episode 17 : sang peniru

290 14 3
                                    

"Apa kalian bertiga benar-benar ingin mati? Jika iya, maka kalian berada dijalan yang tepat." Kata Ryu sambil mengarahkan Gengar kebarisan terdepan dari kelima pokemonnya.

"Cih! Aku bukan mau mati. Apalagi ditangan penghianat sepertimu. Ayo maju Pachirisu, Raichu." Kata Laila sambil memulai pertarungan mereka.

"Gengar, shadow ball." Kata Ryu bersemangat.

"Kalian berdua, thunder ball." Laila tak kalah semangat dalam pertarungan ini.

Sebuah benturan terjadi antara bola bayangan Gengar dengan bola petir Pachirisu. Membuat asap yang berwarna hitam mengepul didaerah ledakan. Tapi tunggu dulu, ada satu bola petir milik Raichu yang melesat diantara asap. Mengenai tubuh Gengar. Hantaman yang cukup keras, hingga membuat tubuh Gengar tergeser kebelakang.

"Art. Shafa. Akan ku urus yang satu ini. Kalian bereskan pasukannya." Kata Laila sambil terus memperhatikan gerakan Ryu.

"Baik. Kami serahkan padamu." Kata Shafa. "Ayo Art." Ajaknya.

"Kau pikir bisa mengalahkanku seorang diri?" Tanya Ryu. "Ayo maju, Mismagius." Lanjut Ryu.

"Serang Mismagius dengan thunder shock." Kata Laila.

Grrrraaaaw. Suara keras terdengar dari langit. Seperti sedang terhipnotis, semua pokemon yang ada terangkat naik kelangit. Semua pokemon itu diselubungi oleh cahaya putih. Mereka tidak bisa bergerak. Cahaya terang menyilaukan mata. Muncul dari balik awan putih bersih yang berkilau memantukan cahaya itu. Seekor pokemon menampakkan dirinya. Dia sangat besar. Dengan keempat kakinya dia melayang diudara. Grrrraww. Raungnya lagi.

"Arceus?" Semua orang mengatakan itu. Mereka bertanya-tanya. Apa yang membuatnya sampai menampakkan diri ditempat perang seperti ini?.

"Itu bukan Arceus!" Seru presiden Carlo yang terduduk ditanah.

"Hah? Apa kau tidak lihat?" Tanya salah satu pemberontak yang berdiri disampingnya.

"Lihat wajahnya. Wajah Arceus tidak sedatar itu. Itu adalah wajah Ditto. Sang pokemon peniru." Kata presiden Carlo.

"Mewtwo, telekinesis." Kata seorang gadis dari balik punggung Arceus. Dia tidak berdiri sendiri. Disampingnya ada seorang wanita lagi. Mereka adalah kedua profesor kita. Siska & Eva.

Semua pasukan presiden Carlo termasuk Ryu dan presiden Carlo, terangkat dan tertahan diudara.

"Sekarang, kalian yang ada dibawah, siapkan sel untuk mereka. Kita dapat tangkapan yang besar." Kata Eva yang terlihat senang dengan apa yang dia lakukan.

Beberapa anggota pemberontak membuka sebuah pintu baja besar. Sangat besar. Saat pintu itu terbuka, Mewtwo mengarahkan semua orang yang berada dipihak presiden Carlo kedalam ruangan itu. Mereka tak dapat melakukan apa-apa lagi. Mereka sudah kalah dan ditahan dipenjara milik pasukan pemberontak.

Sekarang, tinggal misi terakhir mereka. Mengembalikan keseimbangan negara mereka. Semua pokemon yang ditangkap oleh presiden Carlo, dilepaskan kembali ke alam liar. Sekarang, para warga bisa kembali menjalankan bisnisnya tanpa takut dengan pajak tinggi yang dikenakan oleh presiden Carlo.

"Kita berhasil! Eva, kita berhasil memenjarakan presiden yang membuat rakyat kita sengsara." Siska memeluk Eva erat-erat.

"Baiklah Ditto, sekarang turunkan kami berdua." Eva sedikit takut berada diketinggian.

Ditto turun perlahan dan kembali kebentuk semulanya. Menjadi sebuah gumpalan berwarna pink.

"Art. Kita menaaang." Laila berlari dan memeluk tubuh Art dengan erat. Itu membuat Art susah untuk bernafas.

"Hentikan Laila. Kau ingin membunuhku." Ronta Art.

"Oh! Sorry, i didn't mean." Jawab Laila dengan senyum yang masih terpapar jelas diwajah cantiknya.

"Apakah kalian tidak mengkhawatirkan kami?" Kata Leonel dan Shafa.

"Teehee." Tawa Siska dan Eva yang tertahan.

Mereka semua berkumpul dalam satu tempat dan bercengkrama dengan santai. Ditempat lain, Fan sedang melihat Juan yang menunggangi pokemon legenda berukuran besar yang tengah melayang diudara.

"Kerja bagus semuanya." Kata Juan sembari menaikki Giratina miliknya.

"Hei kau! Kau mau pergi kemana?" Tanya Fan kepada Juan.

"Aku ingin kembali ketempatku. Ketempat dimana ada masalah yang harus aku selesaikan. So, see you in other story. Bye." Kata Juan yang menghilang dalam sebuah portal dimensi.

"Apa maksudmu cerita lain?" Teriak Fan.

"Ada apa?" Tanya Laila yang sedang berjalan kearah Fan.

"Dia bilang, kita akan lagi bertemu dicerita lain." Kata Fan dengan wajah bingung.

"Mungkin, sang author sedang mempersiapkan sebuah cerita tentang pokemon. Tapi, bukan cerita seperti ini. Hanya berbeda beberapa persen saja. Dan mungkin itu merupakan sekuel dari pokemon mix." Art merangkul kedua sahabatnya itu. Dan mereka memandang ke langit sore yang berwarna jingga. Indah. Ini adalah akhir yang indah.

Dan ini adalah akhir dari kisah peperangan antara pemberontak dan presiden mereka.

Maaf banget kalo endingnya ngak Asik. Aku belum tau caranya bikin ending yang dramatis. Aku hanya bisa sampai sini saja. Hayati sudah lelah.

Pokemon MixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang