episode 9 - there's no place like home

207 9 5
                                    

Art, Fan, Laila, & Ryu. Mereka saling merindukan satu sama lain. Mereka tidak tau apa yang sedang terjadi pada mereka. Yang harus mereka lakukan sekarang adalah mencari jalan keluar dari masalah mereka.

Di pisahkan oleh jarak ribuan mil bukanlah penghalang yang berarti. Selama mereka saling mencari dan terus berusaha. Tak akan ada kata tamat bagi mereka.

Sebuah hutan yang sangat lebat di daratan antah berantah. Art, berjalan menyusuri sungai dangkal bersama dengan pokemonnya. Lotad. Dia berfikir bahwa sungai adalah jalan menuju sebuah tempat yang aman.

Terlihat dari kejauhan, seekor Gyarados yang sedang terkapar lemah di pinggir sungai yang dangkal ini. Art berfikir licik. Licik. Dia mengeluarkan pokeball dan berjalan mendekati Gyarados itu dengan hati-hati. Berusaha sedekat mungkit. Sangat dekat. Art melempar pokeball itu. Dan . . . . Gyarados tertangkap.

Art terlihat sangat senang karena menangkap pokemon yang sangat kuat tanpa harus bertarung. Art mengambil pokeball itu dan mengeluarkan Gyarados.

"Gyarados, sekarang kau sudah menjadi salah satu bagian dari kami." Art benar-benar terlihat sangat senang karena Gyarados.

Art melakukan pemeriksaan secara menyeluruh pada Gyarados. Art berusaha dengan kemampuannya dalam hal mengobati pokemon dan manusia. Setelah 30 menit Art mengobati Gyarados dengan obat dari ranselnya, Art memasukkan Gyarados kembali ke dalam pokeball.

"Lotad, ayo kita mencari jalan keluar dari tempat ini." Art melanjutkan perjalanannya dengan rute yang sama. Menyusuri sungai.

Art terus melanjutkan perjalanannya yang bisa di bilang sangat melelahkan. Tapi, matanya menangkap sebuah rumah di ujung hutan ini. Art mencoba berjalan tanpa menimbulkan suara. Dia takut kalau rumah itu adalah rumah yang di penuhi oleh pasukan presiden Carlos.

Art sudah sangat dekat. Dia melihat seekor pokemon yang sudah tidak asing baginya sedang mengambil air menggunakan ember.

"Itu Electabus." Art keluar dari sungai dan bersembunyi di balik pohon yang cukup besar.

Berusaha mendekat dengan pelan dan tenang. Sia-sia. Magmar melihatnya dan semburan bola api panjang mengarah kepadanya.

Art berhasil menghindari serangan dari Magmar. Art mengeluarkan Gyarados dari pokeball dan menyuruhnya menyerang Magmar dengan water gun.

"Gyarados, water gun." Gyarados menyemburkan air dari mulutnya, air yang sangat banyak.

Magmar tak mampu menghindarinya dan dia kalah. Tapi, Electabus melancarkan thunder punch ke arah Gyarados. Gyarados yang tak sempat menghindar terkena serangan dari Electabus.

"Itu saja tidak akan cukup untuk mengalahkan Gyarados." Art meremehkan Electabus. "Lotad, astonish. Gyarados, bite."

Serangan ganda di lancarkan oleh Art. Electabus yang tak mampu menghindar menjadi sasaran empuk bagi dua pokemon milik Art. Electabus terkena dan dia bergeser sedikit ke belakang.

Kekuatan Gyarados sudah besar ditambah dengan sedikit bantuan dari Lotad. Mereka tak mudah di kalahkan.

"Ini adalah Art. Seni. Aku akan membuat sebuah karya seni yang indah." Art . . . Dia terlihat seperti gila saat mengatakan itu.
"Sekali lagi. Gyarados, bite. Lotad, astonish."

Serangan ganda kembali di lancarkan. Electabus tak mampu untuk menghindar atau menahan serangan. Electabus kalah. Dia tak mampu berdiri lagi.

Art berjalan menuju rumah yang di jaga oleh dua pokemon yang sudah dia kalahkan. Dia sangat kaget saat melihat siapa yang keluar dari dalam rumah. Laila.

Pokemon MixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang