ingin dirinya seperti ini. Dia ingin menjadi seorang pria normal dan pergi kencan dengan seorang wanita seperti pada umumnya. Namun, apa yang harus dia lakukan jika perasaan itu muncul dengan sendirinya dan datang...