episode 12 - Mesin aneh!

211 9 1
                                    

"Ladies & Gentelman, kita telah berhasil menciptakan mesin peningkatan level secara paksa. Kira-kira mau kita beri nama apa mesin ini?" Tanya prof. Siska kepada para profesor lain di laboratorium rahasia markas para pemberontak.

"Saya rasa, sebaiknya diberi nama Levera. Karena mesin ini menaikkan level secara paksa dan sumber energi mesin ini menggunakan cahaya matahari." Kata prof. Eva.

"Jadi seperti level yang diberikan oleh Anum Ra." Kata prof. Siska dengan alis mata kanan yang dinaikkan.

"Aku setuju dengan pendapat prof. Eva." Kata prof. Juno.

"Apa ada yang tidak setuju untuk penamaan mesin ini dengan nama Levera?" Tanya prof. Siska.

"Code blue, code blue. Perhatian. Code blue. ada yang bergerak mendekati markas dengan kecepatan tinggi." Suara alarm peringatan berbunyi berulang kali.

"Baiklah para profesor, mari kita keluar dari tempat ini dengan tertib dan tenang." Seorang wanita berseragam lengkap membuka jalan keluar untuk para profesor.

"Baiklah Riza. Oh.. aku kehilangan moodku karena ada orang yang datang ke markas ini." Kata prof. Eva.

"Ayo, kalian berenam harus diamankan secepatnya. Kalian tidak boleh terluka sedikit pun." Riza menggiring para profesor ke tempat yang lebih aman.

Mereka berjalan lebih dalam menuju markas. Tepatnya merepa berjalan ke jantung markas. Satu-satunya tempat dengan tingkat keamanan super ketat. Karena penjagaan dengan pokemon yang ditugaskan berjaga disekitar daerah itu berjumlah sangat banyak.

"Para profesor. Saya akan pergi untuk melihat siapakah pengunjung kita ini. Aku harap kalian menunggu disini dengan tenang dan relax. Jangan panik!" Riza berjalan keluar dengan berlari ringan untuk mempercepat kehadirannya dibarisan pertahanan didepan gerbang markas para pemberontak.

Terlihat seekor Altaria terbang dengan kecepatan penuh menuju arah markas rahasia para pemberontak. Dia tidak memperlambat kecepatannya saat sudah sangat dekat dengan markas. Dia tetap melaju diatas markas. Ternyata dia hanya melintas.

"Hufft. Ternyata hanya melintas saja. Bikin tegang saja." Dengusan kesal Riza yang diikuti dengan masuknya semua anggota pertahanan para pemberontak.

------------------------------------------------------

Ditempat lain, Fan dan lainnya sedang mengemas barangnya untuk pergi mencari teman mereka. Ryu, dia masih belum ditemukan.

"Fan. Ayo, kita tidak boleh menghabiskan waktu disini." Art menyadarkan Fan dari lamunannya dengan lambaian tangan dihadapan wajah Fan.

"Ah. Iya." Fan mengusap wajahnya dengan kasar lalu berdiri. "Ayo." Fan mengambil tasnya.

"Kita mau pergi kearah mana?" Laila menyadarkan semuanya bahwa mereka belum memiliki tujuan. Hanya para trainer muda saja yang tidak tau. Shafa tau kemana kakinya berjalan.

"Ke selatan sejauh 4000 meter, kau akan mendapat markas rahasia para pemberontak. Kita akan kesana sekarang." Shafa berjalan duluan.

"Ini akan menjadi perjalanan yang sangat melelahkan." Art mengernying dengan suaranya yang parau karena tenggorokannya kering.

Sebentar lagi, perang besar antara pasukan presiden Carlo dan para pemberontak akan pecah. Jika pasukan presiden Carlo menang, maka negara ini benar-benar akan hancur dalam kurun waktu yang singkat. Para pemberontak harus menang untuk mengembalikan keceriaan warga yang hilang, menghilangkan kelaparan dan kemiskinan yang semakin parah.

"Semuanya bersembunyi dibalik bebatuan." Shafa segera melompat kebelakang batu besar dihadapannya, diikuti dengan tiga trainer lainnya yang ikut bersembunyi dibalik batu besar lainnya.

Pokemon MixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang