Episode 4 - Blaziken vs Charizard

382 18 1
                                    

Di dalam sebuah ruangan di istana, seorang pemuda bernama Mufa sedang mencoba membebaskan dirinya dari rantai yang mengikatnya. Usaha yang di lakukannya sia-sia saja. Rantai itu lebih kuat dari pada dia.

Sementara itu, Trithife sedang menyusuri lorong di bagian bawah istana. Mereka sedang mencari keberadaan Fan dan teman-temannya. Mereka mengecek seluruh ruangan yang ada di wilayah bawah tanah istana. Tanpa melewatkan satu pun ruangan yang ada.

Namun, mereka tak dapat menemukannya. Mereka memutuskan untuk kembali ke atas dan beristirahat.

----------------- ketika pagi -----------------

"Kalian sudah bangun ya?" Tanya Dipni sambil mempersiapkan sarapan untuk mereka berlima.

Fan dan Art masih terduduk dan belum bisa membuka matanya. Sementara Laila dan Ryu sudah beranjak dari tempat mereka dan membasuh muka mereka di kamar mandi yang berada di ujung lorong lantai bawah tanah.

"Ayo cepat bangun dan habiskan sarapan kalian" kata Dipni dengan lembut

Mereka berdua bangun menyusul Laila dan Ryu di kamar mandi.

Setelah selesai membasuh muka, mereka berempat duduk dan mulai memakan sarapan mereka dengan tenang.

Mereka semua sudah selesai memakan sarapan mereka dan mempersiapkan diri mereka untuk bertarung melawan Trithife.

"Apa kalian sudah siap untuk melawan mereka?" Tanya Dipni yang masih meragukan kemampuan trainer baru tersebut.

"Kami sangat siap" kata Art dengan penuh percaya diri.

"Perlihatkan pokemon kalian kepadaku!" Kata Dipni.

"Pachirisu, keluarlah"
"Misdreavus, out"
"Torchic"
"Lotad, kau juga"

"Level pokemon kalian tidak sebanding dengan pokemon mereka." Kata Dipni kecewa.

"Apa level itu sangat penting untuk memenangkan pertarungan?" Tanya Art.

"Tentu saja. Tapi, bukan hanya level yang perlu kalian perhatikan. Tipe pokemon dan tipe serangan juga perlu kalian perhatikan." Jelas Dipni dengan sejelas-jelasnya.

"Begitu.." kata Ryu sambil mengangguk.

"Aku punya ide" kata Dipni. "Kalian dibagi dua untuk melawan penjaga dan penyihir. Sedangkan aku akan melawan peniru itu" lanjut Dipni.

"Aku dengan Ryu akan melawan penyihirnya" kata Fan.

"Kalau begitu aku dengan Art akan melawan penjaganya" kata Laila.

"Bagus. Ayo berangkat." Kata Dipni sambil membuka pintu.

Mereka berjalan menyusuri lorong yang sunyi dan lembab. Gelap. Itulah suasana di lorong bawah tanah.

Sesampainya di atas, mereka sudah di tunggu oleh Trithife beserta pokemon mereka.

"Blaziken keluarlah" kata Dipni sambil melemparkan pokeball ditangannya.

"Charizard, ember" kata peniru sambil menunjuk Blaziken.

Charizard mengeluarkan api dari mulutnya dan mengarahkannya kepada Blaziken. Belum sempat api itu menyentuh tubuh Blaziken, api itu sudah padam.

"Kenapa ini? Apa yang terjadi?" Peniru bertanya-tanya atas kejadian yang ada.

"Blaziken, seismic toss" ucap Dipni.

Blaziken melompat dan menangkap Charizard, lalu membawanya jatuh berputar dan melemparnya ke tanah.

Alhasil Charizard kekurangan Hp yang cukup banyak. Charizard mendapat luka yang cukup serius pada bagian kepalanya.

Pokemon MixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang