Oh iya, beberapa part ada yang saya private. Jadi, kalian harus follow saya biar bisa baca part tersebut hehe 😄
©What's Wrong With Gay?©
15 April 2012
Pagi ini merupakan salah satu pagi yang sangat istimewa bagi Andi. Mengapa demikian? Ia bisa terbangun dan melihat orang yang sangat ia sukai itu sedang tertidur pulas di sampingnya. Wajah tampan Nabil sangat terlihat jelas jika sedang tertidur pulas seperti itu. Andi tersenyum kecil melihatnya. Ia sangat suka meneliti setiap lekukan yang ada pada wajah tampan Nabil.
Jam sudah menunjukkan pukul 5.30 pagi. Andi segera beranjak menuju ke kamar mandi. Ia memang sudah biasa mandi sepagi ini dan memakai air dingin pula. Ya, Andi memang sudah biasa dengan segala hal yang bisa membuat dirinya menjadi sosok yang mandiri. Andi mulai melucuti semua pakaian yang ia pakai. Setelah terlepas semua, ia langsung mengguyur seluruh tubuhnya dengan air dingin yang ada di dalam bak mandi. Tak lupa ia menggosokan sabun batangan pada seluruh bagian tubuh mulusnya itu.
Setelah menghabiskan waktu 15 menit, Andi keluar dari kamar mandi dan kembali menuju ke kamar untuk berganti pakaian. Mengingat Andi adalah seorang 'pria' yang tidak membutuhkan waktu lama untuk mandi. Ia berjalan dengan suasana hati yang sangat senang. Andi membuka pintu kamar secara perlahan. Ia hanya bisa menggelengkan kepala saat mendapati Nabil yang masih tertidur pulas dengan posisi tidur yang tidak berubah. Ternyata predikat sebagai 'rajanya telat' memang pantas disandang oleh sahabatnya itu.
Andi membuka lemari kayu tua miliknya untuk mengambil seragam sekolah. Ia langsung memakai seragam tersebut dengan sigap. Lalu ia beranjak menuju cermin kecil yang ada di sudut ruangan. Tak lupa ia mengambil sisir kecil terlebih dahulu. Andi langsung menyisir rambutnya teliti. Tak lupa sedikit parfume murah ia semprotkan pada area leher jenjangnya itu.
Setelah selesai, Andi menoleh ke arah Nabil yang masih tetap tertidur tanpa bergerak sedikit pun. Andi hanya bisa tertawa kecil dibuatnya. Ia mulai berjalan pelan berniat untuk membangunkan Nabil. Andi duduk di sisi ranjang seraya tersenyum. Sekali lagi, ia dibuat terpana oleh ketampanan yang Nabil miliki. Andi mulai menggoyangkan bahu kekar milik Nabil dengan tangan kecilnya itu.
"Nabil... bangun!" ucap Andi tenang. Namun, Nabil tak kunjung membuka kedua kelopak matanya itu. Tapi tenang, Andi tidak kehabisan ide. Ia memencet hidung mancung milik Nabil yang membuat pemuda tampan itu menjadi sulit bernapas. Nabil terbangun dari tidurnya sembari terbatuk-batuk. Andi tertawa puas dibuatnya. Nabil menatap Andi datar. Ternyata 'sahabatnya' sendiri lah yang menganggu acara tidur nyenyaknya itu.
"Lo nakal ya. Gue kasih hukuman!" Nabil mulai menggelitiki tubuh mungil Andi. Andi terus tertawa tak henti-henti. Ia sudah merasa sangat lelah sekali.
"Haduh... ampun Nabil ampun," ucap Andi memelas. Nabil menghentikan aksinya itu dan otomatis membuat mata mereka saling bertemu satu sama lain. Andi menahan napasnya. Melihat Nabil dalam keadaan baru bangun tidur seperti ini sangat membuatnya terpana. Rambut hitamnya terlihat berantakan natural yang menambah kesan sexy-nya. Sementara Nabil dibuat terpana oleh kemanisan yang dimiliki oleh wajah Andi. Lesung pipi itu sangat menggoda Nabil untuk menyentuhnya.
Seakan tersadar mereka berdua langsung menjauh dan menggaruk tengkuk masing-masing. Ya, awkward momen sedang terjadi di antara mereka. Mereka sedang salah tingkah saat ini. Nabil mengambil inisiatif untuk beranjak ke kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Wrong With Gay? [END]
Teen FictionJika bisa memilih, tentu Andi tidak ingin dirinya seperti ini. Dia ingin menjadi seorang pria normal dan pergi kencan dengan seorang wanita seperti pada umumnya. Namun, apa yang harus dia lakukan jika perasaan itu muncul dengan sendirinya dan datang...