[4] Fall in Love?

2.4K 70 2
                                    

"Assalamu'alaikum!" kata Adinda sambil membuka pintu rumahnya.

"Wa'alaikumussalam, sudah pulang, Din?" tanya Aqilla, kakak Adinda.

"Udah kak," jawab Adinda sambil cengar-cengir.

Aqilla mengernyit keheranan melihat tingkah adiknya.

"Ini anak kesambet apa, pulang-pulang cengar-cengir gak jelas?" batin Aqilla.

"BeTeWe, Ayah, Bunda, sama Ardiana mana?" tanya Adinda.

"Ayah, bunda sama Ar-panggilan kesayangan Ardiana-pergi ke toko buku. Ar minta di beliin buku gambar. Mungkin sekarang lagi jalan-jalan ke mall," jawab Aqilla sambil mengutak-atik tablet-nya kembali.

"Oh... Kak aku mau cerita, nih! Boleh nggak?" tanya Adinda.

"Baru aja mau kakak tanyain. Mm... emang mau cerita apa?" jawab Aqilla sambil meletakkan gadgetnya di meja ruang tamu.

"Tapi jangan bilang ke bunda ya?" pinta Adinda.

"Emang ken-eeehhh kakak mau dibawa kemana, Din?!" teriak Aqilla karena ditarik adiknya.

"Udah! Kakak ikut aja!" kawab Adinda.

"Lepasin dulu tangan kakak!" pinta Aqilla.

"Nanti keburu Bunda dateng!" keukeuh Adinda.

"Tapi separuh jiwa kakak-tablet-ketinggalan di ruang tamu,"

Adinda menghentikan langkahnya dan sedikit merenggangkan pegangannya pada tangan Aqilla. Dia berpikir sejenak sambil berbalik badan menghadap Aqilla, lalu berkata, "Bukannya... separuh jiwanya kakak itu... Kak-"

"TABLET!" sahut Aqilla sambil berlari kecil mengambil separuh jiwanya.

Tak lama kemudian, Aqilla kembali dengan tablet-nya.

"Jadi?" tanya Aqilla pada Adinda yang masih bengong.

"Beneran kakak pacaran sama Kak Azzam?" tanya Adinda polos.

Aqilla mebelalakkan matanya sekian setik, lalu menjawab, "Kamu jadi cerita nggak? Keburu bunda dateng tau!"

"Whatever, Kak! Pokoknya nanti kalo aku selesai cerita kakak harus jawab pertanyaanku, MAU TIDAK MAU!" ancam Adinda.

Aqilla menghembuskan nafasnya, menyerah pada adiknya kali ini.

"I wish Bunda dateng sesaat Dinda selesai cerita, please Allah!" batin Aqilla.

***

Ceklek...
Pintu kamar Aqilla, Adinda, dan Ardiana terbuka.

"Di kamar aja kak! Biar gak ada yang tau, hehehe..." kata Adinda.

"Hmmm... Pasti masalah cowok ya?!" jawab Aqilla menyeringai.

"Ng!" Adinda terkejut. "Kakak kok tau?" jawabnya pelan.

"Ya tau lah! Kakak kan juga pernah muda. Kamu kira kakak itu tua banget apa?" jawab Aqilla sambil tertawa kecil.

"Termasuk yang sama Kak Az-"

"Ah, lupakan hal itu. Jadi siapa cowok kamu?" sahut Aqilla, penasaran.

"Aku nggak pacaran, Kak Aqilla yang cantik!" jawab Adinda penuh penekanan.

"Iya, iya Gomen, ya Adinda-chan!" kata Aqilla.

Adinda menghela nafas, lalu mulai menceritakan dari korektor tugasnya hingga acara chatting with Raffi. Aqilla hanya manggut-manggut sambil mendengarkan cerita Adiknya.

Bismillah, Ta'aruf DenganmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang